Jamsil Flat House No.4
Jamsil Flat House No.4
Hampir setiap menit Taeyeon terus menggumamkan kalimat tersebut hanya sekedar untuk mengingat. Ia tak ingin niat kedatangannya nanti gagal akibat tersesat, Oke Taeyeon berlebihan. Mana mungkin ia tersesat dikota yang bahkan sudah ia tinggali seumur hidupnya? Terkadang Taeyeon memang aneh jika panik seperti ini.
Arloji putih dipergelangan tangannya telah menunjukkan waktu tujuh malam. Kini dirinya sudah berada tepat didepan flat milik Baekhyun yang pintunya berwarna merah muda. Sejujurnya Taeyeon tak pernah menyangka bahwa flat milik Baekhyun berjarak cukup dekat dari universitasnya. Benar - benar pilihan yang pas.
"Umm.. Apa yang harus kulakukan?"
Kalian semua pasti mengerti apa maksud dari ucapan gadis tersebut. Kau bisa bayangkan tiba - tiba pintu rumahmu terbuka dan muncul seseorang yang tadi pagi bahkan telah berani menodongkan sebuah senjata. Heol, Taeyeon tak ingin Baekhyun berteriak seperti seorang gadis yang rumahnya kedatangan kawanan perampok. Tetapi sisi lain dari dirinya memaksa Taeyeon untuk segera mendobrak pintu, Jika pria itu berteriak ia hanya perlu menyuruhnya untuk diam. Toh, Kedatangan Taeyeon hanya untuk mengecek keadaan Baekhyun bukan?
Tangan Taeyeon mengepal, Tekadnya sudah bulat untuk memilih ide yang kedua yaitu mendobrak pintu flat milik Baekhyun. Dalam hati ia akan menghitung mundur dari angka tiga sampai satu.
Tiga.
Dua.
Satu.
BRAK!
Pintu pun terbuka dengan Taeyeon yang hampir terjungkal tepat ketika ia melihat sosok Baekhyun terbujur kaku didekat ranjang. Matanya membelalak lalu mulutnya meneriakkan nama pria itu dengan keras. Taeyeon berlari menghampirinya dan segera mengguncang tubuh Baekhyun untuk membuatnya tersadar. Tetapi saat netranya jatuh pada darah kecil disekilar mulut dan hidung Baekhyun Taeyeon tau bahwa ia membutuhkan sebuah dokter. Karena terlalu kalut Taeyeon pun memilih mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi dokter pribadinya dibanding ambulan. Entahlah, Taeyeon hanya tak ingin Baekhyun tidak selamat hanya karna waktu yang dibutuhkan ambulan untuk membawa dirinya ke rumah sakit. Setelah menghubungi dokter Taeyeon dengan cekatan memindahkan tubuh Baekhyun keatas ranjang. Ia segera menyelimuti tubuh pria itu lantas pergi ke dapur untuk mengambil sapu tangan dan baskom air untuk membersihkan bercak darah disekitar wajah Baekhyun.
"Aigoo, Apa yang kau lakukan sampai pingsan begini?" Gumam Taeyeon disela - sela kegiatannya. Mata gadis itu nampak berkaca - kaca dengan raut wajah khawatir yang amat ketara.
Selama beberapa saat Taeyeon menatap dalam wajah pria itu setelah darahnya dibersihkan. Setidaknya tidak sepucat saat pertama kali Taeyeon menemukannya. Ia pun memindahkan sapu tangan dan baskom disamping nakas lalu beralih duduk dibibir ranjang untuk kembali melihat Baekhyun.
"Apa aku perlu menghubungi Taehyung?" Kata Taeyeon tanpa sadar saat netranya jatuh pada ponsel digenggamannya.
"Sepertinya-"
"Kim Taeyeon-Ssi?" Tiba - tiba suara seseorang mengalihkan perhatian Taeyeon. Kepalanya menoleh dan mendapati Paman Lee -dokter pribadi Taeyeon- diambang pintu dengan wajah ramahnya seperti biasa. Tepat saat itu juga Taeyeon bisa rasakan rasa lega yang amat sangat dalam hatinya.
"Syukurlah, Kau datang Paman."
Paman Lee hanya tersenyum lembut lalu menghampiri Baekhyun."Apa yang terjadi Taeyeon?"
"A-aku berniat mengunjunginya tetapi begitu aku membuka pintu aku sudah melihatnya seperti ini." Yah.. Mengarang sedikit tak apalah.
Mendengar penjelasan Taeyeon pria berkepala empat itu segera memeriksa kondisi Baekhyun. Taeyeon disampingnya menatap dengan khawatir, Sesekali ia menggigit bibir bawahnya saat ekspresi wajah Paman Lee berubah.. Seperti hal yang disesalkan? Ketika pria itu selesai memasang infus ditangan Baekhyun barulah Taeyeon berani untuk bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Closer - BaekYeon Fanfiction
Fanfiction[TAMAT] Memangnya apa itu cinta? Aku tak pernah merasakannya. Berkeinginan pun enggan, malah terkesan jijik. Jika kalian mengatakan aku mahluk ter-kuno sejagat raya, biarkan, lagipula telingaku sudah bosan mendengarnya. Toh, ini hidupku. Kalian tak...