Kevin sedang mengemudikan mobilnya menuju rumah lia untuk berangkat kesekolah.
Saat sudah sampai didepan rumah lia, kevin melihat lia sudah siap dengan seragam dan tas dipunggungnya. Lia menghampiri kevin dengan senyum manisnya sedangkan kevin hanya menatapnya datar.
Saat kevin ingin berbicara, lia sudah memotong nya duluan. "Vin ayo jalan udah mau telat ini." Ucap lia sambil memasang seatbelt nya. Niat ingin berbicara serius pun kevin urungkan.
Kevin dan lia sampai disekolah, baru saja kevin ingin keluar dari mobil lia menahannya. Lia membuka tas berwarna merah muda nya itu lalu mengambil satu kotak bekal berwarna biru. Dia memberikan kotak bekal itu pada kevin. "Tadi sebelum berangkat gue bikinin ini, dimakan ya." Ucap lia sambil tersenyum. Ah, kevin tidak bisa marah pada lia kalau lia selalu tersenyum begitu manisnya padanya.
Kevin menerima kotak yang diberikan lia lalu tersenyum. "Iya, makasih ya." Mereka pun turun dari mobil lalu berjalan menuju kelas lia.
"Nanti istirahat ketaman belakang sekolah dulu ya li, ada yang pengen gue omongin." Ucap kevin saat mereka sudah didepan kelas lia. Lia hanya mengangguk polos, kevin menahan agar tangannya tidak mencubit pipi lia sekarang juga. Lia sangat menggemaskan!
"Yaudah gue kekelas ya, dahh" pamit kevin. Lia hanya tersenyum lalu melangkah menuju meja nya, seperti biasa. Putri sudah duduk manis dikursi nya, tetapi yang tidak biasa adalah saat ini ada jerry yang menemani nya.
Lia datang lalu mendorong jerry yang saat ini sedang duduk dibangku nya untuk menaruh tas nya lalu ia duduk didepan putri, karena kebetulan yang duduk didepan putri belum datang.
"Ngapain lo disini? Udah mau masuk." Tanya lia to the point."Lhaa suka-suka gue dong, gue mau nemenin ayang beb nih" mendengar ucapan jerry, lia langsung menatap jerry jijik. Dia tidak tahu bahwa kevin juga sering memanggilnya ayang beb didepan jerry dan yoga.
"Yaudah gue kekelas ya, belajar yang pinterr bosqu" jerry langsung ngacir keluar kelas setelah mengatakan itu.
"Jijik bego!" Teriak lia tak suka. Putri hanya tertawa melihat tingkah lia. "Jangan gitu li, lo gatau kalo kevin sering manggil lo ayang beb didepan kita-kita kalo lo gaada?" Ucap putri dengan kekehannya.
Lia hanya memasang tampang bloon nya. "Emang iya?kok kevin bisa menjijikan kaya gitu sih?" Ucap lia dengan nada polos. Setelah mengatakan itu, lia pindah ke kursi asli nya. Saat lia ingin bercerita ke putri, bell pertanda bahwa pelajaran akan segera dimulai berbunyi, tepat setelah bell berbunyi, guru pelajaran pertama yaitu matematika pun masuk. Lia dan putri panik saat mengingat bahwa mereka berdua belum mengerjakan tugas matematika nya.
"Put gimana nih? Sumpah gue lupa banget. Lo sih kemarin pake acara kerumah gue segala." Lia sudah terlihat sangat panik begitupun putri.
Putri yang mendengar diri nya disalahkan tidak terima, dia menatap lia sengit. "Kok jadi nyalahin gue?nih gara-gara gue kerumah lu juga nih gue ga ngerjain tugas kan"
"Putri, lia kenapa kalian berisik sekali?!" Lia dan putri langsung duduk dengan tegap mendengar suara menggelegar dari pak wawan- guru matematika nya.
"Kumpulkan tugas yang bapak berikan minggu kemarin!" Lia mencubiti paha putri karena panik. "Aduh put gimana nih?"
"YANG TIDAK MENGUMPULKAN TUGAS SAYA. MAJU KEDEPAN!" dengan pasrah lia, putri dan 2 orang lain yang tidak mengerjakan tugas pak wawan pun maju. Pak wawan mengintrograsi satu per satu anak muridnya yang tak mengerjakan tugasnya itu.
"Berdiri dilapangan, hormat kebendera sampai jam pelajaran saya selesai!" Dengan pasrah, lia, putri dan dua orang lain pun menjalankan hukuman pak wawan tersayangnya itu.
.....
Kevin memasuki kelas nya dengan tangan yang terkepal kuat. Ia menghampiri arya yang sedang memainkan ponselnya dengan serius.
Saat sudah didepan arya, tanpa disangka kevin menarik kerah seragam arya hingga membuat arya bangun dari duduknya.
"Maksud lo apaan ar? Jadi lo jauhin gue karna suka sama lia? Pake peluk-peluk lia segala. Maen sportif dong!" Ucap kevin sambil menunjukkan layar ponselnya yang terdapat foto arya dan lia.
Dengan kasar arya menepis kan tangan kevin. "Lo salah paham vin, difoto itu sebenernya lia mau jatoh, kebetulan gue ada disitu. Ya gue tolongin lah" ucap arya dengan santai.
Jerry dan yoga sudah dengan posisi siap siaga, takut takut ada yang melayangkan tinjunya.
"Terus lo bisa jelasin perihal lo suka sama lia?" Tanya kevin sarkastik.
Arya menaikkan sebelah alisnya, tatapannya meremehkan kearah kevin. "Sebelum lo pacaran sama lia juga gue duluan kali yang suka sama lia, jauh sebelum lo suka sama dia. Emang lo nya aja tukang tikung!" Arya berniat pergi keluar kelas tapi kevin menahan pundaknya. saat arya membalikkan badannya, kevin melayangkan satu tinjuan tepat dirahang arya.
Arya menghapus darah yang ada disudut bibirnya lalu tertawa. "Lo coba deh vin sekali-sekali selesai in masalah gausah pake otot, tapi pake otak." Setelah mengatakan itu, arya pergi keluar kelas. Hingga membuat guru yang baru saja masuk kekelas nya menatapnya dengan bingung.
"Arya mau kemana?" Tanya bu farah entah pada siapa. Yak, tidak ada yang menjawabnya, bu farah menghela nafas lelah. "Yaudah kembali ketempat duduk masing-masing, kita mulai ulangan harian nya" mendengar itu, seluruh murid dikelas protes.
"Yah ibu, kok mendadak sih?saya belum belajar nih bu" protes jerry tidak terima.
"Alah kamu mah belajar ga belajar sama aja nilai nya ancur" melihat wajah masam nya jerry, yoga tertawa terbahak-bahak. Diantara mereka bertiga, Yoga lah yang paling pintar. Kalau dulu saat masih bersama arya, arya lah yang paling pintar. Tapi sekarang arya sudah tidak mau gabung dengan mereka bertiga, jadi lah yoga yang paling pintar diantara mereka bertiga.
.....
Lia menghela nafas lega saat bel istirahat berbunyi, berhubung hari ini pelajaran matematika sampai jam istirahat, jadilah dia berdiri didepan tiang bendera sampai istirahat. Kaki nya sudah sangat pegal.
"Yuk li kekantin, aus bener nih gue" ajak putri sambil mengipas muka nya dengan tangannya.
"Lo duluan deh put, tadi kevin nyuruh gue ke taman dulu. Ada yang mau diomongin katanya" tepat setelah lia berbicara, gita datang menghampiri mereka berdua.
"Nah tuh sama gita aja nanti gue nyusul" lia langsung pergi meninggalkan gita dan putri yang kebingungan.
Lia melihat kevin sudah ada ditaman belakang sekolah. "Hai vin" sapa lia saat sudah berada didepan kevin. Kevin hanya tersenyum sebagai jawaban.
"Mau ngomongin apa?" Tanya lia, tiba-tiba kevin merogoh saku seragam nya dan mengambil ponselnya. Dia menunjukkan foto lia dan arya, lia melotot melihat foto nya. "Bisa jelasin ini ga li?" Tanya kevin. Dia hanya ingin memastikan, jika jawaban lia sama dengan jawaban arya, berarti arya tidak berbohong pada nya. Jadi dia tidak perlu takut arya akan merebut lia dari nya.
"Ohh ini, kemarin gue mau jatuh pas keluar dari supermarket vin. Galiat anak tangga, eh arya bantuin gue. Jangan salah paham ya vin." Ucap lia sambil meringis. Dia takut kevin akan salah paham padanya.
Kevin tersenyum lalu mengangguk-angguk kan kepala nya mengerti. Dia mengusap pucuk kepala lia lembut. "Ohyaudah, yuk kekantin"
Mereka pun berjalan beriringan menuju kantin. Mereka tidak sadar bahwa sedari tadi ada yang memperhatikan mereka berdua.
"Arghh! Kenapa selalu gagal?! Kenapa kevin ga mutusin lia?!"
-0-0-0-
Ah cerita nya sudah gadanta😂 gajelas bett elah kezelll😭😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush
Teen Fiction[SELESAI] Nathalia sudah melupakan masa lalunya. Dia sudah berusaha mati-matian untuk melupakan masa lalu nya. Dia fikir dia sudah berhasil membuang masa lalu nya yang menurutnya sangat menyedihkan itu saat dia pindah ke SMA Angkasa. semua sudah...