TEASER 2 - Taeyeon POV

2.3K 224 14
                                    

Dia bilang aku mengalihkan dunianya.

Dia bilang aku mengambil nafasnya.

Dia bilang aku wanita paling sempurna.

Tidak! Itu tidak benar, Semuanya jelas sangat tidak berdasar dan pastinya hanya bualan belaka. Memangnya ia pikir aku Tuhan yang bisa mengambil nafasnya atau-apalah-itu? Yang benar aja. Jika saja bukan karna Eomma mungkin aku tak akan menempuh kebosanan menunggu seseorang yang bahkan tak kusukai. Kuhentakkan kakiku penuh kekesalan lalu mencoba untuk sabar, Kutarik nafasku dalam - dalam lantas membuangnya dengan perlahan. Sabaaar.

Entah bagaimana caranya kepalaku tiba - tiba menoleh menatap kedai es krim diseberang jalan sana dari dalam Cafe yang cukup mencuri perhatian. Aku tau ini bodoh tetapi entah kenapa antrian kedai es krimnya panjang sekali, Sepertinya es krim disana tampak menyegarkan -aku melihat seorang pelanggan makan disana. Disini memang ada menu dessert seperti es krim tetapi.. Mengapa aku ingin kesana ya? Hmm lagipula pria itu belum datang, Lebih baik aku ke sana daripada menunggu seperti orang bodoh disini.

Dan semuanya berlangsung dengan cepat, Aku sudah berada didalam antrian tengah menunggu giliran untuk memesan es krim. Sejujurnya ada sedikit rasa menyesal yang muncul akibat panasnya terik matahari disiang ini, Uhh ini panas sekali tau. Tiba - tiba aku mendengar suara kegaduhan diseberang sana, Mataku memicing untuk memastikan apa yang-Oh rupanya pertengkaran sepasang kekasih. Tanpa sadar aku terus memperhatikan mereka dan sesekali mataku membola melihat tingkah yang mereka perbuat, Mereka gila atau apa? Memalukan sekali.

"Taengoo-ya!"

Aku berusaha mengabaikannya tapi apalah dayaku.

Secara naruliah kepalaku langsung menoleh kearah seorang pria yang memanggilku tadi. Melihatnya tersenyum dan melambai kearahku entah kenapa membuat moodku turun drastis, Bahkan sedari tadi mengantri aku baik - baik saja, Tetapi mengapa ketika pria ini datang aku seperti sudah mengantri lebih dari satu hari? Membosankan sekali, Lagipula kenapa ia tau aku berada disini? Ah, Sial.

"Taeyeon, Kenapa kau tidak-"

Begitu ia mendekat aku seperti kehilangan kendali, Tubuhku langsung berbalik dan menemukan seorang pria pendek diseberang jalan yang tampak ingin menegur sepasang kekasih tadi yang kubicarakan. Ini semua terasa aneh, Tanganku tiba - tiba terangkat untuk melambai kearahnya dan rupanya pria pendek itu menyadarinya! Aku buru - buru mengulum senyum dan berlari kearahnya. Sejenak aku melupakan teriakkan seseorang dibelakangku. Yah.. dia, Kim Jae Won. Calon tunanganku.

"Nuguya?"

Aku terengah - engah akibat berlari kencang kearah pria ini karna Jaewon juga mengejarku. Tetapi mengapa jantungku langsung mencelos mendengar suaranya yang sedikit ketus. Baru aku akan mendengus jikasaja aku tak menahannya untuk segera mendongak dan tersenyum manis karna Jaewon sudah berada ditepat dibelakangku. Tetapi rasa gatal langsung menyerang tanganku melihat reaksi pria pendek ini, Kenapa ia justru seperti melihat sesuatu yang menjijikkan? Menyebalkan sekali.

"Taeyeon-ah!"

Ah, Aku tak peduli. Aku langsung bergerak menuju posisi yang bahkan tak kubayangkan sebelumnya. Memeluk lengan pria asing ini dengan begitu posesif seakan kami sudah saling mengenal dekat. Oh Ayolah, Apa ia tak bisa membaca situasi? Tersenyumlah sedikit seperti didrama - drama, Bukannya memasang wajah horror seperti habis melihat hantu seperti itu, Duh, Aku sepertinya salah memilih orang.

"Taeyeon."

Jaewon mengulurkan tangannya padaku, Sorot matanya terlihat memohon. Tetapi aku hanya terdiam, Tetap dalam posisi yang sama dan justru menatap uluran tangan itu tanpa minat. Begitu aku siap untuk berakting marah tiba - tiba pria ini berusaha melepaskan tanganku dari lengannya. Tanpa sadar aku mengulum senyum kecil, Dia tak akan bisa lepas dari genggaman erat ku.

"Taeyeon apa yang kau lakukan?"

"Berhenti mendekatiku lagi, Aku sudah punya kekasih." Ups, Sebenarnya aku tak bermaksud mengatakan hal ini tetapi kalimat itu meluncur begitu saja dari mulutku jadi, Ya sudahlah~

"Dan ini kekasih barumu!?"

Jaewon dengan tidak sopan menunjuk pria ini secara terang - terangan penuh emosi. Semoga saja ia bisa menahannya karna Aku tak ingin ini berakhir menjadi sebuah perkelahian tak berarti.

"Hey? Ini tidak benar. Aku-" Karna panik Aku terlalu gegabah sampai tak sadar telah menginjak kaki pria pendek ini hanya untuk mencegah ia bicara. Dan ketika erangan itu terdengar aku justru menimbulkan masalah baru yang lebih besar.

"Iya! Ini kekasihku, Kekasih baruku."

Aku memang sudah mulai gila.

Closer - BaekYeon FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang