Chapter 21

509 64 4
                                    

Setelah hari itu, entah bagaimana rombongan kerajaan datang begitu saja. Ajudan Sejin, para pasukan, bahkan Raja Bang pun datang. Mereka membawa serta Jungkook, Taehyung dan Yoongi yang kondisinya tampak lebih baik dari sebelumnya.

Yoongi, begitu turun dari mobil langsung berlari menghampiri Sena. Memeluk, menciumnya seperti sudah berabad-abad tidak bertemu. Padahal mereka baru berpisah selama tiga hari.

Sena yang diperlakukan begitu jelas terkejut. Awalnya dia tidak melawan, tapi saat Yoongi mengejutkannya dengan ciuman di bibir, kontan ia pun mendorong pria itu hingga terlepas darinya, dan dia bersembunyi di balik punggung lebar Seokjin. Matanya memancarkan ketakutan luar biasa oleh sikap Yoongi barusan.

Yoongi sendiri memandangnya sendu. Kecewa.

"Yoongi terus saja merengek ingin kemari karena merindukanmu, Nona Oh," ucap Raja Bang yang sejak tadi melihat adegan barusan. Ah tidak, sebenarnya semua yang disana juga menonton itu.

Entah kenapa ada sesuatu yang terbakar di dada Namjoon. Mata jeli sang raja sanggup menangkap kemarahan itu di wajah pangeran ke-4. Bibirnya mengulum senyum misterius.

"Taehyung-a, kau baik-baik saja?" Suara merdu Jimin seketika mencairkan suasana itu. Dia menghampiri kawannya yang tampak tertatih-tatih berjalan dibantu dengan kruk. Tanpa pikir panjang dia melingkarkan lengan Taehyung di lehernya, lalu membantunya untuk duduk di atas tumpukan bata.

Siapa bilang Jimin tidak melihat apa yang barusan terjadi? Tentu saja dia melihatnya, dengan sangat jelas bahkan. Hatinya mendadak bergemuruh. Namun dia tidak seperti Namjoon yang selalu gamblang memperlihatkan perasaan melalui ekspresi. Dia pintar menyembunyikan perasaannya.

Jungkook juga sudah tampak baik-baik saja. Begitu turun dari mobil dia langsung menghampiri Seokjin. Dipeluknya hyung-nya itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Jujur, dia sangat merasa bersalah telah membentak pria itu beberapa hari lalu. Dia ingin mengucapkan maaf, juga terima kasih karena sudah rela menggendongnya sejauh itu.

"Sudah lama ya kita tidak bertemu, Para Pangeran," ucap sang Raja dengan lantang usai melihat semua adegan penuh kerinduan itu. "Apakah setelah bertemu denganku kalian masih ingin membalas dendam pada Sejin? Yah ... kalian salah jika berpikiran bahwa yang selama ini membuang kalian ke sini adalah Sejin. Biar bagaimana pun, akulah yang mengirim kalian kemari."

"Kenapa kau mengirim mereka padaku?" tanya Sena yang masih berdiri di dekat Seokjin. Yoongi sudah tidak ada di depannya lagi. Hoseok sudah menarik hyung-nya itu untuk berdiri di dekatnya, jauh dari Sena.

"Kau jauh lebih cantik dari bayanganku, Nona. Waktu ternyata berlalu sangat cepat."

Cara bicara Raja yang cukup aneh itu sukses membuat ketujuh pangeran bingung juga penasaran. Sena juga begitu. Dia merasa seolah raja telah mengenalnya sejak lama.

"Aku sedang ingin mencari penggantiku. Mengingat usiaku yang makin lama makin tua, tentu saja aku tidak selamanya bisa duduk di kursi raja. Maka dari itu, kukirim para pangeran ke sini. Apakah mereka melakukan perintahmu dengan baik, Nona?"

Semuanya menatap pada satu titik, Sena, satu-satunya gadis yang ada di sana. Gadis itu juga membalas tatapan mereka. Tatapannya tampak berbeda saat bertemu dengan Yoongi. Pria itu memberinya senyum tipis, tapi dia langsung membuang pandangan seperti tidak melihat apa pun.

"Ya, mereka melakukan semua perintahku dengan baik."

"Kalau begitu, inilah saatnya kalian kembali ke istana."

Ketujuh pangeran terkesiap. Ekspresi yang paling kentara adalah milik Yoongi, Namjoon dan Jimin. Kembali ke istana? Secepat inikah mereka akan kembali?

Freak Hwarang [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang