17

1.7K 229 31
                                    

Wonwoo lalu tersadar. Ia segera melepaskan ciuman Mingyu.

"Beraninya kau melakukan ini, Gyu" ucap Wonwoo masih dengan tangisannya.

"Aku mencintaimu, Jeon Wonwoo. Tolong.."

"Jihoon lebih membutuhkanmu, Kim Mingyu. Dia lebih dulu menyukaimu. Aku? Aku cuma gadis dingin yang tak punya teman, cuma gadis pendiam yang hatinya sudah beku akan cinta. Dan Jihoon, bukumu ada di tasku. Kau bisa mengambilnya nanti. Aku pergi" ucap Wonwoo dingin sambil mengusap air mata yang terus mengalir di pipinya.

Jihoon tersentak kaget. Buku yang ia cari ternyata ada di tangan Wonwoo.

"Wonwoo-ya.. buku itu.."

"Maaf aku sudah membaca semuanya. Aku tau itu lancang sekali. Jadi, maafkan aku"

"A-Aku.."

"Berbahagialah dengan Mingyu"

Mingyu terpaku. Ia sama sekali tidak mengerti, buku apa? Apa yang tertulis disana?

"Apa maksudmu?" Tanya Mingyu sambil menatap lekat mata Wonwoo

"Sudahlah, aku harus pergi"

Wonwoo lalu berlari meninggalkan Mingyu dan Jihoon yang masih membatu ditempatnya. Jihoon hanya bisa menunduk, ia tak menyangka semuanya akan diketahui oleh Wonwoo.

Sudah seharusnya sejak dulu aku mengubur rasaku untuk Mingyu..

"Jihoon-ah, bisa kau jelaskan?" tanya Mingyu

Jihoon hanya diam, dan kemudian meninggalkan Mingyu disana.

Teman-teman Mingyu yang sedari tadi memperhatikan kejadian demi kejadian itu, hanya bisa menyemangati Mingyu.

"Aku yakin semuanya akan baik-baik saja. Kau jangan lemah begini, Gyu" ucap Seungcheol

"Setelah 5 tahun menantinya, hasilnya hanya penolakan"

"Bersabarlah, aku yakin semuanya akan menjadi jelas, Wonwoo hanya perlu waktu"

"Apa aku harus menunggu 5 tahun lagi, Cheol-ah?"

**

Duh Mingyu sama aku aja/? heheh

dobel apdet nieee heheheh

vomment yaa~

Should I? ; meanie [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang