0 : Awal Mula :

11.1K 376 7
                                    

Happy Reading♥



"Cha, Lo udah ngerjain kimia belum?" Tanya Airin kepada Ocha yang terlihat membolak balikan buku pelajarannya dengan bosan. Mendengar Airin berbicara padanya ia langsung mengandah untuk menjawab pertanyaan dari sahabatnya itu.

"Umm, Udah bukunya di Alvero." Jawab Ocha santai melanjutkan pekerjaannya kembali. Sedangkan Airin hanya bisa mengangguk mengerti kearahnya.

"Gue nyontek ya!" Suara seorang pria mulai terdengar merasuki gendang telinga Ocha yang sensitif. Siapalagi kalau bukan Ben, pembuat onar saat berhadapan dengan Ocha.

Waktu pertama kali mereka menjalani masa orientasi sekolah yang diselengarakan dua tahun yang lalu, Ocha sedang memesan Bakso bersama Airin di salah satu kios mie ayam yang terdapat di dalam kantin sekolah mereka. Namun naas, ketika Ben datang untuk merebut paksa Mie Ayam yang dipesan Ocha selama berjam jam. Walaupun sedikit susah bagi Ocha untuk memaafkan Ben, tapi kejadian itu sudah ia maafkan.

Kejadian kedua ketika mos juga, saat itu Ben dan Ocha mendapat satu kelompok yang sama. Tidak hanya mereka berdua ada empat teman yang lain. Pada saat hari-h, Ben mendadak tak membawa semua barang yang harusnya ia bawa. Lalu ia juga hanya sebagai penonton setia tak sekalipun membantu kelompoknya.

Sebagai cewek normal Ocha kesal sekali dengan perlakuan Ben yang menurutnya sangat menyebalkan, terlebih semakin lama ia sekelas dengan cowok itu, semakin Ben berbuat semena mena padanya.

"Woi, kok lo bengong aja sih. Boleh gak gue nyontek." Sebuah suara mulai menyadarkan Ocha kembali ketempatnya berada. Cewek itu menatap Ben tak suka -Seperti yang selama ini ia lakukan- kemudian menunjuk Airin yang sedang asik mencatat di sebelah Alvero.

'ALVERO?' Mata Ocha membulat sempurna.

"Gue gak mau ganggu mereka, gue mau ganggu lo aja." Kata Ben singkat menarik bangku Airin disebelah Ocha. Ocha tak tahu kalau sedari tadi Ben menarik senyumannya setipis mungkin untuknya.

"PERGI." Jawab Ocha penuh penekanan.

Ben menyungingkan senyum mengintimidasinya. "Kenapa? Takut jatuh cinta sama gue?"

Ocha tersenyum jijik, "In your dream orang gila."

"Gue waras kok." Sela Ben menatap Ocha lekat.

Ocha mengeleng pelan, "Lo gak pernah waras dimata gue."

"Lo juga gak pernah kalem dimata gue." Sambung Ben yang nyaris ingin ketawa melihat ekspresi Ocha.

"Yaudah iya." Ocha pasrah, lebih baik kalau ia mengalah bukan. Terlebih mengalah pada cowok seperti Ben.

"BEN. DUDUK SAMA AKU AJA!!!!"

-WEDDING?-

Hayoloh!

If you like this chapter please Vomment.
Dont be silent readers.
Karena aku Up empat atau lima story sekaligus, maaf kalo Up Weddingnya sedikit lama. Jangam lupa baca ceritaku yang lain yaa.... See you dear-

  Xoxo

Ocha

25 FEB 2018

Wedding? (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang