CHAPTER I - Phone Number

2.1K 219 4
                                    

 "Kau mencari apa?"

 "Pasti anak pintar ya ke perpustakaan."

 "Eh? Ensiklopedia saraf? Kamu mau jadi dokter?"

Baekhyun sejujurnya tak pernah menyangka akan mendapat nasib seburuk ini, Jika waktu bisa terulang kembali Baekhyun ingin ia mencegah dirinya sendiri untuk mencela perdebatan kekasih mesum tadi. Karna mereka Baekhyun harus berbalik dan bertemu dengan seorang gadis bernama Kim Taeyeon yang mengaku - ngaku menjadi kekasihnya, Bahkan karna gadis itu dia jadi dianggap sebagai 'PHO' dimata Jaewon. Baekhyun juga harus menanggung malu karna orang - orang terus memperhatikan mereka, Ah ini sungguhan sial namanya.

Berbeda dengan Baekhyun, Berbeda pula dengan Kim Taeyeon, Ia tarik kalimatnya yang mengatakan bahwa dirinya salah memilih orang. Tidak, Baekhyun sudah cocok sekali -bukan untuk dijadikan kekasih gelapnya- untuk melakukan kebohongan ini. Taeyeon masih ingat bagaimana Baekhyun terus terdiam tanpa melakukan perlawanan terhadap Jaewon yang bahkan terus mengatakan pria itu dengan hal tak berdasar. Karna saat itu banyak sekali orang yang memperhatikan terpaksa Taeyeon yang harus turun tangan dalam menghadapi Jaewon karna Baekhyun sudah berubah bak manekin; Ia membeku dan bisu. Ketika Jaewon berhasil pergi Baekhyun justru meninggalkannya, Jadilah Taeyeon mengikutinya kemana pun ia pergi dan siapa sangka pria itu pergi ke perpustakaan. Taeyeon yang notabene gadis penasaran dan cerewet, Akhirnya terus menghujani Baekhyun dengan pertanyaan tak berguna.

 "Hey, Kau bicaralah." Taeyeon tak menyadari bahwa keberadaannya sungguh membuat Baekhyun risih.

 "Ish, Namamu siapa tadi? Umm.. Byun-" Tiba - tiba saja Taeyeon terdiam, Matanya tampak melebar dan seperkian detik berikutnya senyuman lebar milik gadis itu terbentuk.

Baekhyun yang awalnya tak ingin mempedulikan Taeyeon terpaksa menoleh karna merasa ada sesuatu yang aneh. Tetapi begitu netranya menemukan senyuman menyeramkan itu kepala Baekhyun langsung mencap wajah Taeyeon sebagai idiot. Tanpa sadar ia menghela nafas dan merutuki dirinya sendiri, Bagaimana mungkin-

 "Hey, Jika nama kita disatukan itu berarti akan menjadi-Hfft.. Byuntae?"

 "Apa?"

Dan betapa senangnya Kim Taeyeon karna telah berhasil menarik perhatian seorang Byun Baekhyun. Tawanya langsung meledak melihat bagaimana ekspresi jengkel itu ditunjukkan hanya untuk dirinya, Menurut Taeyeon itu terlihat menggemaskan.

Baekhyun yang menyadari ia masuk kedalam jebakan hanya mampu merotasikan kedua bola matanya dengan jengah. Ia mulai kesal dan seharusnya gadis ini tak berada disampingnya. Kim Taeyeon tak benar - benar menganggapnya sebagai 'selingkuhan' bukan? Euh, Predikat macam apa itu?

 "Kim Teyong-"

 "Kim Taeyeon!"

Tubuh Baekhyun berjengit ketika gadis itu membentak kearahnya. Ups, Dia salah mengeja namanya, Dan karna dia pula Baekhyun berhasil membuat wajah Taeyeon tertekuk.

 "Nah, Taeyeon-Ssi. Kau boleh pergi sekarang karna aku akan segera pulang." Kata Baekhyun berusaha sopan ketika mereka berhasil keluar perpustakaan dan berada dipersimpangan jalan. Sungguh Baekhyun tak habis pikir mengapa gadis ini terus mengikutinya sekalipun dirinya sudah menolak kehadirannya dari gerakan tubuh yang ia buat. Aneh.

 "Kita belum selesai, Aku telah mengakui dirimu sebagai kekasih gelapku dan Jaewon tidak akan membiarkan kita lolos."

 "Siapa pelaku, Siapa korban."

Itu adalah sindiran pertama Baekhyun pada seorang gadis. Catat itu, Sindiran pertama seumur hidupnya. Baekhyun sempat takut ia akan membuat Taeyeon menangis karna kata teman - temannya hati seorang gadis itu rapuh tapi nyatanya? Kim Taeyeon justru tertawa.

