Malam itu cuaca berubah tak bersahabat, seakan mengetahui perasaan terluka seorang gadis akan kehilangannya sosok yang berharga. Taeyeon berlari menembus semilir angin dengan wajah memerah. Air matanya sudah mengenang dengan bibir bungkam menahan tangis, ia bahkan sudah tidak peduli lagi. Tungkai kakinya sudah terasa sakit namun Taeyeon tidak ingin berhenti. Ia hanya ingin berlari, berlari, dan berlari. Berlari sampai ia lupa bahwa Kim Yein telah tiada.
Sungguh Kim Taeyeon sangat ingin menapik kabar tersebut dan berteriak bahwa semua itu hanyalah lelucon. Beberapa jam lalu sang Kakak bahkan masih menghubunginya, justru menitipkan amanah. Tetapi kenapa dengan seenaknya setelah itu ia datang tinggal nama? Tidak tau’kah betapa hancurnya Taeyeon saat ini?
Taeyeon terjatuh. Lututnya sobek dan mengeluarkan darah, tetapi ia tetap bangkit dan terus berlari. Tujuannya hanya satu, melarikan diri.
Sampai sebuah mobil datang menepi.
“Taeyeon-ah!”
“Diam dan jangan ikuti aku!” Gadis itu spontan berteriak. Ia bahkan tidak menoleh kebelakang untuk melihat sang penyeru. Tapi tentu kecepatan mobil bukanlah tandingan dibandingkan kakinya yang kecil dan terluka. Dengan berat hati, Taeyeon terpaksa berhenti lalu menatap tajam sosok yang keluar dari mobil.
Cho Kyuhyun.
“Taeyeon-ah, aku tau ini semua tidak bisa kau terima dengan cepat tetapi kumohon jangan seperti ini.”
“Paman tidak tau apapun tentangku, jadi berhenti mencampuri urusanku! Kau hanya teman Eomma yang kebetulan datang dan melihat semuanya.”
“Aku mengenal Yein. Sangat mengenalnya.”
Mata Taeyeon langsung menajam. Rasa tak suka itu merambat cepat sampai ke ubun – ubun.
“Lebih baik kau diam jika kau tidak mengetahui apa yang tengah terjadi.” Ujarnya dingin sebelum akhirnya kembali pergi. Namun balasan Kyuhyun membuatnya mengurungkan niat.
“Kim Yein. Agen rahasia. Tewas karna tertembak. Sudah bekerja selama 5 tahun dan mencari pembunuh Ayah kalian. Aku benar’kan?”
Taeyeon terperanjat. Matanya melebar ketika menatap Cho Kyuhyun yang kini tersenyum pahit. Saraf gadis itu mendadak membeku ketika Kyuhyun menghampirinya lantas mengusak rambutnya lembut. Taeyeon tak beraksi apapun, justru air matanya tiba – tiba mengalir.
“Paman hanya menebaknya. Aku benar’kan?” Intonasi yang amat bergetar menghantarkan rasa pilu. Kyuhyun terdiam, namun tangannya bergerak menyeka air mata gadis itu.
“Tidak. Dan sekarang, lebih baik kau ikut denganku.”
Taeyeon tidak menolak. Ia membiarkan Kyuhyun menuntunnya kedalam mobil. Namun bukan rumah tujuan mereka, melainkan sebuah restoran dekat pusat distrik.
“Kenapa kita tidak pulang?” Gadis itu mengajukan pertanyaan ketika pelayan baru saja pergi untuk membawakan pesanan mereka. Mata Taeyeon menelanjangi restoran tersebut dengan penasaran. Cho tidak menjawab, ia justru menarik kain yang melapisi meja membuat perhatian Taeyeon teralihkan sepenuhnya padanya.
“Apa kau mau membantu Yein?”
Dahi Taeyeon mengernyit tidak mengerti.“Membantu..?” Cho mengangguk, pria itu segera menambahkan,
“Yein berusaha mencari pembunuh Ayah kalian tetapi ia gagal ditengah jalan. Tidak’kah terbesit dalam pikiranmu untuk membantunya? Mencari pelaku yang sebenarnya?”Sesuatu yang tak kasat masa terasa menohok hatinya telak. Taeyeon tertegun. Gadis itu tiba – tiba terdiam dengan segala pemikiran yang masuk kedalam otaknya. Jadi, Yein masuk kedalam organisasi tersebut hanya semata – mata untuk mencari pembunuh Ayahnya? Itu’kah amanah yang terselubung ketika gadis itu menghubunginya didetik – detik kematiannya? Mencari pembunuh Ayah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Closer - BaekYeon Fanfiction
Fiksi Penggemar[TAMAT] Memangnya apa itu cinta? Aku tak pernah merasakannya. Berkeinginan pun enggan, malah terkesan jijik. Jika kalian mengatakan aku mahluk ter-kuno sejagat raya, biarkan, lagipula telingaku sudah bosan mendengarnya. Toh, ini hidupku. Kalian tak...