CHAPTER III - Memory

1.4K 194 6
                                    

Taeyeon sejujurnya tak pernah berpikir untuk melakukan hal yang tak terpuji seperti membolos sekolah. Mengingat diangkatannya Taeyeon termasuk dalam tipikal anak yang rajin karna kemampuan belajarnya yang cukup baik. Tetapi entah apa yang merasuki tubuhnya kala itu ketika mengetahui guru mata pelajaran kesayangannya tak hadir, Rasa semangat Taeyeon seperti meluap ke udara. Kepalanya tiba - tiba disuguhi wajah konyol Byun Baekhyun, Taeyeon merasa aneh sendiri. Namun jika dipikir - pikir ia harus segera bertemu Baekhyun untuk meminta bantuan padanya. Jadilah Taeyeon izin pergi ke toilet dan menghubungi salah seorang kepercayaannya.

"Kau bisa melacak data seseorang dari nomor ponselnya?"

Taeyeon terdiam sambil sesekali menoleh ke segala arah, Memastikan tak ada seorang pun yang melihatnya.

"Bagus. Aku akan segera mengirimkannya kepadamu."

Kira - kira itulah rangkaian kejadian Taeyeon sebelum datang ke universitas Baekhyun. Gadis dengan tubuh mungil itu mati - matian membolos dengan memanjat tembok pembatas belakang sekolah, Begitu berhasil ia langsung segera menghentikan taksi dan pergi menemui Baekhyun. Jika kalian bertanya bagaimana cara Taeyeon masuk ke dalam universitas, Itu tidak baik. Ia harus menguras sebagian isi dompetnya untuk membungkam mulut sang penjaga. Taeyeon juga sebenarnya tak menyangka bahwa penjaga berumur setengah abad itu mau menerima hal tersebut. Tetapi bukannya disambut dengan baik oleh Baekhyun, Taeyeon justru dibuat kesal oleh pria pendek itu.
"Memangnya kenapa kalau aku masih SMA? Kau keberatan akan hal itu?" Taeyeon bahkan sudah tak mempedulikan akan semua mata yang memandangnya dengan tatapan ingin tau.

"Ya Tuhan, Kim Taeyeon ini sebuah universitas. Kau tak seharusnya berada disini, Ini masih jam sekolah tau?" Baekhyun menggenggam tangannya dengan erat. Keduanya tiba - tiba terkejut saat mendengar semua orang bersorak heboh. Taeyeon menyerngitkan dahinya bingung sedangkan Baekhyun sudah melepaskan genggamannya sambil berdeham canggung.

"Ayo ikut aku." Baekhyun memerintahnya, Dan Taeyeon tak menyukai itu.

"Kenapa kau tak menjawab panggilanku selama ini?"

Pertanyaan Taeyeon sontak membuat suasana dikantin semakin heboh. Tak sedikit dari mereka bersiul untuk menggoda 'pasangan' itu. Baekhyun yang mendapat perlakuan seperti itu mengepalkan tangannya kuat. Menurutnya Taeyeon sudah keterlaluan, Gadis itu cukup membuat Baekhyun kehabisan kesabarannya. Tanpa sadar ia sudah beranjak pergi dari kantin, Tetapi sayang Taeyeon justru menghadang langkahnya sambil merentang kedua tangannya dengan lebar. Baekhyun merasa tak habis pikir saat melihat ekspresi gadis itu yang tampak marah. Ini aneh, Seharusnya ia yang marah tetapi mengapa sekarang terlihat tertukar?

"Pergi dan jangan pernah temui aku lagi!"

Baekhyun sebenarnya tak pernah menyangka ia akan mendorong Taeyeon lebih dari apa yang ia inginkan. Mata sipitnya membelalak saat melihat Taeyeon jatuh tersungkur dengan keadaan sikut berdarah akibat bergesekkan dengan lantai. Ketika suara rintihan masuk ke gendang telinganya, Logika Baekhyun menyuruh dirinya untuk segera pergi, Namun hati nuraninya menolak. Ia ingin Baekhyun membantu Taeyeon sekarang, Entah karna apa. Tetapi dengan bodohnya Baekhyun justru memilih meninggalkan Taeyeon. Pria itu berlari menerobos beberapa mahasiswa dan menghilang dilorong.

"Byun Baekhyun!!"

Tetapi Baekhyun tak dapat memungkiri bahwa perasaannya diliputi perasaan bersalah yang amat sangat. Ia tak tau mengapa kini matanya memanas, Baekhyun tiba - tiba saja ingin menangis.

~*~*~*~

Kim Taeyeon tidak menyangka. Ia akan bertemu dengan 'Baekhyun' kedua. Gadis itu benar - benar terkejut setelah sepeninggal Baekhyun seorang pria datang kepadanya dan menawarkan bantuan. Taeyeon bahkan sempat berteriak karna tak menyangka Baekhyun akan kembali. Tetapi ia salah, Yang membantunya bukan Byun Baekhyun. Melainkan Kim Taehyung, Sahabat karib pria itu.

Kini keduanya berada di UKS. Taehyung baru saja mengobati luka di sikut Taeyeon. Mereka berdua tampak tak canggung, Itu berkat keramahan Taehyung yang benar - benar membuat nyaman seseorang. Taeyeon bahkan sempat ingin meminta nomor ponsel Taehyung jika saja tak mengingat bahwa mereka baru saja bertemu.

"Oh ya, Melihat interaksi kalian di kantin tadi. Sepertinya sulit ya menjadi kekasih Baekhyun hyung."

"Eh!?"

Sontak saja Taehyung menyerngitkan dahinya bingung saat melihat reaksi Taeyeon. Tanpa sadar ia telah menatap gadis itu butuh penjelasan.

"Sebenarnya.. Kami tidak berpacaran." Taeyeon pun melanjutkan,

"Kami hanya terlibat suatu kejadian.. Dan aku membutuhkan Baekhyun untuk menyelesaikannya."

"Tapi itu menjadi sebuah kemajuan untuk Baekhyun hyung. Hanya saja tadi dia sudah kelewatan dengan mendorongmu."

"Kemajuan apa maksudmu?" Sekarang giliran Taeyeon yang menyerngitkan dahinya bingung.

"Baekhyun hyung termasuk orang yang sangat penutup terhadap seorang wanita. Dia akan bertingkah dingin bahkan kasar pada setiap gadis yang mendekatinya. Dia seperti tak pernah merasakan cinta dalam hidupnya." Penjelasan Taehyung sedikit membuat rasa kesal Taeyeon pada Baekhyun mengurang. Entah mengapa hatinya sedikit merasa.. miris?

"Tidak pernah merasakan cinta?" Tanpa sadar Taeyeon menggumam, Tetapi Taehyung justru menjawabnya.

"Dia kehilangan kedua orang tuanya saat kecelakaan besar 10 tahun yang lalu. Sekarang dirinya hidup sendirian di flat kecil dekat kampus, Baekhyun hyung hanya memiliki seekor anjing bernama Coky sebagai pendampingnya."

Tepat saat itu juga Taeyeon merasakan nyawanya melayang entah kemana. Wajahnya memucat dan tanpa sadar tangannya telah meremat selimut diranjang dengan gemas.

"A-apa.. Baekhyun memiliki luka b-bakar dipunggungnya?"

"Hah?"

"Jawab saja pertanyaanku!" Taehyung sedikit tersentak saat Taeyeon membentaknya.

"Aku tak tau. Memangnya kenapa?"

Tanpa menjawab pertanyaan Taehyung, Taeyeon langsung bangkit dan pergi mencari Baekhyun saat itu juga. Tak peduli dimana pun ia berada, Taeyeon harus menemukannya. Perasaan gadis itu mendadak tak menentu, Nafasnya pun tampak memburu. Disepanjang lorong para mahasiswa menatapnya aneh, Tetapi Taeyeon dapat memanfaatkan hal itu dengan baik.

"Baekhyun, Dimana kauu~" Taeyeon tanpa sadar tersenyum kecil saat menyadari raut wajah mereka berubah sumringah.

"Kau mencari Baekhyun Sunbae? Dia pergi keatap."

Taeyeon bahkan belum mengucapkan terimakasih, Kakinya justru melangkah cepat ketempat yang sudah diberitahu. Begitu sampai Taeyeon langsung menstabilkan nafasnya yang terputus - putus, Ngomong - ngomong berlari itu lelah loh.

"Kim Taeyeon?"

Detik itu juga Taeyeon langsung mendongakkan kepalanya untuk menatap Baekhyun dengan tajam.

Closer - BaekYeon FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang