Cheaters...

644 79 26
                                    

"Acara ini lagi?" Soonyoung menyimpan beberapa kaleng bir dimejanya.

"Andai saja Seokmin disini..." Soonyoung menyesap birnya sedikit.

Knock... Knock... Knock...

Soonyoung menoleh kearah pintu. Siapa yang berani mengganggu acara malam minggunya bersama para kaleng bir malam ini. Soonyoung melototi pintu berharap dia punya kekuatan sihir untuk membuka pintunya tanpa harus mendekatinya.

Soonyoung menyerah karena ketukan pintunya tidak kunjung berhenti dan memutuskan untuk melihat siapa diluar sana.

Cklek...

"Seoku?" Soonyoung terkejut melihat Seokmin mendatanginya malam - malam seperti ini.

"Aku menginginkanmu..." Matanya terlihat merah, dia habis menangis.

Seokmin segera mencium Soonyoung, rasa bir yang menempel dibibir Soonyoung membuat Seokmin semakin dalam menciumnya. Soonyoung membalas ciuman Seokmin, tapi tangannya masih mencoba mengunci pintu rumahnya.

Seokmin melonggarkan jaraknya dengan Soonyoung. Seokmin menatap Soonyoung nanar.

"Kau kenapa?"

"Aku ingin dirimu..."

"Aku juga Seokmin, aku selalu menginginkan dirimu..."

"Hiksss... Tenangkan aku..."

Soonyoung tersenyum saat kata 'Tenangkan aku' keluar dari mulut Seokmin maka tidak ada kata tidur malam ini untuk Soonyoung.

"Baiklah... Kita kekamar..." Soonyoung menggigit telinga Seokmin dan dengan hitungan detik Soonyoung berada dalam gendongan Seokmin.


Soonyoung PoV

Seokmin memang tidak pernah lembut saat melakukan hal ini kepadaku. Tapi aku rasa ada yang salah dari perilakunya malam ini...

Dia terlalu liar.

Seokmin menggenjotku dengan acak, dia benar - benar bukan Lee Seokminku. Dia mengecupku dengan setengah hati.

Aku berhenti mengimbanginya. Menatapnya dengan tatapan bertanya - tanya. Kenapa dia terasa berbeda?

"Seoku?"

"Iyaa?" Suara seraknya menjawab panggilanku.

"Kau bukan Seokmin..."

"Lalu?"

"Wajahmu memang Seokminku tapi hatimu bukan Seokmin..."

"Aku Lee Seokmin"

"Berhenti..."

"Bagaimana aku bisa berhenti..."

Seokmin semakin gencar mengincar klimaksnya. Desahan Seokmin terdengar sedikit seperti orang yang frustasi.

"Hey Lee Seokmin..."

Seokmin tidak menggubrisku, dia malah membalikkan tubuhku menjadi menungging. Aku tidak bisa menahan desahanku dalam posisi ini.

Hentakan yang Seokmin lakukan semakin cepat. Aku akui aku menikmatinya tapi...

Kenapa Lee Seokmin melakukan ini seperti tidak ada hari esok?

"Seok?"

Seokmin mempercepat gerakannya. Dua menit kemudian cairannya meleleh keluar. Dia melepaskan kontak tubuh kami dan menindihku lagi.

"Seok aku sakit..." Seokmin segera berhenti mencumbuku dan mulai menangis.

Seokmin memelukku semakin erat. Tangisannya terdengar menyakitkan. Aku membalas memeluk Seokmin dan mengusap punggung polosnya.

SeokSoon Love Stories (2017)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang