9. Maybe, i love you?

4.1K 205 4
                                    

"Aku tidak tahu kapan kau memasuki hatiku, yang jelas aku bisa menemukan mu disetiap sudut hatiku."

tangan ku sudah gatel pengen update wkwk. Selamat weekand~
Siapin cemilan ya, part ini sangat teramat panjang *huekkk
Happy reading dan maafkan typo.

[Nathalia POV]

aku terbangun dari tidur lelap ku. Hari ini hari minggu, jadi aku tidak perlu pergi kesekolah. Aku masuk kekamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi, aku menuruni anak tangga menuju dapur saat mencium wangi makanan yang sangat menggugah selera. Ternyata didapur mamah dan bi surti sedang memasak.

"Masak apa mah?" Tanyaku pada mamah yang sedang memotong bawang bombai.

"Ayam rica-rica" jawab mamah

ahhh perut ku sudah keroncongan, aku lapar.

"Mau aku bantuin ga mah?" Tawar ku

"Potongin bawang merah sama cabe rawit tuh dek" mamah menunjuk bawang merah dan cabai rawit yang ada disamping bi surti yang sedang menggoreng ayam.

Aku pun memotong bawang merah dan cabai rawit yang mamah maksud dengan teliti. Kegiatan memotong bawang pun terganggu karena bunyi bel rumahku.

"Bukain gih dek" suruh mamah. Aku mencuci tangan ku dan pergi membuka pintu. Mulut ku menganga tanpa disuruh saat melihat kevin berdiri didepan pintu dengan pakaiannya yang sederhana tapi membuatnya semakin tampan.
Dia menggunakan celana jeans biru luntur dengan kaus putih polos yang dipadu dengan kemeja coklat gelap dan sneakers hitam.

"Woy awas tuh laler masuk mulut lo" kevin menaikan dagu ku bermaksud menutup mulutku.

"Ngapain vin? Ko gabilang-bilang mau kesini? Telfon dulu kek atau sms" tanya ku.

"Gue udah telfonin lo keles tapi ga lo jawab" aku ingin tertawa terbahak-bahak mendengar kevin berbicara seperti anak alay itu.

"Gapercaya gue seorang kevin ngomong pake bahasa alay kaya gitu" kevin hanya mencibir kan bibirnya.

"Yaudah yuk masuk dulu" aku dan kevin masuk ruang tamu.

"Keluar yu li, temenin gue jalan." Tawar kevin

"Kemana?"

"Emm kemana ya? Lo mau nya kemana?" Tanya nya

"Hutan mangrove aja yuk?" Kata ku semangat

"Yukk" jawab kevin tak kalah semangat nya.
aku pergi kekamar ku untuk mandi. Setelah mandi aku melihat lemari ku, aku bingung ingin pakai baju apa. Sebelumnya aku tidak pernah pilih-pilih pakaian jika ingin pergi. Tapi kenapa saat ingin pergi dengan kevin segini repotnya memilih baju?

Pilihan ku jatuh kepada sweter putih ke abu-abuan dan celana jeans abu-abu pudar diselingi sepatu putih polos dan tas slingbag hitam, aku memang tidak terlalu suka memakai baju dress ssperti anak perempuan kebanyakan.

Setelah memakai lipblam aku turun menuju ruang tamu, rupa nya disana kevin sedang berbincang dengan mamah. Oh tidak, apa mamah berbicara tentang aku yang menceritakan kevin kepada nya? Ahh kalau sampai iya ini sangat memalukan.
Tiba-tiba kevin melihat ku, dia terlihat seperti... terpana, mungkin? entahlah pokoknya dia bengong saat melihat ku.

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang