Cry

834 77 20
                                    

Soonyoung POV

"Aku laki - laki!" Hanya kata itu yang membuat aku berhenti menjadi berkaca - kaca dan berhenti menjadi orang yang 'mellow'. Entahlah apakah aku masih pantas disebut 'Laki-laki' atau tidak karena aku sudah menyukai sesama jenis, karena pada hakikatnya laki - laki akan selalu mencintai perempuan tapi seberapa keras pun aku mencoba aku tidak menyukai perempuan aku menyukai laki - laki dan hanya Seokmin.

Sudah banyak orang yang bilang jika aku menyukai orang salah, aku menyukai bahkan mencintai orang yang tidak mencintaiku, aku disebut bodoh karena menghabiskan waktu dan tenagaku untuk membuatnya menyadari cintaku. Aku disebut gila karena aku mencintai seseorang yang bahkan tidak pernah menyadari cintaku dan menyia - nyiakan beberapa tahun untuk mencintainya.

Kau tahu bukan rasanya saat kau menyukai seseorang dan dia merespon seolah dia juga menyukaimu? Padahal dia memang baik kepada semua orang.

Kau tahu bukan rasanya saat kau tidak pernah bisa mengatakan jika kau menyukainya karena takut terjadi sesuatu yang membuat kau dan dia menjadi canggung satu sama lain? Kau tidak bisa melakukan apa - apa, dan melanjutkan kepura - puraanmu.

Kau tahu bukan rasanya mencintai dalam diam?

Aku tau aku menyia - nyiakan waktuku untuk seseorang seperti Seokmin. Aku tahu benar jika aku tidak akan pernah bisa bersama Seokmin. Dia terlalu jauh untuk aku gapai, aku bukan siapa - siapa, aku hanya seseorang yang dia kenal karena memiliki hobi yang sama.

Aku juga bodoh menghabiskan uangku setiap tahun untuk membelikannya kado ulang tahun. Aku memang bodoh mengharapkan orang seperti dia.

Ada yang mengatakan jika kau tersakiti oleh cintamu maka sahabatmu akan menyembuhkanmu. Aku harus bertemu dengan Seungkwan, aku butuh hiburan.

"Seungkwan-ahh? Kau dimana? Temui aku hari ini aku merindukanmu."

"Apakah kau gila? Aku harus terbang dari Jeju ke Seoul hanya untuk mengurangi rasa rindu pura - pura mu itu?"

"Kau jahat sekali! Aku benar - benar merindukanmu Seungkwan."

"Baiklah! Jika ini masalah Seokmin lagi aku akan pulang lagi ke Jeju. Jalan kaki!"

"Kau serius? Kau ingin menyebrangi lautan dengan berenang?"

"Tidaklah bodoh! Pokoknya kau harus membayar biaya perjalananku!"

"Tapi aku tidak punya uang."

"Kau! Setiap tahun kau membelikan kado untuk Seokmin, dan aku tahu itu bukan kado yang murah! Kau jahat sekali! Saat kau terluka karena Seokmin kau selalu menghubungiku. Saat kau bahagia karena nya kau tidak pernah menghubungiku."

"Mianhae..."

"Sudahlah! Tunggu saja aku dirumahmu! Aku akan kesana sekarang. Kebetulan aku harus mengurus surat kepindahanku ke luar negri."

"Kau mau pindah? Kemana?"

"Sudah aku tutup!"

Seungkwan memang benar. Aku memang tidak pernah melakukan hal baik kepadanya. Aku merasa menjadi orang paling tidak berguna didunia ini.

Setelah berjam - jam Seungkwan akhirnya datang kerumahku membawa koper berukuran sedang serta makanan buatan Eommanya. Makanan kesukaanku.

"Ada apa Soonyoung-ahh." Seungkwam segera duduk di sofa tanpa aku persilahkan, untung saja kau temanku.

"Hyung! Hyung! Aku ini lebih tua darimu dua tahun bodoh!"

"Iya Soonyoungie ada apa?"

"Jangan memanggilku seperti itu"

"Ahh kau pasti sedang sakit hati benarkan?"

"Bagaimana kau tahu?"

"Hyung aku ini temanmu dari kau masih seperti hamster kecil sampai akhirnya kau menjadi laki - laki manis yang dibodohi oleh yang namanya cinta."

"Hehehe Seungkwan-ahh... Seokmin sudah memiliki kekasih."

"Benarkah? Kau tidak menangis?"

"Tidak. Aku laki - laki!"

"Memangnya kenapa jika laki-laki? Laki - laki bukan dewa."

"Tapi laki - laki tidak menangis."

"Dengarkan aku... Aku tau kau sakit hati, menyukai seseorang selama lebih dari 4 tahun bukanlah hal yang mudah."

"Iya lalu?"

"Kenapa kau tidak menangis?"

"Aku... Tidak ingin menangis!"

"Dasar bodoh! Hatimu sakit kan? Jujur saja."

"Hatiku sakit! Tapi ada sesuatu yang membuatku tidak ingin menangis"

"Apa? Kau masih percaya jika Seokmin akan menjadi milikmu suatu hari nanti?"

"Aku tidak tahu"

"Sadarlah Kwon Soonyoung! Seokmin tidak pernah melihat kepadamu. Dia hanya melihatmu sebagai teman!"

"Tapi... Aku tidak ingin menyerah kepada Seokmin. Aku ingin membuktikan kepadanya jika aku benar - benar mencintainya!"

"Dengan cara apa?! Mencintainya secara diam - diam lagi?! Kau tau Kwon Soonyoung jika seorang Lee Seokmin adalah orang paling tidak peka diduna ini!"

"Aku tahu!! Tap..tapi aku tidak bisa melupakannya!"

Seungkwan mulai berkaca - kaca. Kami tidak pernah bertengkar separah ini. Seungkwan menghampiriku dan memelukku.

"Kwon Soonyoung bodoh! Mulailah jujur dengan perasaanmu sendiri karena tidak ada orang yang akan mengerti dengan hatimu kecuali dirimu sendiri."

"Tapi aku takut dengan kenyataan jika Seokmin akan menolakku. Aku tidak mau hal itu terjadi."

Seungkwan melepaskan pelukannya dan menghadapkan wajahku kepadanya.

"Kau menginginkan Seokmin bukan?" Aku mengangguk, karena memang aku menginginkannya.

"Sekarang kuatkan hatimu untuk hal terburuk! Jika Seokmin tidak menyukaimu luapakan dia! Berhenti menyia - nyiakan hatimu, masih banyak yang menginginkan cintamu! Mengerti?! Lakukan hal ini untuk terakhir kalinya!"

"Baiklah! Ini yang terakhir! Aku akan menyerah jika Seokmin tetap menganggapku sebagai temannya!"

"Baguslah. Aku hanya tidak ingin kau menyakiti dirimu lagi Kwon Soonyoung, bukan karena aku tidak menyukai kau mendekati Seokmin, bukan."

나만 바라봐 이석민! 제발 한번만 나만 바라봐- Kwon Soonyoung.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ehhhhh tau ahh gabut 😂

Have a nice holiday 😚

-honeydew💞

SeokSoon Love Stories (2017)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang