4. Hukuman

4.8K 223 14
                                    

"Aku belum siap membuka pintu hati ku, tapi kenapa kamu sudah berdiri di depannya dengan kunci pintu itu?"

[Author]

Lia sedang fokus mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, dia hari ini kesekolah membawa mobil karena abangnya tidak mau mengantar nya sekolah dengan alasan "ah gue buru buru ini telat, sekolah lo sama kampus gue jauh banget"
Lia kesal sendiri saat mengingat abangnya itu tidak mau mengantar kesekolah, padahal vanno tau lia paling malas kesekolah membawa mobil. Dia terpaksa membawa mobil karena kalau naik kendaraan umum lia pasti telat.

Saat sampai disekolah lia memarkirkan mobilnya disamping mobil berwarna hitam, dia tidak sadar kalau dia memarkirkan mobilnya terlalu dekat dengan pintu kemudi mobil berwarna hitam itu.

Saat dia sampai dikelasnya, putri sedang duduk sambil membaca novel dan memakai earphone .

"Rajin banget put udah disekolah jam segini" tanya lia

"Iya lah emang gue elo" jawab putri sengit. Putri menutup novel nya dan mencabut earphone nya.
"Lo sendiri ko udah sampe sekolah? Baru jam 7 kurang loh  ini" tanya putri

"Iya gue kirain gue bakal telat makanya gue berangkat jam segini sampe buru buru tau ga hahah"

"Yaudah mumpung belum masuk temenin ke kantin yu ga sempet sarapan tadi nih gue" ajak putri

"Ah males pagi-pagi ke kantin" lia sudah siap-siap mau tidur lagi

Tiba-tiba putri menarik tangan lia
"Ayo ke temenin elah laper banget gue" rengkek lia sambil mengedip-ngedip kan matanya

Lia mendengus "yaudah yaudah ayo"

Mereka pun jalan ke kantin sambil berdandengan seperti orang yang ingin menyebrang jalan.

Setelah putri selesai makan mereka berdua pun pergi menuju kelas. Saat diperjalanan lia tidak sengaja menabrak seorang cowok.
"Aduh aduh maaf ya gue gasengaja"
Saat si cowok berdiri dan mendongakan wajahnya putri melebarkan mata nya, sedangkan lia sedang mengatur debaran jantungnya.

"Lo gapapa?ada yang sakit ga?gue anter ke UKS yu" tanya lia saat dia sudah bisa mengendalikan debaran jantungnya.
Si cowok yang ditabrak hanya menatap lia datar "gapapa,gausah." Setelah mengatakan itu dia nyelonong pergi sampai lia menganga tidak percaya.

"Busett tuh cowok cuma ngomong gitu doang?" Lia bertanya entah pada siapa.

"Kan gue pernah bilang li dia emang cowok dingin irit kalo ngomong gaheran lagi." sekian lama terdiam akhirnya putri bersuara

"Udah kaya batu es berjalan tuh cowok, yaudah yuk kekelas udah pengen masuk"

Dikelas lia tidak fokus pada pelajaran, dia terus saja memikirkan cowok yang dia tabrak tadi, dia sedang mengingat dimana dia pernah bertemu dengan cowok itu. Saat dia ingat dimana dia bertemu dengan cowok itu dengan refleks lia menggebrak meja sampai semua murid dan pak rasdi menoleh ke arahnya, walaupun dia tidak menggebrak meja dengan keras, tapi keadaan kelas sedang sepi karena memperhatikan penjelasan dari pak rasdi, jadi suara gebrakkan meja nya terdengar oleh semua yang ada di kelas "Kamu kenapa lia?!" Bentak pak rasdi

"Aduhh bego banget si lo lia ngapain gebrak-gebrak meja segala" batin lia
"Anuu pak tadi ada nyamukk dimeja sayaa" jawab lia asal

"Saya gapercaya!kamu ga merhatiin pelajaran saya ya?!" Suara pak rasdi naik satu oktaf. "Coba kerjakan soal ini, kalo kamu tidak bisa mengerjakan soal ini kamu akan saya hukum" suruh pak rasdi sambil melotot ke arah lia.
"Aduhh mati gue, gue gangerti lagi yang tadi dijelasin pak rasdi" batin lia
"Emmm saya gangerti pak" jawab lia jujur, dia memandang putri dengan muka memelas nya yang jarang sekali dia perlihatkan, tapi putri hanya mengedikkan bahu sambil memberikan tatapan bersalah. Padahal dia tidak salah sama sekali

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang