CHAPTER XIX - Oppa.

1K 154 26
                                    

"Jangan-sentuh.. Aku."

Mata Taeyeon membeliak seperti akan keluar, Bahunya tersentak dan tanpa ia sadari tubuhnya bahkan telah menjauh dari ranjang Baekhyun. Hatinya terasa sangat menyakitkan, Terlebih saat melihat air mata Baekhyun yang tiba - tiba mengalir deras.

Taeyeon menggelengkan kepalanya pelan, Nafasnya sudah tercekat dan rasa bersalah itu semakin besar seiring dengan matanya yang berkaca - kaca. Taeyeon tidak bermaksud untuk melukai Baekhyun, Benaran tidak bermaksud untuk membuat pria mungil itu ketakutan. Namun mengapa ini semua terasa menyakitkan? Baekhyun secara tidak langsung seperti menolak dirinya.

Berbeda dengan Kim Taeyeon, Berbeda pula dengan Baekhyun.

Pria itu justru merasa sesak dengan pandangan memburam akibat lelehan air mata. Ia berusaha mempertahankan tempo nafasnya yang kian bertambah cepat, Tangannya mulai meremas sprei dengan kuat dan dengan susah payah ia menatap Taeyeon yang berdiri kaku cukup jauh darinya. Kepala Baekhyun menggeleng,

Aku sungguh tidak bermaksud.

Baekhyun sungguhan dengan ucapannya itu. Saat pertama kali melihat Taeyeon datang diambang tadi Baekhyun mulai merasakan jantungnya berdegup dengan kencang. Wajah Taeyeon sudah sepenuhnya mengganggu jalan pikirannya. Terlebih disaat gadis itu berdiri disamping Baekhyun lalu menangis dengan mata yang sarat penuh kerinduan. Dan saat tangan Taeyeon bergerak untuk mendekap tubuhnya sesuatu yang tidak pernah ia sangka terjadi.

Suara tembakan terdengar dalam kepalanya.

Baekhyun seakan dipaksa harus kembali mengingat kejadian buruk itu disaat ia tertembak dan merasakan timah panas itu menembus dadanya-Nafas Baekhyun tercekat, Luka didadanya berdenyut sakit. Maka dari itu tanpa ia sadari kalimat penolakkan itu terlontar begitu saja dari mulutnya. Taeyeon melepaskan pelukannya, Menatapnya tak percaya membuat rasa sakitnya semakin terasa. Air mata itu telah menggambarkan perasaannya.

"Hyung, Neo gwenchanayo?" Suara Taehyung kini membuyarkan lamunannya. Baekhyun menoleh lantas tersenyum tipis. Tangannya terangkat untuk menyeka titik - titik air disekitar pipinya.

"Apa ada sesuatu yang terjadi?" Tanya Taehyung khawatir seraya menatap dirinya dan Taeyeon secara bergantian.

"Yah, Taehyung. Kejadian buruk itu berputar - putar dikepalaku."

"Insiden penembakkan?"

Baekhyun mengangguk, "Ck, Sudah kubilang Hyung harus mengambil jalur pengobatan. Hyung selalu merasa trauma dengan kejadian menyeramkan." Kata Taehyung sedikit membentak.

Baekhyun sendiri tidak terlalu mengindahkan perkataan pria itu. Kini konsentrasi sudah sepenuhnya jatuh pada objek yang masih mematung membisu, Kim Taeyeon. Ada perasaan bersalah yang bergerilya disekitar hatinya saat melihat tatapan gadis itu yang kosong. Bagaimana pun juga ini salahnya.

"Hyung, Apa yang kau lakukan?" Protes Taehyung terdengar ketika ia berusaha turun dari ranjang dan merajut langkah. Menyadari tangan sang sahabat yang ingin mencegah Baekhyun segera menoleh, Matanya memicing tajam, "Diam." Mutlak.

Tangan ringkihnya membawa tiang infus bersamanya. Walau agak tertatih -ia baru siuman- Baekhyun tetap berusaha karna keinginannya yang besar untuk menghilangkan kekosongan dalam wajah Kim Taeyeon. Tepat ketika ia berhasil berada dihadapan gadis itu Baekhyun tersenyum dengan lembut.

"Taeyeon-ah." Genggaman tangan Baekhyun membuat mata Taeyeon mengerjap, Air mata mengalir dari sana, Seketika saja hati Baekhyun mencelos.

"B-baekhyun.." Terselip nada terkejut disana. Mata Taeyeon melebar karna melihat Baekhyun berada dihadapannya, Menggenggam tangannya pula.

Closer - BaekYeon FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang