Sepulang dari kunjungan ke rumah Sena, raja langsung mendatangi rumah ibu Yoongi. Perasaannya sedang bahagia sekarang. Dan karena suasana hatinya itulah dia sangat ingin bertemu dengan wanita itu.
"Yoonbin-a, aku datang," serunya lantang dengan intonasi penuh suka cita begitu membuka pintu dan menjejakkan kakinya di lantai rumah tersebut.
Jangan harap dia akan mendapat jawaban memuaskan dari selirnya yang satu itu. Hanya Min Yoonbin yang membuatnya harus menyia-nyiakan tenaga demi mencarinya. Dibukanya pintu kamar, tapi tidak ada siapa-siapa. Dibukanya kamar mandi, juga tidak ada siapa-siapa. Dan satu-satunya tempat yang belum dia lihat hanya satu. Dapur. Dan benar saja, Yoonbin sedang ada di sana. Memunggunginya sambil membuat kimchi.
Berhasil menemukan selirnya, Raja Bang tersenyum lebar. Dia pun mengendap-endap menghampirinya dan HUP!
"Kena kau."
Yoonbin tidak bergeming. Tangannya masih sibuk mengaduk-aduk adonan kimchi begitu juga matanya yang tampak fokus dengan kegiatannya. Seakan-akan dia tidak menyadari bahwa ada seseorang yang sedang memeluknya dari belakang.
Bagi Raja Bang, tingkah Yoonbin ini sudah sangat biasa. Awalnya mungkin dia tidak suka, tapi lama-lama dia menyukainya, bahkan membuatnya gemas. Diciumnya leher wanita itu sampai menimbulkan bekas kecil. Dia akan terus melakukan itu sampai Yoonbin bersuara, setidaknya desisan kesakitan sudah cukup.
"Anakmu tampaknya sangat mencintai anakku, Sayang. Eotteohke? Kalau saja dia tahu kalau anakku-lah hadiah dari kompetisi ini, dia mungkin tidak akan menolak untuk menjadi penerus raja dan membiarkanmu menjadi permaisuriku."
Yoonbin berhenti mengaduk adonan setelah mendengar itu. Tangannya tampak mengepal kuat. Dia sangat tidak mempercayai ucapan pria itu. Bagaimana bisa? Kenapa pria yang menjabat sebagai raja ini suka bertindak seenaknya sendiri?
Reaksi Yoonbin menimbulkan senyum tersendiri di paras raja. "Aku suka mendengarnya marah karena tidak mau jauh dari anakku. Bukankah dia sama sepertiku, Sayang? Kurasa kita memang sudah ditakdirkan untuk bersama."
Pelukan raja makin mengerat. Amarah di dada Yoonbin makin membara. Dia sungguh benci dengan pria ini. Kenapa suaminya tega menyerahkannya pada raja sialan ini? Dia tidak butuh harta, dia tidak ingin anaknya mendapat tahta. Yang dia mau dari hidupnya adalah kebahagiaan untuknya dan putranya. Tidak yang lain. Dia sangat mengerti apa yang diinginkan Yoongi. Anaknya tidak pernah ingin menjadi pangeran, meskipun dia tampak sangat menikmati jabatannya. Terkadang dia merasa bersalah saat melihat Yoongi harus memakai pakaian kerajaan setiap harinya. Yoongi hanya ingin berpakaian seperti pria sebayanya, hidup seperti teman sebayanya. Bukannya sibuk berputar-putar di kerajaan mempelajari sistem pemerintahan kerajaan yang sangat rumit.
"Ah, aku tidak sabar menantikan hari itu datang."
"Kenapa kau melakukan ini pada kami?"
"Hm?"
"Apakah kami sudah melakukan kesalahan padamu sehingga kau bersikap seperti ini? Tidak cukupkah hanya aku saja yang menderita dan sekarang kau juga membuat anakku ikut menderita?"
Raja menatap lamat sisi wajah Yoonbin yang masih tidak mau menoleh padanya. Paras Yoonbin memang tidak secantik ibu Seokjin, hidungnya juga tidak semancung hidung ibu Hoseok, matanya tidak sebulat mata ibu Jungkook. Tapi ada satu hal yang dia suka dari paras wanita ini. Penuh kharisma. Menarik saat diam, mempesona saat tersenyum. Itulah kenapa raja lebih menyukainya daripada yang lain.
"Kau menderita karenaku?"
Yoonbin menelan ludahnya susah payah. Rasanya dia ingin menangis dan meraung. Tapi dia tidak mau melakukan itu karena itu hanya akan membuatnya kelihatan lemah saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freak Hwarang [completed]
FanfictionKetika kau diberi pilihan; kekuasaan, persaudaraan atau cinta?