30. Menyesal.

2.3K 148 22
                                    

-pikirkan dengan baik apa yang akan kau lakukan. Karena menyesal pun tak akan membuatnya kembali-

Kevin menggeliat saat mendengar suara alarm tepat disamping telinganya. Tangannya terjulur untuk mematikan alarm berisik itu yang membuat telinga nya berdengung.

Selesai mandi dan rapih-rapih, kevin mengambil tas nya lalu menyampirkannya di bahu kanan nya. Baru saja ia membuka pintu kamarnya, ia menghembuskan nafas dengan kasar. Lagi, orang tua nya membuat keributan lagi. Kevin sudah muak dengan ini semua, tapi ia tidak bisa melakukan apa-apa.

Kevin berjalan melewati dua orang yang sedang bertengkar dengan ekspresi dingin. Ia duduk di meja makan, mengambil roti lalu mengoleskannya dengan selai strawberry kesukaannya. Ia memandang dua orang didepannya datar. Kevin merasa bahw ia sedang menonton sebuah drama secara live.

Tapi saat kevin memperhatikan wajah mamahnya, ia mengernyit bingung. Wajah mamahnya terlihat sangat pucat pagi ini, ia jadi khawatir dengan mamahnya itu.

Tepat saat kevin berdiri dari duduknya untuk berangkat kesekolah, mamahnya jatuh pingsan. Tanpa pikir panjang, kevin berlari kearah mamahnya lalu membawa Fira kedalam gendongannya. Ia melirik ke ayahnya sebentar, terlihat sedikit raut kecemasan diwajahnya. Saat ayahnya ingin membantu kevin, kevin langsung melarangnya. "Gausah sok peduli. Mending ayah urusin aja simpenan ayah, mungkin mereka lagi butuh uang belanja sekarang." Ucap kevin dingin dan tajam.

Terlihat sekali dimatanya kemarahan dan kecemasan bercampur. Kevin segera pergi meninggalkan farhan yang diam membeku. Farhan menatap punggung kevin yang perlahan menghilang dari pandangannya dengan nanar.

Kevin tidak henti-henti nya berdoa agar mamah nya tidak kenapa-kenapa, ia menyumpah serampahi jalanan jakarta yang tidak pernah tidak macet, ia benar-benar panik saat ini!

Setelah berjuang melawan macet, akhirnya kevin sampai dirumah sakit dengan selamat. Ia langsung membawa Fira kedalam rumah sakit yang langsung ditangani oleh tim medis.

Kevin mengeluarkan ponselnya dari saku seragamnya lalu mengetikkan pesan kepada jerry bahwa hari ini dia tidak sekolah karena mamahnya jatuh sakit. Belum ada lima menit kevin langsung mendapatkan balasan dari jerry.

From : kecebong got
Oke nanti gue sampein ke guru piket. Lo tungguin aja tante fira. Nanti pulang sekolah gue sm yoga kesana kesana.

Kevin tersenyum melihat pesan jerry, ia sangat bersyukur mempunyai teman seperti jerry dan yoga. Walau kadang-kadang jerry itu otak nya suka berpindah tempat, tapi jerry itu orang yang sangat baik.

Terdengar suara pintu yang terbuka, kevin refleks langsung bangun dari duduk nya dan segera menghampiri dokter yang menangani Fira. "Gimana mamah saya dok?" Tanya kevin harap-harap cemas.

Kevin tak bisa mengartikan ekspresi dokter didepannya ini. "Tenang aja, mamah kamu gapapa kok. Dia cuma kecapean sama terlalu banyak pikiran" mendengar itu kevin langsung menghela nafas lega. "Kamu udah boleh masuk nemenin mamah kamu sekarang, saya permisi dulu" ucap dokter itu ramah.

Baru saja tangan kevin memegang knop pintu kamar Fira, ia teringat oleh lia. Apa lia tadi menunggu nya? Kevin berharap lia tidak terlambat karenanya.

Kevin langsung mengurungkan niatnya membuka pintu, ia duduk di kursi yang ada disampingnya. Ia langsung menelfon lia tapi tidak ada jawaban. Kevin mengerang frustasi, ini sudah kedua kali nya ia seperti ini.

Sudah lebih dari lima kali kevin mencoba menelfon lia, tapi nihil. Tidak ada satu jawaban pun. Mungkin lia sedang belajar. Kevin pun berdiri lalu berjalan memasuki kamar Fira.

Fira terbaring lemah diatas brangkar rumah sakit dengan wajah pucat. Kevin paham betul pasti mamah nya ini sangat lelah, lelah dengan ayahnya yang berengsek itu. Kalau terjadi apa-apa dengan Fira, kevin tidak akan memaafkan ayahnya itu.

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang