Chapter 13

500 56 2
                                    

Saat pangeran lain sibuk dengan tugas masing-masing yaitu memberi makan hewan, Jungkook justru bersantai di dalam pondok sambil menemani Sena memasak. Dia membawa serta Bunny-nya ke dalam pondok untuk memberinya makan sekalian bermain-main.

Telur mata sapi untuk delapan orang akhirnya matang. Sena pun berjalan ke konter untuk menghidangkan piring-piring di sana. Tak sengaja dia melihat Jungkook yang sedang duduk di lantai sambil membelai bulu Bunny.

Sena tersenyum. "Jadi kau lebih tertarik pada Bunny daripada Tori?"

Jungkook mendongak begitu sadar kalau Sena berbicara padanya. "Aku suka kedua-duanya."

"Kau tidak punya kelinci di istana?"

"Ani. Pangeran tidak diperbolehkan memiliki hewan peliharaan."

"Oh ya?" Alis Sena terangkat. Ternyata larangan di istana banyak juga untuk para pangeran. "Bahkan anjing pun tidak boleh?"

"Eum. Anjing hanya boleh dipelihara pasukan keamanan untuk menjaga istana. Tidak ada anjing lucu seperti yang kau punya itu, hanya anjing-anjing berwarna gelap saja yang suka berkeliaran bersama pasukan keamanan."

Sena menutup piring-piring dengan tudung saji, lalu menahannya dengan batu. Ia pun menghampiri Jungkook, duduk di sampingnya.

"Ternyata banyak juga larangan sebagai pangeran."

"Memang. Menjadi pangeran sebenarnya tidak enak, tapi mau bagaimana lagi, ini sudah takdir. Aku lahir dari istri ketujuh raja dan aku pun dinobatkan sebagai pangeran."

"Istri ketujuh?" Sena terdiam sejenak, sebelum melanjutkan, "itu artinya ada tujuh ratu di istana?"

"Ani. Di kerajaan hanya ada satu ratu dan satu raja. Dan saat ini jabatan ratu masih dipegang oleh nenek kami, ibu dari raja."

"Kenapa?" Dahi Sena mengernyit. "Bukankah kalian semua sudah menjadi pangeran?"

"Bukan masalah itu. Masalahnya adalah terletak padaku. Penentuan siapa ratu baru akan dimulai setelah aku berusia 20 tahun. Dan karena aku sudah 20, aku dan yang lainnya harus saling berkompetisi untuk mendapatkan gelar 'penerus raja' agar salah satu dari ibu kami bisa menjadi pengganti ratu yang lama. Dan inilah kompetisinya...." Jungkook menoleh, menatap Sena datar. "Yaitu terdampar di sini."

"Aaah ... begitu. Tapi kompetisi macam apa sampai kalian harus ke sini? Apa kalian harus belajar bertani, beternak, dan lain sebagainya hanya untuk mendapat gelar 'penerus raja'?"

Jungkook menggendikkan bahu. Dia mengambil potongan wortel lain saat wortel yang dimakan Bunny sudah habis. "Sejin hanya bilang kalau kami akan dikirim ke pedesaan untuk bertahan hidup, itu saja. Dia tidak mengatakan yang lain."

"Wah ... dan itu rumahku? Jinjja, kupikir kalian terdampar kesini karena diculik UFO, ternyata kalian memang sengaja dibawa kemari. Sial, harusnya aku tahu dari box baju yang datang bersama kalian. Tch, kenapa mereka tidak meminta izinku dulu? Tahu begini aku tidak akan berbaik hati pada kalian."

Jungkook langsung menoleh. "Memangnya kau pernah berbaik hati pada kami?"

"Kau pura-pura tidak tahu? Kalau aku tidak mencoba berbaik hati padamu, sudah kugorok leher kelinci ini dan menjadikannya sate untuk kumakan sendiri."

Otomatis Jungkook memeluk Bunny-nya. "Sudah kubilang jangan sakiti dia."

"Hah ... nanti aku akan minta ganti rugi pada raja untuk guciku yang sudah dipecahkan oleh Namjoon dan piringku yang sudah dipecahkan mochi."

Freak Hwarang [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang