Tidak ada yang lebih buruk selain terjebak bersama Jaewon di dalam mobil sepanjang malam. Baekhyun bersumpah melakukan ini hanya semata - mata demi Taeyeon, tidak yang lain. Kejadian di rumah sakit tadi menjadi perdebatan yang tidak akan pernah pria itu lupakan. Ia akhirnya menceritakan semuanya pada Jaewon dan membuat keduanya sepakat untuk mengunjungi Cho. Yah, kini mereka dalam perjalanan menuju gedung utama. Dan ingatan mengenai Taehyung yang mengkhawatirkannya membuat Baekhyun cukup merasa gelisah selama perjalanan.
"Hyung baru saja tersadar, luka pada betismu dan kondisi tubuhmu. Astaga Hyung, Aku bisa gila!"
Baekhyun tanpa sadar menghela nafas dalam diam. Ia berdoa agar semua baik - baik saja dan Taehyung tidak perlu mengkhawatirkannya lagi. Walau yang diucapkan sahabatnya itu memang benar, tetapi nyawa Taeyeon lebih penting dari apapun.
Akhirnya mereka pun sampai di depan gedung utama. Jaewon turun terlebih dahulu dan membukakan pintu untuknya. Baekhyun ingin menolak, tetapi tangan pria itu sudah bergerak membantu tubuhnya keluar. Jaewon memapah Baekhyun dengan perlahan lalu keduanya berjalan beriringan menuju gedung utama.
Di dalam suasana cukup sepi, bahkan di pintu masuk pun tidak ada yang berjaga. Mereka segera mendekati meja informasi dan memberitahu petugas wanita di sana bahwa keduanya ingin bertemu dengan Cho. Namun petugas tersebut mengatakan bahwa Cho tidak ada di ruangannya. Cukup mengecewakan.
"Sebenarnya, aku memiliki firasat yang buruk akan hal ini." Ujar Jaewon ketika mereka sudah kembali ke dalam mobil. Baekhyun sendiri terdiam, ia pun tampak berpikir.
"Tidak'kah ini aneh? Taeyeon menghilang dan Cho pun tidak ada. Jangan - jangan ada sangkut pautnya dengan.."
Ucapan Jaewon menggantung. Mata pria itu melebar, ia baru saja akan menjalankan mobilnya ketika Baekhyun justru menanggapi ucapannya,
"Tapi bukan'kah Cho adalah ketua tim Taeyeon? Bagaimana mungkin pria itu melakukan hal tersebut? Aku justru berpikir bahwa Cho tidak ada karna ia juga mencari Taeyeon."
"Aku tidak yakin. Pasalnya kemarin Jungkook baru saja bunuh diri di rumah kami."
"Jungkook?"
"Ya. Dia salah satu anggota dari kelompok yang diketuai oleh Cho. Dan Aku yakin pria itu hanya suruhan untuk menyimpan barang - barang berharga milik Ayah Taeyeon dan juga suratnya."
Perkataan Jaewon membuat Baekhyun bingung. Pasalnya Jaewon hanya menceritakan secara garis besar perihal Taeyeon yang berdebat dengannya sebelum berangkat pergi ke gedung kecil di belakang gedung utama. Tetapi kini pria itu menjelaskan hal yang lain, yang ada keterlibatan Taeyeon di dalamnya. Baekhyun tidak mengerti.
"Bisa'kah kau menceritakan semuanya padaku?"
Jaewon menoleh lantas menatap Baekhyun dalam diam setelah pria itu mengajukan pertanyaan. Keduanya berkontak mata cukup lama dan Jaewon menemukan Baekhyun sangat ingin mengetahuinya dalam artian lain agar ia paham secara betul apa yang tengah terjadi. Mungkin Baekhyun juga merasa bingung,
"Kim Taeyeon dan Kim Yein."
Baekhyun tersenyum tipis ketika Jaewon mengambulkan permintaannya.
"Mereka adalah saudara kandung, saudara kembar yang identik. Aku mencintai salah satunya, Kim Yein. Kami berdua menjalin kasih sampai bertunangan ketika suatu hari ketika Ayahnya meninggal, kepribadiannya mulai berubah.
"Dia bukan lagi Yein yang kukenal. Aku sering menemukannya pulang terlambat dalam kondisi terluka, namun ia enggan menceritakan apa yang terjadi. Sampai puncaknya, ia tewas dalam suatu kejadian. Saat itulah terungkap bahwa Yein mengikuti organisasi Interpol untuk menemukan pembunuh Ayahnya, namun ia tewas ketika berusaha menangkap pelakunya. Kami semua berduka akan hal itu, terutama Taeyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Closer - BaekYeon Fanfiction
Fanfiction[TAMAT] Memangnya apa itu cinta? Aku tak pernah merasakannya. Berkeinginan pun enggan, malah terkesan jijik. Jika kalian mengatakan aku mahluk ter-kuno sejagat raya, biarkan, lagipula telingaku sudah bosan mendengarnya. Toh, ini hidupku. Kalian tak...