Wonwoo menyusuri koridor sekolah bersama Mingyu disampingnya. Tangan mereka saling menggenggam, tak berminat untuk saling melepaskan. Senyum merekah di wajah keduanya, membuat orang-orang disekitarnya menatap mereka heran karena dua orang ini tampak berbeda hari ini.
"Wah.. Jeon Wonwoo? Kim Mingyu? Kalian sudah resmi?" tanya salah satu siswa yang mereka ketahui bernama Dino.
Mingyu dan Wonwoo hanya mengangguk pelan dengan wajah yang merona. Mereka melanjutkan langkah mereka menuju ke kelas masing-masing.
--
Saat jam istirahat, Mingyu segera menuju ke kelas pujaan hatinya untuk makan bersama. Kali ini Mingyu masak lagi, membuat Wonwoo tidak sabar mencicipinya.
"Hai, sayang" sapa Mingyu sambil mengusap rambut Wonwoo.
"Hai, Gyuie~ ayo kita ke taman belakang! Makan disana terasa lebih tenang dibandingkan dikelas" ucap Wonwoo manja.
"Manis sekali kekasihku ini. Kau ternyata manja ya, hahaha"
Wonwoo mengerucutkan bibirnya.
"Memangnya tidak boleh?" ucapnya sambil menyilangkan tangannya di dada.
"Tentu saja boleh, sayang. Ayo kita pergi. omong-omong, tumben tidak ada Jihoon?" tanya Mingyu sambil melirik kursi kosong di sebelah Wonwoo.
Wonwoo lalu meminta Mingyu untuk menundukkan badannya, ia bermaksud ingin membisikkan sesuatu di telinga Mingyu.
"Jihoon ada, kok. Dia baru saja diajak makan ke kantin oleh seorang namja yang tak kalah imut darinya, hihi"
"Siapa?"
"Kwon Soonyoung, kakak kelas kita yang jago dance itu! tak kusangka, sekarang ia mendekati Jihoon"
Mingyu membulatkan mulutnya, entah kenapa terbersit kelegaan dihatinya.
"Ooo begitu. Soonyoung sunbae sangat hebat berani mendekati Jihoon. dia kan, judesnya sama denganmu"
"APA?!"
"hey aku bercanda sayang hahaha. Ayo kita segera ke taman. Sebelum bel masuk berbunyi"
--
Disisi lain, Jun mencoba untuk melupakan Wonwoo karena ia sadar Wonwoo tidak mungkin jatuh hati padanya. Ia tetap melanjutkan pekerjaannya sebagai perawat di rumah sakit tempat Wonwoo dirawat dulu, dan berusaha untuk move on dari gadis cantik itu.
"Hei, Jun! apa yang kau lamunkan?" tanya sahabatnya, Seokmin.
"Tidak ada"
"Cepatlah ke kamar VIP 1, kau diminta dokter Kim untuk menjaga seorang pasien yang kalau tidak salah bernama Xu Minghao"
"Orang cina?"
"Ya, dari namanya kau bisa tahu sendiri" ucap Seokmin sambil memutar bola matanya.
Jun memasuki kamar tersebut dan melihat sosok gadis berambut sebahu sedang duduk diatas ranjang rumah sakit, sepertinya ia telah menunggu kedatangan Jun.
"Ah.. kau perawat disini? bisakah aku meminta bantuanmu?" tanya Minghao dengan aksen cinanya.
"Tentu saja, kali ini aku ditugaskan untuk menjaga anda. Nama saya Wen Junhui" ucap Jun sambil mengulurkan tangannya.
"Xu Minghao" balas Minghao sambil menjabat tangan Jun lalu tersenyum.
"Apa ada sesuatu yang kau perlukan?"
"Bisakah kau antarkan aku ke taman? Aku bosan disini"
Jun mengangguk dan tersenyum lalu mengangkat tubuh gadis itu ke kursi roda, tidak lupa ia juga membawakan infusnya.
"Baiklah, tapi jangan lama-lama, Minghao-ssi"
"Hm"
Jun lalu mendorong kursi roda itu ke taman,
Kelanjutannya? Kalian sudah bisa tebak sendiri~
--
Saat sampai di taman, Mingyu segera mengajak Wonwoo untuk duduk di salah satu bangku yang letaknya dibawah pohon.
"Aku tidak ingin kejatuhan daun-daun kering, Gyuie~"
"Tapi disini sejuk sayang. Duduklah, kupastikan tidak akan ada daun kering yang terjatuh di rambutmu ataupun di makanan ini"
Wonwoo mengangguk, ia segera duduk dan menyandarkan tubuhnya.
"Aku lapar sekali" gumamnya
Mingyu membuka kotak makanan yang ia bawa, hari ini ia membawakan kimbap untuk Wonwoo.
"Maaf hari ini aku hanya membawa kimbap, tadi aku buru-buru"
"Aku selalu suka apa yang kau masakkan untukku, Mingyu. Dan mulai besok, aku yang akan membawakan makanan. Ya ya ya?" ucap Wonwoo dengan puppy eyes nya.
"Memangnya kau bisa memasak, hm?" ujar Mingyu jahil sambil mencubit pelan hidung mancung Wonwoo.
"Tentu saja aku bisa! Masakanku tak kalah enaknya dengan masakanmu"
"Baiklah, kita lihat besok ya? aku juga penasaran bagaimana rasanya masakanmu"
Saat Wonwoo mulai menyuapkan kimbap kedalam mulutnya, sebuah suara terdengar dari arah belakang mereka. Suara yang sangat ia kenal,
Siapa lagi kalau bukan Seungcheol dan Jeonghan?
"Wah pasangan baru kita sedang mesra-mesraan disini, ternyata" ucap Jeonghan sambil mencomot satu kimbap dari kotak makanan yang dipegang Wonwoo.
"Hey! Jangan ambil kimbapnya! Gyuie memasakkan itu untukku" protes Wonwoo.
"Gyuie? Wah, panggilan yang manis" kali ini Seungcheol ikut-ikutan menggoda.
"Kalian ini mengganggu acara kami saja" ucap Mingyu dengan tatapan kesal.
"Baiklah, baiklah. Kami akan pergi. selamat bersenang-senang!"
Saat Seungcheol dan Jeonghan sudah pergi, Wonwoo dan Mingyu menyelesaikan acara makan mereka karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Saat Mingyu akan beranjak dari kursinya, Wonwoo menahan pergelangan tangan lelaki tan itu.
"Ada apa, sayang?" ucapnya lembut lalu mendudukkan dirinya lagi.
"Aku ingin mengucapkan terima kasih"
"Untuk?"
"Pengorbananmu untukku. Aku jadi kepikiran, bagaimana bisa kau menyukai gadis sepertiku selama 5 tahun. aku—"
Cup.
Mingyu mengecup bibir Wonwoo, membuat pipi gadis itu merah seperti tomat.
"Yang terpenting sekarang, kita sudah bersama, dan aku sangat sangat mencintaimu, Jeon Wonwoo"
"Aku juga mencintaimu, Gyuie. Sangat mencintaimu"
Mingyu, terimakasih karena kau telah hadir dihidupku. Terimakasih sudah menjadi sumber kebahagiaanku saat ini. Aku mencintaimu, selalu –jww
Wonwoo, terimakasih karena kau telah hadir dihidupku. Terimakasih sudah memilihku, aku akan menjagamu, menyayangimu, dan mencintaimu, selalu -kmg
**
hehehehhe tambahan sedikit aja nih :'D
Gatau jadi tiba tiba pengen ngasih chapter ekstra wkwkwk.
SHOULD I? - END.
KAMU SEDANG MEMBACA
Should I? ; meanie [✔]
FanfictionMingyu adalah lelaki populer di sekolah yang sudah lama menjomblo, ia tidak pernah berpacaran karena hatinya tak pernah lepas dari gadis sederhana bernama Jeon Wonwoo yang begitu misterius. 030317-#650 in fanfiction