CHAPTER X - Jaewon.

1K 147 10
                                    

Baekhyun mengerjapkan matanya pelan. Tubuhnya tersentak kecil saat menyadari apa yang telah ia lakukan. Masih memasang raut wajah terkejut Baekhyun melepaskan tautan bibir mereka dan menatap Taeyeon yang kini tampak membeku dengan mulut yang sedikit terbuka. Pria itu bisa rasakan jantungnya berdegup sangat kencang menubruk tulang rusuknya dengan seirama, Terlebih ketika gadis dihadapannya menyebutkan namanya.

"Baekhyun.."

Perlahan tapi pasti wajah Baekhyun memerah. Ada rasa aneh yang menggelitik perutnya dan merambat naik sampai ke hati menimbulkan perasaan menyenangkan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Jangan salahkan Baekhyun berpikiran mesum tetapi hanya saja.. Bibir pink gadis itu terasa manis.

"Baekhyun.. Apa kau merasakannya?" Suara Taeyeon membuyarkan lamunannya. Baekhyun menoleh dan menatap gadis itu dengan bingung. Terlebih ketika senyumannya terpantri indah diwajah.

"Baek.." Taeyeon menggenggam tangannya dengan lembut. Matanya berbinar - binar menampilkan harapan yang begitu besar. Baekhyun menahan senyum, Walaupun ia tidak terlalu mengerti apa maksudnya tetapi Baekhyun dapat merasakannya. Yang Taeyeon maksud pasti adalah perasaan hangat ini.

"Katakan padaku Baek! Apa jantungmu berdegup kencang?"

"Y-ya.."

"Wajahmu terasa panas?"

"Ya."

"Perutmu terasa aneh dan hatimu terasa berbunga - bunga? Katakan padaku Byun Baekhyun!"

"Ya, Kim Taeyeon. Yaa!"

Taeyeon pun memekik kegirangan. Raut wajahnya yang semula sedih kini berubah senang tak terkira. Tanpa gadis itu sadari tangannya telah mendekap erat tubuh Baekhyun membuat sang pria tersentak ditempat.

"Y-ya.. Apa yang kau lakukan? Kita terlalu.." Taeyeon mendongakkan kepalanya, Menatap wajah salah tingkah Baekhyun yang terlihat lucu.

"Terlalu apa hmm? Kau bahkan telah mencium bibirku. Kau mencuri ciuman pertamaku dasar bodoh!"

Baekhyun memilih bungkam. Tak banyak yang ia ingin ungkapkan karna sejujurnya rasa terkejut masih menyelubungi hatinya. Baekhyun baru pertama kalinya merasakan hal ini, Apa'kah akan berdampak? Baekhyun tiba - tiba tersenyum tipis. Apa ini pertanda bahwa ia menyukai Taeyeon? Well, Ia rasaa tak buruk.

"Nah, Sekarang lebih baik kau bantu aku memutuskan hubungan pertunanganku dengan Jaewon."

"Itu tak akan pernah terjadi." Itu bukan Baekhyun.

Keduanya serempak menoleh lalu merasa terkejut dengan kedatangan beberapa orang asing berseragam hitam. Taeyeon mengerjapkan matanya tak percaya saat menemukan Jaewon berada dibarisan paling depan. Sial, Mengapa pria bodoh itu berada disini? Dengan cekatan ia menyembunyikan Baekhyun dibelakang tubuhnya, Menjadikan dirinya sebuah tameng terlebih ketika kaki tangan Jaewon siap mendekati Baekhyun.

"Apa itu tunanganmu?" Tanya Baekhyun tanpa sadar setelah menatap pria berkaca mata yang tengah senyum menyeringai dihadapan mereka. Taeyeon hanya mengangguk.

"Ayo tuan putri, Kita kembali ke rumah." Ujar Jaewon dengan santai lalu menyuruh anak buahnya untuk menyeret Taeyeon pergi.

"Dasar pria bodoh, Pergi saja kau!" Taeyeon berusaha melawan ketika seorang pria berbadan kekar siap menyentuh tangannya. Ia menendang dan memberikan bogem mentah ke beberapa anak buah Jaewon yang masih berusaha untuk mendekat. Baekhyun dibelakangnya hanya terdiam, Ia tiba - tiba menyentuh pundak Taeyeon lembut. Entahlah, Dirinya hanya sedikit merasa takut jika harus melihat beberapa adegan kekerasan.

"Pulang Kim Taeyeon!" Seru Jaewon sedikit memaksa. Ketika anak buahnya siap untuk memakai kekerasan tangan pria itu terangkat, Tanda agar mereka berhenti.

"Kau tau? Aku bahkan telah memberitahu ibumu tentang senjata yang kau bawa.. Dan tempat rahasia."

DEG

Jantung Taeyeon serasa berhenti berdetak saat itu juga. Garis wajahnya perlahan berubah keras seiring Jaewon mengeluarkan tawa jahatnya seakan mengira dengan ini Taeyeon akan tunduk padanya. Tapi maaf saja, Taeyeon tak akan pernah tunduk lagi pada siapapun. Ia seseorang yang seharusnya tak pernah memiliki rasa takut.

"Jadi.. Kau harus pulang atau ibumu akan mengamuk sayang."

"Aku tak peduli. Bilang padanya aku akan pulang jika pertunangan kita dibatalkan."

Namun tiba - tiba Baekhyun membalikkan tubuhnya. Mata pria itu terlihat begitu hangat menerpa hatinya yang dilimuti amarah. Tangannya bergerak menyimpan anak rambut Taeyeon dibelakang telinganya, Darah gadis itu langsung berdesir cepat.

"Kau harus pulang Kim Taeyeon."

"A-apa?" Sungguh. Taeyeon benar - benar terkejut.

"Semarah apapun ibumu, Dia tak mungkin bisa membencimu karna ia adalah ibumu. Pulanglah, Beliau pasti khawatir karna kau adalah permata baginya." Dan ketika Baekhyun tersenyum manis padanya Taeyeon tau bahwa ia telah masuk kedalam pesona pria itu dan tak dapat mengelak. Sekalipun ia ingin memprotes mulutnya terasa kaku. Baekhyun membuat semuanya terasa berbeda dan menyenangkan. Detik itu juga Kim Taeyeon tau bahwa Byun Baekhyun adalah pria yang ia sukai.

"Wow. Aku terkesan. Kau sungguh pria yang melankolis Byun Baekhyun." Taeyeon menoleh lantas memicingkan mata pada Jaewon. Ia kembali menoleh pada Baekhyun dan dengan lembut mengecup pipi pria itu walau gugup melandanya tak terkira. Baekhyun hanya terdiam, Namun perlahan tapi pasti wajahnya memerah lucu.

"Selamat tinggal Baekhyun. Kita pasti akan bertemu lagi."

"Oh, Itu tak akan pernah terjadi."

Dan semuanya berlangsung dengan cepat. Tangan Taeyeon tiba - tiba ditarik kuat dan dua orang pria mendekati Baekhyun siap menghakiminya dengan beberapa pukulan. Taeyeon menggeleng lantas berteriak saat Baekhyun merasa kesulitan. Ia beberapa kali hampir terkena pukulan hingga hampir limbung. Disampingnya Jaewon tertawa jahat dan menyuruh pria yang menahan Taeyeon untuk segera membawa gadis itu pergi ke mobil.

"Tidak! Byun Baekhyun!!" Taeyeon terus meronta. Matanya mulai berkaca - kaca saat melihat hidung Baekhyun mengeluarkan darah setelah mendapatkan sebuah pukulan. Amarah mulai berkumpul dalam hatinya, Taeyeon tak pernah siap untuk melihat seseorang yang ia kasihi terluka dihadapannya. Maka dari itu dengan teknik taekwondo yang ia pelajari dirinya menendang selangkangan pria yang menggenggam kedua tangannya menggunakan lututnya. Tepat ketika pria itu jatuh tanpa babibu lagi Taeyeon mengeluarkan sebuah pistol dari balik pakaian yang ia kenakkan. Kecepatannya sudah tidak diragukan lagi membuat Jaewon tak berkutik ketika benda dingin itu terpatri indah didepan keningnya. Dengan gigi bergemertak Taeyeon menarik pelatuknya, Membuat beberapa anak buah Jaewon tampak menyiapkan kuda - kuda.

"Sekarang, Lebih baik kau berhenti untuk menyakiti kekasihku dan pergi dari sini sebelum aku memecahkan kepalamu!!"

Bentakkan penuh emosi yang Taeyeon layangkan membuat keheningan terjadi dengan cepat. Suasana berubah tegang ketika tak ada salah satu pun dari mereka berbicara. Jaewon masih tak berkutik, Namun matanya melirik dua orang pria yang berhenti melakukan kekerasan pada Baekhyun. Senyum menyeringai terbentuk begitu saja membuat amarah Taeyeon semakin meluap - luap siap untuk meledak.

"Kenapa kalian diam? Hajar dia."

Tepat setelah itu juga Taeyeon berteriak marah disusul suara letusan tembakan yang tak tertahankan.

DOR.

Jaewon mati'kah? 🙊🙊

Closer - BaekYeon FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang