Hari yang tak terduga pun akhirnya tiba.
Sena diculik.
Para pangeran tak bisa menemukan gadis hutan itu di seluruh pelosok pondok. Sena tidak ada di kamarnya, tidak ada juga di dapur, di gudang penyimpanan, kandang hewan, kebun sayuran bahkan sungai depan rumah.
Mereka bahkan mengecek di hutan sekitar pondok, namun siluet gadis itu tak kunjung ditemukan.
Satu-satunya hal yang bisa mereka simpulkan adalah Sena diculik. Siapa penculiknya itulah yang sedang mereka bicarakan sekarang.
"Sena tidak kaya," sahut Jungkook tiba-tiba.
"Dia juga tidak punya barang berharga," timpal Seokjin.
"Tidak ada tanda-tanda orang jahat di sekitar sini, semuanya hutan dan hewan," tambah Hoseok.
"Tidak mungkin jika Ro," sela Taehyung.
"Siapa juga yang mau dengan gadis bau hutan sepertinya," ketus Yoongi sambil menopang dagu.
"Buktinya kau mau mencuci rambutnya, Hyung," ujar Hoseok sedikit kesal.
"Maksudnya selain aku," koreksi Yoongi dengan ekspresi andalannya, datar menyebalkan.
"Sena bukan gadis yang gampang percaya pada seorang pria," celetuk Jimin dengan nada rendah.
"Gadisku terlalu kekar untuk diculik," desah Namjoon.
Yoongi mendadak panas mendengar kata 'gadisku' yang meluncur mulus dari mulut pangeran yang setahun lebih muda darinya itu. Tidak tahu diri, batinnya. Tapi dia tidak mengatakan apa pun. Rasional saja, Sena sedang diculik dan dia tidak mau membuang waktu hanya karena bertengkar dengan Namjoon. Urusan itu, bisa dilakukan nanti.
"Jadi kemungkinan besar orang yang menculik Sena bukan orang sekitar sini. Hoseok benar, yang ada di sini hanya hewan dan hutan, tidak mungkin mereka tiba-tiba menjelma menjadi manusia dan menculik Sena dari rumah ini." Kalimat Seokjin pun mampu membuat Yoongi kembali mencurahkan atensinya pada topik utama. Dia mengangguk pelan, setuju dengan pendapat satu-satunya pangeran yang lebih tua darinya itu.
"Ro juga pasti tidak mungkin melakukannya. Dia sudah pernah berhadapan dengan raja dan mendapat hukuman atas tindakannya pada Sena. Kurasa dia tidak punya alasan untuk menculik Sena." Kali ini Jungkook yang berbicara. Meski waktu itu yang dibawa ke istana bukan hanya dia saja, namun hanya dia satu-satunya yang tahu tentang apa yang terjadi pada Ro. Dia tak sengaja melihat Ro keluar dari ruang sidang kerajaan ditemani Ajudan Sejin dengan borgol di kedua tangannya. Dan dia pun memberanikan diri bertanya pada hakim kerajaan sehingga dari situlah dia tahu apa yang sedang terjadi. Jadi dia sangat yakin jika Ro tidak akan menculik Sena di saat seperti ini.
Hoseok tiba-tiba saja menjentikkan jarinya. "Aku tahu siapa yang melakukan ini."
Semuanya langsung menatap Hoseok antusias. Khususnya Namjoon yang ingin segera pergi dari sana untuk menangkap si penculik.
"Jadi siapa yang melakukannya?" tanya Jimin tak sabaran.
Hoseok menghela napas. "Siapa lagi kalau bukan pihak kerajaan? Bukankah mereka yang membuang kita ke sini? Bukankah mereka juga yang menyiapkan ambulans untuk kita? Kurasa inilah inti dari misi aneh yang mereka berikan. Sudah kuduga, semua ini pasti berhubungan dengan Sena."
Semuanya yang di sana termenung di tempat. Tiba-tiba saja suasana dikacaukan oleh Taehyung yang seperti baru menepuk sesuatu. Anehnya pria itu meringis, lalu memperlihatkan apa yang berada di telapak tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freak Hwarang [completed]
FanfictionKetika kau diberi pilihan; kekuasaan, persaudaraan atau cinta?