38

1.8K 219 15
                                    

Jun menyelesaikan tugasnya di rumah sakit. Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore, sudah saatnya ia pulang karena hari ini ia kebagian shift pagi sampai sore. Pekerjaan sebagai perawat benar-benar ia nikmati, apalagi semenjak bertemu dengan pasien seperti Wonwoo.

Gadis yang sampai sekarang mencuri hatinya itu.

"Aku pulang dulu, Seokmin-ah. Kerjakan tugasmu dengan baik!" ucap Jun sambil menepuk bahu Seokmin—perawat yang merupakan sahabat Jun sejak SMA.

"Baiklah, berhati-hatilah di jalan!"

Jun tersenyum sambil melambaikan tangannya. Hari ini, ia tidak ingin langsung pulang. Ia ingin mengunjungi rumah Wonwoo, entah apa yang membuatnya ingin kesana lagi. Apa karena...rindu?—ah, benar. Rindu. Rindu yang membuatnya datang lagi ke rumah itu. ia segera melajukan motornya dengan kecepatan sedang, melewati jalanan yang cukup ramai sore itu.

Tok Tok Tok

Jun mengetuk pelan pintu rumah yang bercat putih itu. ia menunggu dengan cemas, karena tidak ada tanda-tanda pintu ini akan terbuka.

Tok Tok Tok

Ia mengetuk sekali lagi, tak lama kemudian, pintu itu terbuka, menampakkan sosok gadis cantik berkulit putih dengan surai hitam yang dikuncir kuda—Wonwoo. Jun tersenyum karena yang membuka pintu adalah orang yang ia harapkan.

"Annyeong, Wonwoo-ya" sapanya sambil tersenyum menampakkan giginya yang berderet rapi. Wonwoo tampak sedikit terkejut,

Karena ia selalu mengharapkan kehadiran Mingyu, bukan Jun.

"Ada apa kau kemari" ucap Wonwoo datar dengan wajah dinginnya.

"Eum.. hanya ingin mengunjungimu. Bagaimana kabarmu?"

"Menurutmu bagaimana?" –mata Wonwoo menatap Jun tajam, ia membiarkan Jun berdiri didepan pintu seperti ini tanpa mempersilahkan masuk.

"Kau.. sakit? Kantung matamu sangat jelas terlihat" ucap Jun mulai gugup, karena melihat ekspresi Wonwoo yang tidak bersahabat kali ini.

"Seperti yang kau lihat. Aku harus beristirahat sekarang"

"B-baiklah.. semoga lekas sembuh, Wonwoo-ya"

"Terimakasih"

Wonwoo segera menutup pintu rumahnya, membiarkan Jun yang masih terpaku didepan pintu karena terkejut dengan perubahan sikap Wonwoo yang sangat drastis. Lelaki china itu hanya bisa tersenyum pahit. Sambil menatap kantung plastik yang berisi cheeseburger yang ia beli saat di perjalanan menuju rumah Wonwoo tadi.

Mungkin benar, aku tak pernah punya kesempatan untuk memilikimu,Wonwoo.

--

Mingyu mengusap mukanya dengan kasar. Ia sedang frustasi karena PR yang sedari tadi hanya dicoret-coretnya karena ia tidak mengerti sama sekali.

Bagaimana bisa mengerti? Di kelas ia hanya melamun, tidak fokus dengan pelajaran dan membuat Seungcheol berkali-kali memukul kepalanya dengan pulpen.

"Argh! Lama-lama aku bisa betul-betul gila" ucap lelaki tan itu sambil mengacak rambutnya.

Ia memutuskan untuk meninggalkan PR nya itu, lebih baik bersantai dulu, pikirnya. Ia membaringkan tubuhnya di kasur, sambil memainkan ponselnya yang seharian ini terlupakan.

Tepat saat ia membuka lockscreen, sebuah pesan masuk.

From: Jeonghan

Gyu, besok malam kau sibuk tidak?

Should I? ; meanie [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang