Kim Taeyeon menatap tubuh Baekhyun dengan iba. Pria itu tampaknya masih enggan membuka kedua matanya bahkan ketika sebuah ciuman lembut mendarat dipunggung tangannya yang dingin. Taeyeon masih bersabar untuk terus mengelus pipi Baekhyun -sesekali menusuknya kedalam- agar Baekhyun tersadar bak keajaiban. Namun sepertinya Baekhyun tidak ingin diganggu. Dengan lemah, Taeyeon memutar arah kursi rodanya menghadap Taehyung yang sudah menunggu diambang pintu.
Kejadian penyerangan tersebut rupanya telah tertangkap kamera pengawas dan Taehyung telah meminta izin untuk melihat rekaman tersebut bersama Taeyeon. Senyuman sahabat Baekhyun itu mengembang tipis sembari tangannya aktif mendorong kursi roda Taeyeon menelusuri lorong. Dan jika kalian bertanya kemana Jaewon pergi, pria itu mendapatkan panggilan untuk urusan pekerjaan.
"Maaf aku telah membentakmu Taeyeon." Ujar Taehyung sekaligus memecahkan suasana canggung diantara mereka. Taeyeon mengangguk pelan, gadis itu menyampirkan anak rambutnya kebelakang telinga lantas tersenyum pahit.
"Aku.. juga tidak tau mengapa semua ini terjadi." Balas Taeyeon nyaris menggumam.
"Aku merasa.. Aku adalah dalang dari semua ini, terutama apa yang terjadi pada Baekhyun."
"Tidak, tidak, kau tidak bersalah."
Bohong. Aku yang membuat hidup Baekhyun menderita selama ini. Kau hanya berusaha untuk menghiburku Taehyung-ah.
Setelah melalui lorong yang panjang mereka berbelok kekiri dan mendapati sebuah ruangan diujung lorong selanjutnya. Beberapa dokter terlihat tengah berkumpul disana sambil sesekali menyapa penjaga yang berlalu lalang keluar masuk ruangan. Mereka nampak bergesa - gesa dengan ponsel digenggaman masing - masing. Mungkin kejadian ini baru pertama kali terjadi, sontak saja para staff rumah sakit terkejut.
Taehyung menyapa beberapa penjaga sebelum akhirnya diizinkan masuk. Ruangan monitor itu cukup luas untuk memantau semua kegiatan dirumah sakit ini. Seorang pegawai mendekati mereka lantas menuntun keduanya mendekati salah satu kamera. Disana Taehyung dan Taeyeon dapat melihat jelas semua rangkaian kejadian yang sebelumnya terjadi.
Taeyeon sendiri bisa rasakan nafasnya tercekat begitu saja saat melihat bagaimana cara pelaku itu beraksi. Gerakan itu..
Ia pernah melihatnya.
Dan ketika sang pelaku berusaha menusuk Baekhyun untuk kedua kalinya, bagaimana cara ia mengangkat pisau..
Taeyeon mengetahuinya.
Tiba - tiba gadis itu tersentak dan rasa panik menyebar luas dengan cepat bagai virus dalam tubuhnya. Taeyeon refleks mencengkram keras tangan Taehyung disampingnya lalu berbisik,
"Aku tau siapa pelakunya."
~*~*~
Taehyung melirik kaca spion tengah dengan perasaan tidak yakin, melalui kaca tersebut ia bisa melihat bagaimana Taeyeon duduk dikursi belakang dengan raut wajah yang sulit diartikan. Si pria menggigit bibir, perlahan mulai menaikkan intensitas kecepatan mobil yang dikemudikannya menuju tempat yang diarahkan melalui GPS ponsel. Semenjak pengakuan Taeyeon perihal dirinya yang mengetahui siapa pelakunya, Taehyung langsung ditunjuk gadis itu untuk menjadi supir pribadinya saat ini. Tanpa menunggu persetujuan apapun lagi Taeyeon menyuruh Taehyung untuk segera mengantarkannya ke suatu tempat. Dan disinilah mereka sekarang.
"Kita sudah sampai."
Kim Taeyeon langsung mendongak ketika Taehyung berucap pelan. Kepalanya menoleh, menatap datar bangunan besar nan kokoh disampingnya. Taehyung pun keluar dari mobil lalu membukakan pintu untuk Taeyeon lantas membantunya turun. Gadis itu menggunakan tongkat bantu jalan sekarang, terlalu menyusahkan jika harus membawa kursi roda menurutnya. Si gadis menggumamkan kata terimakasih setelah ia bisa berdiri dengan baik. Namun begitu Taehyung akan ikut berjalan masuk disampingnya Taeyeon segera menggeleng, menimbulkan kerutan didahi sang pria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Closer - BaekYeon Fanfiction
Fanfiction[TAMAT] Memangnya apa itu cinta? Aku tak pernah merasakannya. Berkeinginan pun enggan, malah terkesan jijik. Jika kalian mengatakan aku mahluk ter-kuno sejagat raya, biarkan, lagipula telingaku sudah bosan mendengarnya. Toh, ini hidupku. Kalian tak...