Warning !!!
Membaca cerita ini menyebabkan mata siwer dan kepala puyeng. Kalau tak kuat silahkan ganti lapak.
Dipublish ulang tanpa edit jadi efek yang ditimbulkan tanggung sendiri. Semoga masih ada yang mau baca.
With love ❤
●●●●
Ayna melangkahkan kaki memasuki kamar kosnya yang berukuran 2x3 m², yang sudah ditempatinya selama hampir 2 bulan ini. Seperti biasa, rumah kosnya memang selalu sepi di siang hari. Para penghuni kos yang umumnya pekerja pabrik atau lebih sering disebut anak PT, sedang berada di tempat kerja masing-masing. Kalaupun ada yang di rumah, biasanya mereka sedang beristirahat di kamar mereka masing-masing. Tidur. Merubah siklus hari. Siang jadi malam. Malam jadi siang. Begitu biasanya.
Sudah hampir 2 bulan Ayna berada di Batam. Meninggalkan kampung halamanya untuk bekerja. Ternyata mencari pekerjaan di zaman sekarang amatlah susah. Walaupun Batam adalah kota industri, begitu orang-orang sering bilang. Tapi tetap tak semudah itu untuk mencari pekerjaan. Buktinya hampir dua bulan ia di Batam tapi pekerjaan yang diharapkannya tak kunjung ia dapat.
Ayna menaruh tas ranselnya di sisi lemari plastik miliknya. Tadi ia baru berkeliling PT-PT yang ada di Muka Kuning. Sebuah kawasan industri yang ada di Batam. Menurut cerita yang didengarnya bisa bekerja di salah satu PT yang ada di Muka Kuning adalah sebuah keberuntungan.
Entahlah. Ayna tidak memikirkan itu. Untuk saat ini, ia hanya ingin bekerja. Tak penting di PT mana, yang penting PT tersebut memberikan salary sesuai UMK dan kalau bisa banyak over time-nya. Bukankah tujuan dari bekerja itu adalah uang. Dan semakin banyak over time akan semakin banyak pula uang yang bisa ia dapat.
Cuaca di luar sangat-sangat panas. Ayna meletakkan gelasnya kembali, setelah meneguk air yang diambilnya dari dispenser yang ada disudut kamar
Kamar itu ditempatinya bersama Falsa. Seorang anak rantau yang berasal dari kalimantan. Ayna sangat bersyukur mendapatkan teman sekamar seperti Falsa. Sangat susah mendapatkan orang yang mau berbagi kamar dengan orang yang belum dikenal. Dan tidak mungkin bagi Ayna menyewa satu kamar full sementara ia belum bekerja. Jadi, sharing kamar adalah pilihan terbaik. Walaupun ia harus kehilangan sedikit privasinya.
Tadi ia menghabiskan waktu di CC —Community Centre— tempat di mana beberapa Perusahaan sering membuka lowongan pekerjaan. CC selalu ramai setiap harinya oleh para pencari kerja. Ayna telah memasukkan tiga lamaran dan salah satunya ke PT Kyoto Company. Sebuah perusahaan besar yang menjadi incaran Ayna dari pertama ia melamar.
Ayna berharap kali ini, pada kesempatan kedua ini, lamarannya lolos seleksi. Dan sangat-sangat berharap ia bisa bekerja di sana. Karena berdasarkan info yang ia dengar, Kyoto Company adalah perusahaan yang loyal terhadap karyawan. Dalam artian, jika bekerja di sana ia bisa mendapatkan gaji yang besar beserta bonus-bonusnya. Karena tak semua perusahaan memberikan bermacam bonus untuk karyawannya.
Sebuah motor terdengar memasuki pekarangan rumah kosnya. Karena kamar yang ditempatinya adalah kamar paling depan maka mudah bagi Ayna untuk mengetahui kalau-kalau ada penghuni kos yang datang atau meninggalkan kos-an.
"Gimana Ay, udah ada yang diterima lamarannya?" Falsa yang baru pulang entah dari mana langsung duduk disamping Ayna.
"Belum," jawab Ayna tersenyum masam.
"Gimana kalo kamu kerja di mall aja? Aku punya temen yang juga kerja di mall, katanya ada lowongan. Tapi ya, gajinya cuma basic (gaji yang dibayarkan sesuai UMK yang berlaku) nggak ada Over Time." Falsa memberikan solusi untuk Ayna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle Untuk Ukrayna
Художественная прозаTakdir memang tidak bisa ditebak. Lontang-lantung selama dua bulan, dan nyaris kehabisan uang, akhirnya Tuhan mengirimkan Imbang untuk Ayna dengan cara yang luar biasa aneh menurut Ayna. Salahkan Falsa, Si ratu dugem teman satu kos Ayna. Fal, biasa...