CHAPTER 35 - The Bullets [Baekhyun POV]

543 59 13
                                    

Malam di mana Jaewon dan Baekhyun mencari Taeyeon.
.
.
.

Nafasku tercekat, tembakan itu bagai ledakan besar di kepalaku. Sungguh, aku pikir aku akan mati karena tidak pernah terlibat dalam situasi seperti ini sebelumnya. Kami masih terdiam sampai akhirnya Jaewon memberanikan diri mengecek keadaan. Namun saat itu pula aku menyadari satu hal,

"Mobilnya miring." Ucapku tanpa sadar. Jaewon tidak mengatakan apapun, ia segera turun dari mobil dan mengecek keadaan sekitar. Aku pun mengikutinya.

Astaga. Ternyata mereka menembak ban mobil Jaewon.

"Sial!" Jaewon mengerang lantas menendang ban mobilnya dengan kesal.

"Sekarang aku percaya bahwa Cho terlibat dalam hal ini.."

Bersamaan dengan itu kami mendengar suara deru mobil yang keras. Kami serempak menoleh dan menemukan sebuah mobil datang mendekat. Tiba - tiba Jaewon menyuruhku masuk, namun sialnya gerakanku tertahan akibat rasa sakit yang masih menimpa kakiku. Orang - orang berjas hitam seketika saja muncul dan mengepung kami.

"Ikut kami, sekarang juga." Ucap salah satu dari mereka dengan tegas.

Refleks aku menatap Jaewon. Pria itu hanya terdiam sambil menjatuhkan netranya pada aspal, tetapi aku tahu ia sedang menahan amarah. Kebisuan kami mengantarkan mereka pada sebuah kesimpulan. Pria itu tersenyum lalu menyuruh anak buahnya yang lain untuk menangkap diriku dan Jaewon.

Saat lengan kekar menarikku dengan paksa, Aku memberi sedikit rontaan. Namun sepersekian detik berikutnya nafasku tercekat. Sial! Mereka menempelkan belati pada punggung belakangku sebagai ancaman.

"Tidak! Lepaskan aku!" Di seberang sana, Aku melihat Jaewon meronta dengan kuat. Beberapa dari orang itu menggeram dan terus menyeret Jaewon untuk ikut pergi bersama mereka.

"KUBILANG LEPASKAN, SIALAN!"

DOR!

Mataku membelalak. Mereka menembak Jaewon begitu saja. Pria itu pun terjatuh dan terkapar penuh darah. Dalam diam, aku bergetar ketakutan. Jaewon tewas begitu saja?

"Kau ingin seperti dia juga, Byun Baekhyun?"

"Akh."

Aku meringis tertahan ketika sisi tajam belati itu sedikit mengoyak punggungku. Orang - orang itu tertawa mengejek sebelum akhirnya menendang keras lututku.

"Jalan dengan cepat!"

Pada akhirnya, aku hanya mampu menatap Jaewon dengan sorot penyesalahan.

'Maafkan aku, Jaewon-ah..'

~*~*~

Aku menangis dalam diam. Tanganku bergetar tak karuan sambil sesekali terkepal. Kepalaku terasa pening memikirkan kondisi Jaewon sekarang, karena bagaimana pun ia adalah suami Taeyeon. Apa aku telah melakukan kesalahan? Aku meninggalkan Jaewon begitu saja, aku tidak bisa membayangkan kondisi pria itu sekarang. Bersimbah darah dan sendirian. Aku bahkan tidak tahu kemana mereka akan membawaku pergi.

"Apa yang kau pikirkan, Baekhyun? Kematianmu?"

Aku tidak mengatakan apapun. Mataku hanya mendelik padanya yang berada di sampingku. Dialah dalang dari semua hal yang terjadi di antara kami, Cho Kyuhyun. Jika saja tanganku tidak diborgol, mungkin aku akan membunuhnya sekarang juga. Menyadari tatapanku, Cho hanya tertawa lalu balas menatapku dengan remeh. Sepersekian detik berikutnya aku merasakan telapak tangannya menampar pipiku.

"Berhenti menatapku, bodoh."

"Mengapa? Menyadari siapa dirimu yang sebenarnya, tua bangka?"

Aku pikir Cho akan kembali memukulku, tetapi ia hanya tertawa hingga terpingkal - pingkal.

Closer - BaekYeon FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang