Should I? ; meanie [✔]

13

Mingyu tertegun mendengar Wonwoo berbicara seperti itu. Ia juga menyadari bahwa gadisnya itu sedang menangis.

"Kenapa? aku ada salah apa, Wonwoo-ya"

"Jangan temui aku!"

Wonwoo berteriak lalu mematikan sambungan telponnya. Ia sudah tidak tahan mendengar suara Mingyu yang telah mengisi pendengarannya akhir-akhir ini.

Karena semakin lama aku mendengar suaramu, semakin aku tidak ingin melepasmu, Gyu.

--

Keesokan harinya, Mingyu menyusuri koridor sekolahnya dengan lesu. Ia benar-benar tidak mengerti kenapa Wonwoo meminta untuk tidak ditemui ataupun dihubungi lagi. Jelas sekali bahwa ada hal yang tidak beres, membuat Mingyu frustasi semalaman. Apa aku melakukan sesuatu yang salah? Pikir Mingyu.

"Hei bro!" panggil Seungcheol yang kini terlihat sedang menggandeng seorang gadis cantik yang Mingyu ketahui gadis itu bernama Jeonghan.

"Hai... hm kalian?"

"Pacaran dong!" ucap Seungcheol sambil tersenyum sumringah.

"Sejak kapan?"

"Sejak kapan, baby?" tanya Seungcheol pada gadis disebelahnya sambil menaik turunkan alisnya. Membuat pipi Jeonghan merah seketika.

"Ehm..kemarin, hehe" ucap Jeonghan sambil tersenyum malu.

"Wah! Kalau begitu selamat. Akhirnya kau tidak jomblo lagi, Seungcheol-ah"

"Hahaha tentu saja! Kau sendiri bagaimana dengan Wonwoo? Kau lamban sekali, Gyu. Perempuan tidak suka dibuat menunggu terlalu lama"

"Ia tidak ingin aku menemui atau menghubunginya lagi"

"Kenapa begitu?"

"Aku tidak tahu. Kemarin ia hanya berkata seperti itu lewat telepon. Dan dari yang kudengar, suaranya seperti sedang menangis"

"Kurasa benar ia lelah menunggumu karena kau terlalu lama menyatakan cinta, hahaha"

Jeonghan lalu mencubit lengan Seungcheol.

"Ah, kenapa baby?" ucap Seungcheol sambil mengusap lengannya.

"Kau ini sok tahu sekali"

"Aku bukan sok tahu, aku hanya belajar dari pengalaman, haha"

Jeonghan diam, ia mulai sebal sekarang.

"Baiklah, Gyu. Aku rasa aku bisa membantu masalahmu" lanjut Seungcheol.

"Bagaimana caranya?"

"Buatlah surprise untuk Wonwoo"

**

Vote juseyo~