Chapter 17

505 52 3
                                    

Persediaan daging rusa sudah habis. Terpaksa para pangeran dan Sena pun harus pergi ke hutan lagi untuk berburu. Setelah semuanya telah bersiap dengan atribut berburu, mereka pun segera berkumpul di luar gerbang pondok sambil menggiring empat anjing Herder.

"Hari ini kita akan bermalam di hutan."

Hampir semuanya membelalak tak percaya.

"Bermalam?" tanya ulang Jungkook berusaha memastikan pendengarannya.

"Tapi kau tidak menyiapkan tenda," sahut Jimin setelah meneliti apa-apa saja yang dibawa Sena sekarang.

Sena menggendikkan bahu sambil tersenyum miring. "Oh ayolah, kita ini berencana untuk berburu, bukan untuk berkemah. Untuk apa juga membawa tenda? Yang penting sekarang adalah Herder-Herder ini, pemantik api, obor, minyak tanah dan senjata. Anggap saja ini sebagai pembelajaran lintas alam, Tuan-Tuan sekalian. Aku yakin kalian belum pernah sekalipun bermalam di hutan 'kan?"

Para pangeran itu saling pandang.

Karena tidak ada yang menyahut lagi, Sena pun mengomando mereka untuk masuk hutan.

Sena, Jimin, Seokjin, dan Hoseok mengambil peran untuk memegangi rantai para Herder. Sementara Taehyung dan Yoongi memegang obor. Untuk Namjoon dan Jungkook sendiri, mereka membawa kantong kaca berisi kunang-kunang.

Hutan benar-benar senyap. Hanya terdengar suara dedaunan yang saling bergesekan karena angin, suara-suara serangga malam yang super bising dan bunyi lolongan serigala yang terdengar jauh dari tempat mereka berada.

Gelap. Hanya di sekeliling mereka saja yang terang berkat obor dan kunang-kunang yang mereka bawa.

Sena berjalan paling depan. Memegang Herder yang paling tangguh, juga memegang sebuah busur panah. Meskipun dia tidak pernah belajar di tempat-tempat kursus memanah, dia ini sudah ahli memanah sejak kecil. Siapa lagi yang mengajarinya kalau bukan Ro.

Jimin sendiri mengantongi sebuah revolver yang berhasil dicurinya dari rumah Ro. Sena tahu keberadaan benda itu dan menyuruhnya untuk membawanya saja.

Tiba-tiba Sena berhenti, yang otomatis membuat pria-pria di belakangnya ikut berhenti. Gadis itu meletakkan telunjuk di bibirnya, menyuruh yang lain diam. Ia pun mempertajam pendengaran. Seperti ... ada sesuatu yang bergerak tak jauh dari tempat mereka berada. Dan sesuatu itu bergerak makin dekat ... dekat ... dekat ... sampai....

"Sial. Kenapa harus sekarang sih?" gumam Sena yang mendadak panik dan langsung mengeluarkan satu anak panah dari kantongnya, mengarahkan ujung panahnya ke sisi kanan mereka.

Para pangeran di belakangnya mulai was-was.

Jungkook yang berjalan di sebelah Seokjin reflek merangkul lengan hyung-nya. Tubuhnya sudah gemetaran. "H-h-hyung ... ada apa?"

Seokjin hanya bisa menggeleng. Dia juga tidak tahu.

Jimin dan Taehyung secara otomatis langsung bergandengan tangan dengan erat.

Yoongi dan Hoseok yang berjalan paling belakang juga ikut-ikutan mengaitkan jari-jari mereka. Tubuh Hoseok menggigil dan Yoongi menyadari itu. Sebagai yang lebih tua darinya, pria itu mengusap pelan lengan Hoseok agar dia lebih tenang.

Namjoon sendiri, dia berpasangan dengan Sena kali ini. Sekali lagi Sena tidak mau membiarkannya berbuat ceroboh. Maka dari itu Sena memaksa Namjoon untuk berpasangan dengannya.

Di saat sesuatu itu sudah dekat dari mereka, Sena pun segera melepas anak panah.

Suara auman yang mengerikan terdengar keras. Dan detik berikutnya muncullah seekor hewan berkaki empat berbulu lebat dengan ukuran besar yang meloncat dan hampir saja menyerang Sena. Beruntung Herder milik Sena bergerak lebih cepat sehingga Sena pun terselamatkan.

Freak Hwarang [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang