20. Rumah Sakit

2.8K 202 11
                                    

Kevin terus saja merutuki dirinya sendiri diperjalanan menuju rumah sakit, dia sangat merasa bersalah melihat rosa menangis tersedu-sedu. Kalau saja dia tidak menyuruh lia untuk datang menemui nya ke mall tadi, semua ini mungkin tidak akan terjadi.


Dia turun dari mobilnya disusul rosa dan fira. Saat sudah menanyakan ruangan tempat lia berada mereka langsung menuju kesana.

Saat memasuki ruang rawat lia, hati kevin terasa seperti ditusuk-tusuk. Disana, lia sedang berbaring lemah dengan perban dikepala dan bagian-bagian tubuh lainnya. Disampingnya ada arya yang memandang lia dengan tatapan cemas. Kevin tidak terlalu memperhatikan itu karena pikirannya sudah kemana-mana.

Rosa langsung menghampir lia dengan tangis yang tidak pernah berhenti. "Lia bangun nak, ini mamah. Kenapa bisa kaya gini sih dek?" Lia bergeming, dia masih saja memejamkan matanya. Wajahnya terlihat pucat.

Kevin terenyuh, dia tidak tahan melihat lia seperti ini. "Mah kevin tunggu didepan ya" fira hanya mengangguk lesu. Baru saja dia ingin berkenalan dengan pacar anaknya itu. Ada saja musibah yang menimpanya.

"Bego lo vin!lo cuma bisa bikin dia dapet masalah doang. Gapantes banget jadi cowok!" Ujar kevin sambil mengusap wajahnya gusar.

Kevin merogoh saku nya saat ponselnya berdering. Dia menyumpahi orang yang mengganggunya disaat seperti ini. "Halo!" Bentak kevin kesal.

"Halo vin, ini gue resti." Alis kevin bertaut, dia langsung menjauhi ponselnya dari telinganya untuk melihat username si penelfon itu.

"Apaan?" Jawab kevin jutek. Dia sudah tidak mau punya urusan lagi dengan cewek ular ini.

"Gimana keadaan lia?mati ga?" Mendengar penuturan resti, darah kevin terasa mendidih.

"Jaga omongan lo!" Saat sudah menyadari sesuatu, kevin merasa sangat marah saat ini.

"Gimana lo bisa tau?lo yang bikin lia celaka?!" Resti hanya tertawa meremehkan disebrang sana. "Gue peringatin lo sekali lagi,Jangan ganggu lia!" Baru saja kevin ingin memutuskan panggilan, kata-kata resti membuat tubuhnya membeku.

"Lo harus jauhin lia kalo gamau dia kenapa-kenapa. Gue bisa buat dia lebih parah dari ini kalo lo masih sama dia." Resti langsung memutuskan sambungan sepihak. Apa perempuan ini sudah gila?

Kevin kembali menelfon resti, dia khawatir resti akan mencelakakan lia lagi. Kejadian hari ini saja dia tidak bisa memaafkan resti. Saat sudah diangkat oleh resti kevin langsung menanyakan keberadaan resti dan langsung meminta izin pada mamahnya dan tante rosa dengan alasan 'ada urusan'. Klise.

.....

Lia membuka matanya perlahan, dia meringis saat merasakan kepalanya benar-benar sakit. Dia memperhatikan ruangan serba putih dengan bau obat yang sangat menusuk indera penciuman.

Seingat lia, dia sedang diperjalanan menuju mall untuk menemui kevin. Kenapa dia bisa berada disini? Kaki dan tangannya juga terlihat diperban dibeberapa bagian.

"Ohiya tadi gue hampir ditabrak truk, untung ga ketabrak." Dia mengelus dada nya dengan tangan kiri karena tangan kanannya terpasang jarum infus.

Lia menolehkan kepalanya saat mendengar suara pintu terbuka, saat melihat bahwa yang masuk kevin, senyumnya mengembang. "Hai vin" kevin tersenyum manis lalu menghampiri lia.

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang