Prolog

2.8K 146 15
                                    


Raja kerajaan Savanah ingin memberikan tahta kerajaan pada salah satu pangerannya. Tapi, pemberian tahta itu tidak semudah itu. Karena Raja Savanah ingin kerajaan jatuh pada orang yang tepat. Maka dari itu, misi aneh pun keluar sebagai penentu kualifikasi.

"Ambil saja tahtanya," ujar pangeran no.4 begitu mendengar penjelasan ajudan raja pada pangeran no.7.

"Ya, ambil saja. Aku menyerah," sambung pangeran no.2 yang juga diarahkan pada pangeran no.7.

Sejin, selaku ajudan raja tampak kebingungan dengan reaksi para pangeran. Bukankah seharusnya mereka bersemangat mendengarnya? Tapi kenapa malah seperti ini?

"Sudah? Hanya itu saja?" Pangeran Taehyung angkat bicara. Sejak tadi dia banyak menguap. Jelas saja, dia baru tidur dua jam saat Sejin membunyikan alarm memekakkan telinga. Ada hukuman membersihkan toilet kerajaan kalau dia tidak segera datang setelah mendengar alarm. Maka dari itu, dia memaksakan diri datang meski dengan rambut berantakan dan mata setengah terpejam.

"Kedengarannya itu misi yang keren," gumam Pangeran Jimin yang langsung mendapat senyuman bahagia Ajudan Sejin.

"Sayangnya itu mustahil untukku," balas Pangeran Hoseok, seketika membuat senyum Ajudan Sejin lenyap.

"Aku juga setuju denganmu, Hoseok-a. Di sana paaaasti tidak ada makanan enak," seru Pangeran Seokjin.

"Panas, tidak ada AC, toilet tanpa bathtub, bau kotoran hewan di mana-mana, serangga di mana-mana, hah. Sudahlah, berikan saja title raja pada Jungkook. Aku tidak akan marah." Pangeran Yoongi dengan santainya langsung melenggang pergi.

"Di sana juga mungkin tidak ada gadis cantik," sambung Pangeran Namjoon yang juga memutuskan untuk pergi.

"Pa-pangeran...."

"Ah membosankan." Pangeran Taehyung pun menyusul dua kakaknya.

"Kalau di sana banyak serangga, maaf maaf saja, aku mundur." Pangeran Hoseok leave.

"No food, no funny!" Begitu pula dengan Pangeran Seokjin.

"Ah mengganggu bermain game saja." Diikuti dengan Pangeran Jungkook.

"Maaf, Sejin-sshi." Dan ditutup dengan Pangeran Jimin.

Sempurna sudah, Ajudan Sejin pun ditinggal sendiri di sana. Meremas kuat kertas perintah dari sang Raja. Ini tidak bisa dibiarkan. Mereka harus melaksanakan perintah ini apa pun yang terjadi. Dengan tekad mantap, Ajudan Sejin pun mengeluarkan senjata andalannya dari dalam saku. Radio Orari. Ditekannya angka 1.

"Lakukan rencana kedua. Sekarang."

Pria itu tersenyum. Lihat saja anak-anak, kali ini kalian tidak akan bisa menghindar.

Sementara itu....

"Oh oh?! Apa ini?! Kalian siapa?! Hey turunkan aku sekarang!!" Pangeran Yoongi berusaha melepaskan diri dari empat orang pria yang tiba-tiba meringkusnya. Mereka dengan cepat mengikat tangan dan kakinya sekaligus menutup kedua matanya dengan bandana. Lalu mengangkatnya keluar dari ruangannya.

"YAA SEKIYA!!! BREN****!! BA**NG**!! F*** YOU!! SH*T!!! TURUNKAN AKU SEKARANG, BI***!"

Pekikan serupa juga terdengar dari ruangan lain.

"Kemarikan tanganmu."

"Wae? Wae? Kau mau apa dengan tanganku?" Pangeran Namjoon sedang tersudut di ruangannya. Dia menatap empat pria asing berbaju hitam dari kepala sampai kaki itu dengan ekspresi bingung bercampur takut.

Satu dari empat pria berbaju hitam itu mengangkat sebuah flashdisk berwarna merah. "Kami membawa film yadong terbaru."

Matanya sontak membulat. "Jeongmal-yo? Berapa banyak?"

"Sepuluh."

"Wah ... cepat kemarikan." Ia pun melangkah maju tanpa beban. Mengulurkan tangan kanannya sesuai dengan yang diharapkan oleh empat pria berbaju hitam itu. Dia tidak sadar kalau dia telah ditipu oleh mereka. tepat saat tangannya akan menjangkau benda kecil itu, tiga pria berbaju hitam lainnya langsung meringkusnya dan dengan cepat mengingat kaki dan tangannya.

"Yaa!! Sialan kalian!!"

Pangeran Hoseok pun berada di situasi yang sama. Telinganya yang tajam langsung menangkap suara teriakan Pangeran Namjoon dari ruangan sebelahnya. Mendengarnya membuat rasa takutnya makin menjadi-jadi. Terlebih saat dia melihat empat pria di depannya ini membawa masing-masing satu hewan kecil. Katak. Kecoa. Belalang. Capung.

Krog!

"KYAAAAAA!!! Pergi kau! Pergi!!" Belum cukup dengan katak yang dilempar, yang lainnya langsung melemparinya dengan serangga-serangga itu.

"HIYAAA!! SHIREO! SHIREO!!! EOMMA!! ARASSEO ARASSEO! AKU AKAN IKUT KALIAN- HIYAAAAA!!"

Tidak butuh waktu 5 menit, Pangeran Hoseok pun menyusul dua saudaranya.

Lalu....

"Aish! Berhenti di sana kalian! Jangan ganggu aku makan!"

"Tapi kami harus segera meringkusmu, Pangeran."

"Aku tahu!!" bentak Pangeran Seokjin lagi. Dia menatap empat orang berbaju hitam itu dengan kesal. "Tapi biarkan aku menghabiskan ini dulu. Menyia-nyiakan makanan itu tidak baik, arra?!"

"Maafkan kami."

"Aish! Dasar manusia-manusia bodoh ini." Sambil mengunyah sandwich-nya, Pangeran Seokjin pun diringkus oleh mereka.

Sementara itu, kondisi ruangan maknae line tidak begitu berisik. Apalagi Pangeran Taehyung. Karena sedang tidur, ia memudahkan para pesuruh Ajudan Sejin untuk meringkusnya. Pangeran Jungkook dan Pangeran Jimin pun tidak memberontak. Mereka semua dikumpulkan di dalam mobil box lalu dibawa pergi ke suatu tempat yang jauh dari kerajaan Savanah.     

TBC

Freak Hwarang [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang