Malam hari, Sena menepati janjinya mengajak para pangeran pergi ke hutan untuk berburu. Entah dari mana asalnya, gadis itu sudah memegang delapan kantung yang terbuat dari kaca berisi puluhan kunang-kunang. Para pangeran diberinya satu tiap orang. Jungkook memandangi benda itu tanpa henti, sepertinya benda itu termasuk hewan di dalamnya adalah sesuatu yang baru baginya. Seokjin yang melihatnya sampai tidak tahan untuk mencubit pipi si bungsu.
"Yang terpenting dari berburu adalah berhati-hati. Sekali saja kalian ceroboh kalian akan mati dimakan hewan buas. Tiap orang akan kubekali dengan tujuh anak panah, sebuah belati dan pemantik api. Gunakan itu dengan bijak dan ... yaa! Apa yang sedang kalian lakukan?!"
Seokjin dan Jungkook yang sejak tadi bermain-main dengan para kunang-kunang lantas menoleh. Keduanya menyeringai tanpa dosa.
"Berhenti bermain-main. Dengarkan dia," ujar Jimin sambil menepuk pantat Jungkook dan Seokjin. Dia menunjukkan eye smile-nya saat Seokjin melotot.
"Oke, itu saja yang ingin kubicarakan. Ada yang mau ditanyakan?"
"Tidak naik kuda?" tanya Jungkook dengan polosnya.
"Ini dunia nyata, bungsu. Kuda tidak akan berguna saat malam hari seperti ini. Kita akan dikawal dengan sepuluh Herder, jadi jangan berani-beraninya keluar dari kelompok. Mengerti?"
"Yaaaaa...." Koor ketujuh pria itu dengan suara malas.
"Baik, sekarang kita berangkat!"
Dingin sangat menusuk ketika mereka masuk area hutan. Tubuh para pangeran bergetar hebat karena mereka tidak terbiasa dengan dingin seperti ini. Mereka tidak memakai jaket –karena di kardus hanya tersedia baju-baju pendek berwarna kusam-. Namun tidak ada satu pun dari mereka yang mengeluh. Sena tidak memperbolehkan mereka mengeluarkan suara-suara.
Seekor rusa terlihat lima meter di depan. Sena pun menyuruh pasukannya untuk berhenti dan bersembunyi di balik semak-semak.
"Sekarang kalian lihat aku," ujarnya seraya mengeluarkan satu anak panah dari kantongnya.
"Ini pertama kalinya aku melihat rusa secara langsung," bisik Taehyung pada Hoseok.
"Hei lihat itu, tanduknya mengerikan sekali. Sekali kena tanduknya pasti orang itu akan mati," balas Hoseok sambil memeluk tubuhnya sendiri.
"Wah ... dagingnya ... sepertinya enak dibuat barbeque," kata Seokjin. Jungkook di sebelahnya menggeleng pelan.
"Barbeque 'kan untuk sapi, Hyung."
"Memangnya daging rusa tidak boleh?"
"Berisik," sahut Yoongi tiba-tiba. "Hei, tidak adakah dari kalian yang mau menyalakan api? Aku kedinginan. Sial. Tahu begini aku akan bawa jaketku sebelum kemari."
"Tahu begini aku juga akan bawa film-film tersayangku, Hyung," sambung Namjoon.
"Tahu begini juga aku akan bawa PSP," tambah Jungkook.
"Hei hei, lihat ke depan," seruan Jimin langsung membuat tujuh pria itu menoleh ke depan.
Rusa yang tadi sedang asyik makan sekarang sudah menggelepar tak berdaya di tanah. Sena pun menghampiri hewan malang itu, diikuti oleh tujuh pangeran rusuh di belakangnya.
"Dia sudah mati?" tanya Hoseok sambil bersembunyi di balik tubuh Taehyung.
"Ya, aku memanahnya tepat di jantung," jawab Sena sambil menarik anak panah di tubuh rusa itu yang menampakkan darah merah yang menetes. Ketujuh pangeran langsung memeluk satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freak Hwarang [completed]
FanfictionKetika kau diberi pilihan; kekuasaan, persaudaraan atau cinta?