Back 2 U

658 79 25
                                    

Drrrttttt....Drrrrtttt...

Aku baru saja memejamkan mataku beberapa menit yang lalu. Seharusnya aku mematikan ponselku. Aku memang bodoh, aku bodoh dalam hal apapun. About love? I'm the worst.

Being blinded by love is the worst thing i've ever done in this world. Never trust anyone in this cruel world even your shadow disappear when you are in the dark. I found my self stuck on something called love.

Aku melihat ID Caller yang tertera "Kwon Soonyoung", aku berpikir apakah aku harus mengangkatnya atau tidak. Aku takut, aku takut pertahananku runtuh melupakan makhluk Tuhan yang manis itu membuatku ingin membunuh diriku sendiri. Dia terlalu manis untuk aku lupakan.

"Ini yang terakhir Kwon Soonyoung..."

Aku menunggu beberapa detik sebelum aku benar - benar mengangkat teleponnya. Aku menghirup nafasku dalam, aku harus menguatkan diriku sendiri. Aku tidak boleh kalah kali ini. Aku harus menang melawan ini, melawan hatiku dan melawan cintaku.

Aku menggeser tombol hijau itu. Tanganku, bukan hanya tanganku, hatiku bahkan tubuhku bergetar saat mendengarnya menangis. "Hiksss... Seoku? Hikss..." Aku menahan nafasku sejenak. Kenapa dia menangis? Kenapa tangisannya terdengar menyakitkan? Kenapa setiap tangisannya terdengar menyakitkan bagiku?

"Ada apa Kwon Soonyoung?" Apakah dia mendengar suaraku yang bergetar? Apakah aku sudahi acara 'bersikap dingin terhadap Kwon Soonyoung' ini? Apakah aku harus kalah seperti ini? lagi?

"Bisakah hiksss... Kita bertemu? Hikss... Aku membutuhkanmu sayang..." Ya Tuhan kenapa kau selalu membuatnya dalam masalah? Biarkan saja dia hidup dengan tenang, dengan begitu aku juga akan tenang bukan?

"Dimana kau? Apakah kau sendirian?"

"Aku berada ditempat favorit kita... Tempat awal kita bertemu..."

"Jangan lagi Kwon Soonyoung kumohon..."

"Kau suka tempat itu bukan?"

"Hhhh~ tidak lagi jika itu berhubungan denganmu aku tidak menyukainya..."

"Tapi kau masih menyukai ehh bukan kau masih mencintaiku kan? Hehe aku tau Lee Seokmin, kita sudah ditakdirkan untuk bersama kan?"

"Aku akan kesana, kau pasti mabuk - mabukan lagi. Aku benarkan?"

"Eyy Lee Seokmin 4 botol soju dan beer tidak akan membuatku mabuk..."

Tuuutttt... Tuuttttt...

Aku segera bangkit dari tidurku menyambar kunci mobil dan membawa jaketku. Empat botol katanya? Dia memang benar - benar sudah gila.

Aku segera mencari Soonyoung segera setelah sampai di kedai yang selalu Soonyoung dan aku datang dulu. Ya dulu saat aku dan dia masih sepasang kekasih. Sekarang aku hanya temannya, tidak lebih. Tapi, kenapa? Kurasa bebanku sebagai seorang teman justru lebih berat daripada berstatus sebagai kekasihnya dulu. Kenapa?

"Kwon Soonyoung?"

"Kau datang?"

Soonyoung mengangkat kepalanya menatapku, mata tajamnya berubah sayu terlihat sekali dia habis menangis. Dia tersenyum kepadaku, aku menatapnya tajam. Aku tidak suka dia minum - minum seperti ini dan setiap hari. Aku ulangi setiap hari.

Soonyoung bangkit dari duduknya dan mencoba menggapai tubuhku dengan tangannya. Tangannya menyentuh wajahku menelusuri setiap inchi wajahku dan berakhir di bibirku. Bibirnya sedikit terbuka, aku bisa mencium bau alkohol dari jarak sedekat ini. Soonyoung berbisik "Aku ingin kembali padamu" sebelum akhirnya dia menciumku lembut dan tertidur.

SeokSoon Love Stories (2017)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang