CHAPTER 29 - I need a time machine

920 112 18
                                    

"Kau seharusnya mengikuti perintah."

BRAK!

Baekhyun tidak dapat berkata apapun lagi ketika tubuhnya harus kembali didorong pada dinding, kepalanya berdenyut amat nyeri setiap kali benturan itu terjadi, ini sudah kesekian kalinya, pria itu masih meringis merasakan bahwa ia mungkin baru saja mengalami pendarahan internal. Tubuhnya lambat laun merosot lemah kelantai. Matanya terpejam tak kuat menahan semua ini.

"Jeobal.." Baekhyun berbisik lirih. Ini terlalu menyakitkan.

"Baiklah Byun Baekhyun. Kau akan menjadi penonton setelah ini, menyaksikan bagaimana hidup Taeyeon akan hancur sampai pada akarnya."

Tangan Baekhyun spontan gemetar, ia membuka kedua matanya menatap sang penyerang yang mengenakkan pakaian serba hitam. Kepalanya menggeleng lemah, tatapan tajam itu muncul berusaha membangkitkan setitik keberanian.

"Kau tidak bisa melukai Taeyeon!"

Pria itu tidak mengatakan apapun, ia justru tertawa dengan keras seakan - akan Baekhyun baru saja melemparkan sebuah lelucon.

"Oh benar'kah?"

Baekhyun bersumpah bahwa ia melihat pria itu mengeluarkan sesuatu dari balik mantelnya ketika seringian itu muncul. Dan ketika pria itu mendekat Baekhyun bisa rasakan jantungnya berdegup amat kencang, seperti menyadari ada hal buruk yang akan terjadi. Tergesa - gesa ia berusaha menjauh walau usahanya sia - sia. Ia tidak bisa berjalan, itu sudah cukup menjadi jawaban.

"Pergilah kau ke neraka Baekhyun."

"AKH!"

Rasa sakit yang nyata membuat mata Baekhyun membelalak lebar. Terkejut.

"Kim Taeyeon akan menyusulmu."

Dan logam itu semakin dalam, mengoyak seakan mencari sesuatu didalamnya. Baekhyun tidak kuat lagi.

"Hahhh.."

Hembusan nafas itu meluncur begitu saja. Baekhyun terbangun penuh keterkejutan dengan keringat dingin menghiasi tubuhnya. Nafasnya tercekat kuat seiring sorot mata pria itu yang mulai melemah, bahkan ketika dirasakannya semua tubuhnya terasa sakit. Telinga menangkap suara panik seseorang disusul dobrakan pinta dan sebagainya. Kemudian, beberapa orang mengelilinginya, menyentuh kelopak matanya, membuka mulutnya sedikit lebih lebar. Baekhyun juga merasakan dada dan tangannya disentuh.

"Beri dia oksigen, sekarang!"

Lalu suatu alat menutupi sebagian wajahnya dengan cepat, menghantarkan rasa dingin yang terasa pada paru - parunya. Mata Baekhyun terpejam, tubuhnya yang semula tegang perlahan rileks. Dadanya mulai naik turun dengan perlahan,

"Keadaan pasien sudah stabil. Tolong berikan... "

Baekhyun mengabaikan sesaat suara - suara yang berputar disekitarnya. Ia perlahan membuka kelopak matanya dan menemukan sosok lain disofa tengah memandangnya khawatir. Baekhyun terdiam, menyadari betapa nyatanya rasa lega itu menyerap dalam hatinya.

Dia melihat Kim Taeyeon. Tersenyum dengan air mata yang meleleh diwajahnya.

Gadisnya.

"Taeyeon-ah."

~*~*~

Kim Taeyeon menatap penuh haru tubuh Baekhyun yang kini terbaring lemah diatas ranjang. Gadis itu masih dalam mode terkejutnya, bagaimana mungkin ketika ia sedang menjaga Baekhyun dalam diam tiba - tiba saja pria itu terbangun dengan hembusan nafas keras. Sontak saja ia segera menekan tombol darurat lalu menjauh saat dokter dan suster berdatangan.

Closer - BaekYeon FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang