Langit sudah merubah warnanya menjadi kelam. Disebuah jalanan sepi semuanya tampak berkabut dan juga senyap. Dari kejauhan terlihat sebuah mobil dengan kecepatan rendah melintas. Ditengah keheningannya malam, dua insan didalam mobil tersebut nampaknya berusaha untuk memecahkannya.
"Bagaimana pekerjaanmu Baekoong-ah?"
Seorang gadis dijok penumpang depan membuka dialog sembari mengecilkan volume radio yang diputar. Dia Kim Taeyeon.
"Berjalan dengan lancar Chagi-ya~"
Seseorang yang menjawabnya, Byun Baekhyun. Pria tampan itu tersenyum seraya mengusak rambut sang istri menggunakan tangannya yang lain selagi tangannya menyetir.
Mereka berdua adalah pasangan resmi yang baru melangsungkan pernikahan sekitar 2 minggu yang lalu, kegiatan mereka makan malam dirumah keluarga Taeyeon nampaknya membuat keduanya harus pulang sedikit larut. Balas tersenyum, Taeyeon pun mengalihkan pandangannya kedepan lalu menyadari sesuatu,
"Ah, malam ini mengapa sepi sekali ya?" Tanpa sadar Taeyeon menurunkan kaca mobil dan mengeluarkan kepalanya. Baekhyun memekik tak setuju, ia menyuruh sang gadis untuk kembali duduk, namun sepertinya Taeyeon enggan menanggapi.
"Taeyeon, duduk!"
"Hmm.. benar - benar penuh kabut. Apa kau dapat melihat dengan jelas Baek?"
"Tentu saja, sekarang kembali."
"Baikla-Hey! Itu nampak seperti seekor kujang!"
Tanpa sadar Baekhyun menghela nafas, dengan terpaksa pria itu menarik lengan Taeyeon untuk kembali duduk. Suara benturan justru terdengar setelahnya disusul pekikkan kesakitan, Refleks, Baekhyun menghentikan mobilnya. Pria itu menoleh lantas menyadari Taeyeon tengah mengelus pelipisnya yang terlihat merah.
"Ups.. Maafkan aku." Hening.
Menyadari Taeyeon tidak akan membalasnya, Baekhyun pun memberanikan diri memeluk gadis itu dari samping. Hatinya berdegup karna takut, bukan karna apa - apa, hanya saja amarah gadisnya ini sungguh tidak bisa ditoleransi. Mungkin Baekhyun akan berakhir tinggal nama jika saja ia memancing emosi Taeyeon, tapi sepertinya Baekhyun bisa bernafas dengan lega karna gadisnya tengah jinak sekarang.
Senyuman bodoh terbentuk begitu saja diwajahnya.
"Maafkan aku Taeng-"
"Bodoh."
Taeyeon mendorong tubuh Baekhyun menjauh lalu menjitak kepalanya dengan keras membuatnya mengaduh kesakitan. Merotasikan kedua bola mata, Taeyeon melipat tangannya didada.
"Payah."
"Hey, aku-"
BRAAK!
Keduanya tersentak, Semuanya berlangsung dengan cepat. Entah apa yang terjadi sebuah hantaman datang mengenai mobil mereka dari belakang dengan kuat. Refleks tubuh mereka terlempar kedepan dan kepala Baekhyun langsung terbentur stir cukup keras membuat dirinya langsung tak sadarkan diri, tubuhnya jatuh dengan lemas begitu saja. Taeyeon berteriak panik, ia mengguncang tubuh Baekhyun berusaha menyadarkan sang suami.
"Baekhyun-ah!"
BRAAK!
"AKH!"
Taeyeon berteriak dengan panik, Mobil mereka bergerak kedepan tak terkendali, gadis itu melirik kaca spion dan menyadari bahwa sebuah truk besar menghantam mobil mereka. Namun truk itu justru terus mendorong badan mobil mereka menuju sisi jalan, jantung Taeyeon berdegup sangat keras ketika melihat tanda sebuah jurang disana. Gadis itu berharap ia bisa keluar dari sana secepatnya bersama Baekhyun sebelum semuanya terlambat.
"Ayolah, ayolah."
Ia terus berusaha membuka pintu mobil mereka namun dirinya tidak bisa, entah mengapa. Air mata sudah mengenang, Taeyeon masih berusaha dengan tangan gemetar tanpa menyadari bahwa bahaya berada tepat didepan mereka.
BRAAK!
"Dan pada akhirnya mobil kita menabrak pohon yang menghalangi jurang."
"Aku nelihatnya melalui kamera yang terpasang pada truk."
"L-lalu bagaimana dengan supirnya? Mengapa dia..?"
"Dia mengantuk. Tabrakan pertama pada mobil kita justru membuat dia berpikir bahwa mobilnya menabrak sebuah pohon yang tumbang, tanpa babibu ia kembali menjalankan mobil tanpa mempedulikan bahwa justru ia membawa kita pada maut."
"Itu mengerikan."
Baekhyun tersenyum tipis lantas mendekati Taeyeon yang ketakutan dimeja makan. Tangannya terangkat menyentuh surai rambut si gadis dengan lembut lalu sedikit mencondongkan tubuh Baekhyun pun memberikan Taeyeon kecupan didahi; menenangkannya.
"Lekaslah sembuh."
Taeyeon mengangguk samar.
"Maafkan aku Baekhyun-ah."
"Tidak apa. Jangan kau paksakan, maaf aku terlihat buruk dimimpimu."
"Aku tak tau sungguh. Aku benar - benar tidak tau mengapa wujud Jisoo berubah menjadi dirimu. Melihatmu dirimu tadi sangat menyeramkan, a-aku takut."
Menyadari Taeyeon yang mulai menangis dengan cepat Baekhyun membawa gadis itu kedalam dadanya. Mendekapnya dengan erat lalu menghirup dalam - dalam aroma vanilla dari rambut si gadis, Baekhyun merasa bahagia. Ia bahagia ia masih bisa bertahan bersama Taeyeon.
Taeyeon bahkan lebih rapuh dariku.
"Pasien Kim Taeyeon tampaknya mengalami trauma saat kecelakaan terjadi yang membuatnya mengalami Amnesia Disosiatif."
"Amnesia Disosiatif?"
"Ya. Sebuah kondisi di mana penderita tak berkemampuan untuk mengingat informasi pribadi yang sangat penting yang sebenarnya tak akan mungkin sampai hilang dari ingatan."
Baekhyun tidak pernah menyangka bahwa hilangnya memori Taeyeon justru membuatnya tampak seperti orang yang jahat. Gadis-nya, memiliki masa lalu yang buruk bersama sang kakak tiri, Kwon Jisoo. Walau Taeyeon masih belum dapat melupakan semua itu, setidaknya semuanya baik - baik saja ketika gadis itu bertemu dengannya.
Namun semuanya berubah semenjak kecelakaan itu terjadi. Terkadang Kim Taeyeon harus bangun tidur dengan keadaan histeris seperti tadi pagi dan menyerangnya dengan barang - barang dikamar. Gadis itu akan berteriak, menyumpahi dirinya.
Baekhyun sendiri akan segera memeluknya dan memberikannya sebuah ketenangan hingga akhirnya harus kembali menjelaskan semuanya dari awal. Setidaknya Baekhyun masih dapat bernafas dengan lega karna Taeyeon dapat mengingatnya kembali semuanya cukup baik. Namun lagi - lagi ia akan mengalami pagi yang buruk pada keesokan harinya.
"Maafkan aku Baekhyun. Maafkan aku."
"Sstt. Tidak apa."
"Aku mencintaimu."
"Aku lebih mencintaimu sayang."
Well, cinta memang butuh pengorbanan bukan?
Fin.
Okee. Akhirnya selesai juga.
Maaf ya aku tidak bisa membuat cerita yang bagus untuk anniv mereka yang ketiga, terlebih aku juga telat update TT
Aku sedih sekali, Baekhyun kecewa dengan fansnya'kan kemarin? Tapi masih aja ada yang bawa - bawa Baekyeon sebagai dalang. Ugh.
Untuk Closer, doakan aku untuk dapat melanjutkannya dengan cepat. And Thank you so much for 11k😢💞💞🙆
KAMU SEDANG MEMBACA
Closer - BaekYeon Fanfiction
Fanfiction[TAMAT] Memangnya apa itu cinta? Aku tak pernah merasakannya. Berkeinginan pun enggan, malah terkesan jijik. Jika kalian mengatakan aku mahluk ter-kuno sejagat raya, biarkan, lagipula telingaku sudah bosan mendengarnya. Toh, ini hidupku. Kalian tak...