Dream

567 74 14
                                    

Soonyoung's PoV

Aku menelusuri sebuah ruang dimana hanya terdapat beberapa sofa yang tertutupi kain putih. Aku melihat seseorang dengan senyuman cerahnya tengah menatapku.

"Sayang kemarilah" tangannya terbuka lebar, dia memanggilku sayang?

Aku bergeming ditempatku. Siapa dia? Kenapa wajahnya tidak asing? Pertanyaan itu terus menerus berulang dalam pikiranku.

"Kau melamun?" Aku menatapnya.

"Kau siapa?"

"Aku kekasihmu..." Dia kembali tersenyum.

"Aku mempunyai kekasih? Seorang laki - laki?"

"Sudah lupakan bagaimana cara aku menjadi kekasihmu, yang penting aku kekasihmu" pria itu memelukku.

Hangat. Hanya kata itu yang melintas dipikiranku saat dia memelukku.

Nyaman. Kata kedua yang melintas dipikiranku saat dia memelukku lebih erat.

Aku membalas pelukannya, pelukan yang tidak terasa asing. Pelukan yang sepertinya dulu pernah aku rasakan. Entahlah aku sepertinya benar - benar jatuh cinta dengannya.

"Kau semakin kurus saja..." Tangannya menarik wajahku untuk mendongak menatapnya.

"Apakah sebelumnya aku gendut?" Tanganku masih melingkar di pinggangnya.

"Bukan kau dulu sangaaaaaaaaat tembam, sekarang pipimu menyusut..." Matanya membentuk bulan sabit yang melengkung kebawah.

"Benarkah? Apakah dulu aku mencintaimu?" Aku menatap matanya.

"Sangat..."

"Jika begitu kenapa aku tidak mengingatmu?"

"Itu karena kau sedang tidur... Tidur yang sangaaaat panjang" Mata yang tadinya jernih seketika berubah berair.

Aku tidak tahu melihat matanya yang berubah membuatku sedikit ya sakit. Aku menggelengkan kepalaku.

"Apakah jika aku bangun aku akan mengingatmu?"

"Tentu saja..."

Air matanya jatuh saat dia mengangguk memantapkan jawabannya. Tanganku bergerak dengan cekatan menghapus air matanya.

"Kau jangan menangis... Aku berjanji akan bangun secepatnya asal kau jangan menangis, yah?"

Dia tersenyum dan mengangguk dengan lebih semangat. Senyumannya membuat hatiku tenang.

"Tapi bagaimana caranya kita bisa sampai seperti ini?"

"Aku akan menceritakannya segera setelah kau bangun"

Aku tersenyum. Menyentuh wajahnya dan mengusap pipinya yang kurus. Hidungnya yang mancung membuatnya semakin tampan.

"Bagaimana bisa Tuhan menciptakan mahluk sesempurna dirimu?"

"Aku menjadi sempurna karena memilikimu..." Tangannya menarik tanganku dan dia mencium telapak tanganku.

Aku beralih menyentuh kelopak matanya dengan otomatis dia menutup matanya.

"Kenapa semua yang ada pada dirimu terasa tidak asing bagiku?"

"Karena aku bukan orang asing untukmu"

Aku beralih kebibirnya yang sedikit tebal. Aku mengusap bibirnya yang kering.

"Kenapa bibir ini menjadi kering seperti ini? Apakah kau tidak pernah minum?"

"Karena bibir ini sudah lama tidak menyentuhnya..." Dia menunjuk bibirku.

Dia menarik daguku dan menciumku. Dia melumatku beberapa kali. Aku melumatnya membasahi bibirnya yang kering dengan salivaku dan kembali memagut bibirnya.

"Kau membuatku ingin segera bangun dari mimpi ini..."

"Segeralah bangun sayang...

Aku menunggmu" dia berbisik diakhir kalimatnya.

Aku memeluknya lagi. Hangat dan nyaman adakah kata yang pas untuk tubuhnya. Selama aku hidup di alam mimpi ini aku tidak pernah merasa mengantuk seberat ini. Aku memejamkan mataku saat dia mengeratkan pelukannya. Aku terlelap. Nyaman sekali berada dipelukannya.

Aku terbangun disebuah kamar dengan cat berwarna putih dengan sebuah suara mesin. Aku tahu ini rumah sakit. Aku menggerakkan telunjukku berkali - kali.

"Seok..."

"Soonyoungie?" Sebuah suara terdengar ditelingaku.

"Seok?"

"Iya ini aku..." Tangannya menggenggam tanganku lebih erat.

"Aku melihatmu dimimpiku..."

"Jangan dulu banyak bicara aku akan memanggil dokter"

Aku melihat sekelilingku. Mencoba mengingat apa yang aku mimpikan baru saja. Aku ingat Seokmin yang berada dalam mimpiku.

Setelah melakukan pemeriksaan, Dokter meninggalkanku bersama Seokmin. Seokmin tidak berhenti tersenyum melihatku. Dia terus mengenggam tanganku bahkan saat Dokter memeriksaku dia tetap memegang tanganku.

"Sayang..."

"Seok maafkan aku membuatmu menungguku terlalu lama"

"Tidak. Tidak. Aku bahagia melihatmu membuka matamu kembali..."

"Aku juga bahagia bisa melihatmu kembali, aku hampir saja jatuh cinta dengan seseorang didalam mimpiku..."

"Siapa dia?! Aku akan temui dia dimimpimu! Berani sekali dia ingin mengambil milikku!"

Aku tertawa lemah. Seokmin-ku tetap akan menjadi Seokmin. Aku menaikkan tanganku dengan susah payah.

"Kau mau apa?"

"Lindungi aku dari orang itu cepat peluk aku~"

Seokmin tersenyum dan segera memelukku. Hangat tubuhnya sama. Seokmin mendekatkan wajahnya dengan telingaku.

"Jangan pernah temui orang dalam mimpimu lagi. Disinilah bersamaku..." Aku mengangguk dalam pelukannya.

"Aku bahkan tidak ingin kembali dalam mimpi itu lagi..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Entahlah story ini tuh emm gimana yah...

Baper ahh ></

Yang mau ikutan Give Away, check SeokSoon Love Life diupdate-an terakhir 😘

-honeydew💞

SeokSoon Love Stories (2017)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang