Namjoon adalah orang pertama yang membuka mata di hari itu. Dia mengerjap-ngerjap sebentar, berusaha menghindari silau matahari dengan tangannya. Ia pun mengedarkan pandangan ke sekitar. Tidak ia temukan lantai yang terbuat dari marmer bermotif bunga-bunga khas istananya, pun dinding batu alam yang membangun istananya. Yang dia lihat di sini adalah lantai kayu yang sudah lapuk ditambah dengan dinding kayu yang sama lapuknya. Dan dia mendapati dirinya tidak sendirian tapi bersama 6 pangeran lain di lantai. Ya, di lantai.
Ciit ciit!
"Eomma!!"
Sontak ia pun meloncat bangkit, berlarian menepi ke dinding menghindar dari hewan pengerat yang kini sedang bermain kejar-kejaran dengan kucing putih tambun.
Brak brak brak!
Dua hewan itu sukses menjatuhkan banyak barang di atas meja. Suaranya yang berisik sanggup membuat enam pangeran lain terbangun.
"Berisik!! Biarkan aku tidur dengan tenang! Yaa! Siapa yang suruh kau tidur di punggungku!!" Suara berat menggelegar Pangeran Taehyung menambah ramainya suasana. Dia menggelepar-gelepar seperti ikan guna menyingkirkan Pangeran Hoseok dari punggungnya.
BLETAK!
"Yaa yaa, aku ini lebih tua darimu!" Pangeran Hoseok pun lekas bangkit setelah memberi jitakan manis di kepala Pangeran Taehyung.
"Di mana ini?" Pertanyaan Pangeran Jimin seketika membuat suasana di antara mereka bertujuh sepi senyap. Mereka saling bertatapan satu sama lain, mengedarkan pandangan, dan beberapa mulai berkeliling untuk melihat-lihat suasana.
"Aish! Seseorang sepertinya baru makan sesuatu, tapi tidak dihabiskan. Menjijikkan," gumam Pangeran Yoongi saat dia menemukan sebuah piring dengan kentang bakar yang masih sisa setengah di atas meja.
Miaw.
"HUWAA!! KUCIIIIING!!"
"Uhuk uhuk. Yaa. Hoek. Lepaskan aku maknae sinting! Uhuk! Aku tidak bisa bernapas."
Pangeran Jungkook merenggangkan sedikit pelukannya, tapi dia masih tidak melepaskannya. "Ada kucing, Hyung~~ KUCING!!!"
"Aku juga tahu kalau itu kucing! Jangan berteriak di telingaku!" Seokjin berteriak tak kalah kerasnya.
"Hei kalian, bisakah tidak usah bertengkar di sini? Hei." Jimin menepuk-nepuk punggung Jungkook dan Seokjin. Ini sudah menjadi pekerjaannya sehari-hari, melerai pertengkaran antara pangeran nomor 1 dengan pangeran nomor 7 yang level kekanakkannya sama saja.
Sementara itu di sisi lain Pangeran Hoseok menemukan sebuah pintu dan membukanya. Bola matanya hampir saja keluar dari tempat ketika ia mendapati seorang gadis berambut berantakan yang sepertinya akan membuka pintu itu. Mereka saling bertatapan untuk waktu yang lama sebelum....
"Kenapa kau diam di ... eomma!! Apa itu yang ada di depanmu?!!" Pangeran Namjoon yang baru muncul dari belakang pun sama terkejutnya dengan Hoseok. Dia menunjuk sesuatu yang ada di depan Hoseok. Bukan gadis berambut berantakan itu, tapi hewan berbulu abu-abu yang sedang dipeluk gadis itu. Hoseok sepertinya baru menyadai hewan tersebut. Tahulah apa yang terjadi setelahnya.
"HIYAAAA!! EOMMA!!"
"Apa? Apa?" tanya Seokjin dan Jungkook yang ikut-ikut mendekat untuk melihat apa yang barusan dilihat Hoseok. Respon mereka tidak jauh beda. Seokjin langsung berlarian entah kemana, diikuti Jungkook yang hampir menangis karena ditinggalkan.
Pangeran Namjoon masih di sana. Berusaha menahan saliva sambil bergerak mundur. Sementara gadis dengan rambut berantakan itu bergerak maju sambil menyunggingkan seringaian tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freak Hwarang [completed]
Fiksi PenggemarKetika kau diberi pilihan; kekuasaan, persaudaraan atau cinta?