"Apa kau menyukaiku Baekhyun?"
Baekhyun bungkam. Sorot matanya berubah dan tanpa ia sadari bahwa pemikirannya telah menguap entah kemana. Taeyeon menatapnya dengan teduh, seakan memaksa dirinya untuk menjawab dengan jujur. Namun Baekhyun nampak tak peduli, ia masih diam membisu.
"Baekhyun?"
Kerjapan matanya membuat Taeyeon tersenyum lembut. Tangan gadis itu terangkat mengelus poni milik sang pria yang berayun lembut disekitar dahinya. Taeyeon tak menyadari, bahwa ada guncangan besar pada jantung Baekhyun. Lambat laun rona merah samar terbentuk diantara kedua insan tersebut.
"Baekhyun!"
Yang diserukan tersentak. Baekhyun langsung menoleh lantas mengubah posisinya menjadi duduk, Taeyeon menyusul mengikutinya. Dahi gadis itu berkerut tak suka.
"Apa sih yang kau pikirkan? Kau tidak mengindahkan ucapanku sama sekali tau!"
"Memangnya kau berucap apa?"
"Jadi benaran kau tidak mendengarnya!?"
"Yak, apaan kau membentakku? Dasar tak sopan."
"Kau lebih tak sopan, kau tidak memperhatikan lawan bicaramu."
"Akan kuulang, memangnya apa yang kau ucapkan Kim Taeyeon?"
Hening.
Taeyeon mendengus kesal sedangkan Baekhyun terdiam menatap wajah si gadis yang menekuk. Senyuman tipisnya terbentuk dan kepalanya kembali ditayangkan momen yang baru saja mereka alami beberapa menit yang lalu.
"Apa kau menyukaiku Baekhyun?"
Bohong jika Baekhyun tidak menyimak. Ia menyimak dengan sangat baik.
Harus'kah Baekhyun berkata iya?
Apa itu berarti ia jatuh cinta?
Siapa tau saja hanya kebetulan belaka?
"Dasar pria tidak peka!"
Sekoyong - koyong Taeyeon tiba - tiba sudah pergi keluar flatnya. Baekhyun terkejut, ia bangkit lantas berlari mengejar Taeyeon. Namun entah bagaimana caranya gadis itu telah menghilang bahkan setelah Baekhyun baru membuka pintu.
Tidak ada siapa - apa. Hanya desingan angin malam yang dingin dan kesunyian yang mendalam. Secara naruliah garis wajah Baekhyun berubah sedih dan mulutnya berlirih kecil,
"Maafkan aku Taeyeon-ah."
~*~*~
Esoknya Baekhyun datang ke universitas membawa wajah cerita sahabat - sahabatnya. Berkat Taehyung, mereka semua menjadi tau apa yang telah menimpa pria mungil itu. Baekhyun sendiri tidak terlalu menanggapi hal tersebut, selama disapa ia hanya akan menampilkan senyuman tipis. Benar - benar, ia sudah terlampau sedih akan reaksi Taeyeon semalam. Apa gadis itu marah padanya?
Dikantin pun saat istirahat tiba selera makan Baekhyun hilang bak menguap. Pria itu hanya mengeluarkan ponselnya dan membiarkannya tersimpan diatas meja, obsidian miliknya justru menatap sang ponsel dengan lamat - lamat, seakan mengajaknya untuk berbicara.
Diseberang Baekhyun, Taehyung dan Mina tengah berlovely-dovey.
"Suapi aku Tae-ah,"
"Ye, buka mulutmu, aaa~"
Baekhyun melirik sebentar lantas mendesis. Bisa mual lama - lama ia berada disini.
Namun seketika saja semuanya sirna ketika ponselnya berdenting pelan menandakan sebuah pesan. Dengan gerakan secepat kilat Baekhyun segera mengambilnya dan-Oh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Closer - BaekYeon Fanfiction
Fanfiction[TAMAT] Memangnya apa itu cinta? Aku tak pernah merasakannya. Berkeinginan pun enggan, malah terkesan jijik. Jika kalian mengatakan aku mahluk ter-kuno sejagat raya, biarkan, lagipula telingaku sudah bosan mendengarnya. Toh, ini hidupku. Kalian tak...