 "Sindiran yang bagus, Tapi sungguh! Kau harus membantuku."

 "Bagaimana jika aku menolak?"

 "Maka aku akan membuat Jaewon menerormu."

 "Bagaimana jika aku tidak takut?"

 "Kau akan menyesal Baekhyun."

 "Bagaimana jika aku tidak menyesal?"

 "Yak! Bagaimana bisa begitu!"

Ini untuk pertama kalinya Taeyeon kalah berdebat dengan seorang pria. Wow, Taeyeon tak menyangka Baekhyun dapat bertahan untuk menghadapinya, Selama ini hanya Jaewon yang kuat menerima setiap serangan Taeyeon. Tapi ini Baekhyun dapat dengan mudah menangkisnya, Dan hal itu semakin membuat Taeyeon penasaran. Selama ini setiap pria yang bertemu dengannya akan luluh dalam pesona yang ia miliki, Tetapi Baekhyun berbeda. Bahkan ketika Taeyeon tersenyum untuk pertama kalinya pada Baekhyun pria itu justru menatapnya jijik, Apa ada masalah dalam wajah Taeyeon? Tidak'kan.

 "Baiklah. Kurasa aku tidak memiliki urusan apapun lagi denganmu jadi, Aku pergi."

Lamunan Taeyeon buyar saat ucapan Baekhyun masuk kedalam indra pendengarannya, Ia terkesiap dan buru - buru menahan langkah Baekhyun yang kembali ingin meninggalkannya.

 "Kim Taeyeon-"

 "Berikan aku nomor ponselmu."

Mata Baekhyun melebar mendengar hal tersebut, Kesalahan baginya karna respon yang ia berikan membuat dahi Taeyeon menyerngit. Namun detik selanjutnya seringaiannya mengembang diwajah sang gadis.

 "Uh, Mengapa reaksimu seperti itu? Apa ini untuk pertama kalinya kau dimintai nomor ponsel oleh seorang gadis?"

Dan Taeyeon semakin semangat ketika Baekhyun terdiam ditempat dan mengurung niatannya untuk pergi, Ia bersorak ria dalam hati.

 "Aku yakin jantungmu pasti berdegup kencang sekarang dan otakmu sudah menyusun rencana untuk-"

 "Berhenti membual, Kau cerewet sekali sih."

Oke, Taeyeon langsung bungkam ketika Baekhyun menampilkan wajah datarnya bak papan triplek. Taeyeon tau dia keterlaluan tapi entah kenapa menggoda Baekhyun menjadi kesenangannya sekarang.

 "EH!?" Taeyeon seakan tersadar dengan apa yang ia pikirkan, Tidak, Tidak mungkin dia menyukai Baekhyun, Apa - apaan itu?

 "Aku pergi."

Baekhyun berusaha untuk tidak peduli lagi dengan terus berjalan tanpa mengindahkan teriakkan Taeyeon terhadapnya. Ia tulikan sementara telinganya hanya untuk sekedar mengusir kejenuhan saat mendengar suara Taeyeon yang memaksanya berhenti. Entah apa yang terjadi tetapi rasanya setiap kalimat yang Taeyeon ucapkan seperti sebuah perintah baginya, Dan aneh sekali tubuhnya kadang tidak bisa menolak perintah itu.

 "Kubilang berhenti!!"

Tuhkan, Tubuh Baekhyun langsung berhenti bahkan sebelum otaknya memperintah. Ini aneh, Dan kebetulan sekali ia membawa ensiklopedia tentang saraf karna ia akan mencari tau apa yang terjadi pada tubuhnya nanti.

 "Ku mohon Baekhyun jangan jadikan ini hal yang rumit oke? Aku hanya meminta nomor ponselmu."

 "Dan setelah itu kau harus pergi jauh - jauh dariku." Taeyeon mengangguk mantap.

 "Kau tak akan menggangguku dan mencari diriku lagi."

 "Untuk itu aku tidak berjanji." Dan decakkan Baekhyun menjadi sebuah respon.

 "Sudahlah, Mana nomor ponselmu?"

Dan hari ini menjadi hari yang paling bersejarah bagi Baekhyun karna ia membiarkan seorang gadis aneh mengetahui nomor ponselnya, Bahkan dulu saat gadis baik teman sekelasnya meminta nomor ponselnya untuk kerja kelompok Baekhyun tetap tidak memberikannya tetapi mengapa kini untuk Kim Taeyeon berbeda? Ini pasti ada yang salah dengan otaknya.

 "Terimakasih Baekhyun!"

Dan senyuman Taeyeon kala meninggalkan Baekhyun membuat pria itu frustasi sendiri karna tak bisa menghilangkannya nama Kim Taeyeon dari kepalanya.

 "Aku pasti sudah gila."

Closer - BaekYeon FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang