26. Kedai Eskrim.

2.3K 155 24
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi, lia tidak pernah menghilangkan senyum manisnya itu sedari tadi. Dia sudah tidak sabar untuk ke kedai eskrim bersama kevin.

Lia memasuki buku-buku nya kedalam tas, dia memakai jaket denim nya secepat kilat. Saat merasa sudah siap, dia menengok kearah putri. "Udah dijemput mamih lo?" Tanya lia.

Tiba-tiba pipi putri berubah menjadi merah merona. putri berdehem untuk menormalkan suaranya. "Gue pulang sama jerry" ucap putri sambil nyengir.

Lia yang mendengar itu langsung berbinar bahagia. Akhirnya, setelah sekian lama putri menunggu, saat ini datang juga. "Whoaaa, selamat ya put" lia menyalami tangan putri dengan semangat.

"Lebay lo ah orang cuma pulang bareng doang kok" putri berdiri dari duduknya. Saat lia ingin berbicara, tiba-tiba saja kevin dan jerry menghampirinya.

"Ayo put pulang" ucap jerry.

Mata lia langsung berubah jahil. "Ciee, kayanya bentar lagi ada yang bakal traktir gue nih" ucap lia sambil menahan tawa nya.

Jerry langsung salah tingkah, sebenarnya jerry mengajak putri pulang bersama itu niatnya mau menembak putri. Eits, bukan nembak yang langsung mati itu ya. Nembak yang jadi pacar itu maksudnya.

"Apaansi lo li jayus. Udah yuk put pulang" lia langsung tertawa terbahak-bahak.

"Mending ikut kita yuk jer, put ke kedai eskrim" ucap kevin yang langsung membuat tawa lia terhenti.

Lia langsung mengangguk antusias, kenapa dia tidak kepikiran dari tadi ya? "Boleh, mau ga put?" Tanya jerry pada putri yang dijawab dengan anggukkan bersemangat.

"Okee gue yang bayar" ucap jerry yang membuat mereka bertiga menatap curiga kearahnya. Jerry sangat mencurigakan hari ini, bahkan dikantin tadi pun sama mencurigakannya. Tadi saat dikantin, jerry hanya mau duduk disamping putri saja.

Mereka berempat pun pergi menuju kedai eskrim, lia dan kevin bersama menggunakan mobil kevin. Sedangkan putri dan jerry menggunakan motor besar jerry.

Kurang lebih 15 menit, mereka sudah sampai di kedai eskrim dengan selamat. Kevin dan lia turun dari mobilnya, jerry dan putri pun menghampiri kevin dan lia. Mereka masuk kedalam kedai dan memilih duduk dimeja paling pojok didekat jendela.

Setelah memesan, mereka berbincang bincang sambil sesekali bercanda.
"Woe main tebak-tebakkan yuk" ucap jerry antusias.

Mereka bertiga hanya mengangguk sebagai jawaban mereka.
"Laba-laba apa yang nguntungin?" Tanya jerry dengan cengengesan. Sedangkan lia, kevin dan putri hanya memasang wajah pura-pura berfikir. Lalu lima detik kemudian mereka kompak mengatakan tidak tahu.

"Yah masa gatau sih ah payah" ucap jerry dengan wajah mengejek. "pada nyerah nih?" Mereka bertiga hanya mengangguk sambil memakan eskrim masing-masing.

"Jawabannya adalah laba perusahaan!haha anjir lucu banget gue" Ujar jerry sambil tertawa kencang. Sedangkan lia, kevin dan putri hanya menatapnya datar, sangat datar hingga membuat tawa jerry berhenti.

"Garing bego lo" ucap putri kejam.

"Iya galucu samsek dongo jer" tambah kevin semakin menusuk hati jerry.

Lia menepuk-nepuk pundak jerry kasihan. "Mohon bersabar ini ujian."
Wajah jerry langsung berbinar senang, ternyata lia masih perduli dengannya tidak seperti putri dan kevin.

"Makasih ya li lo masih peduli sama gue, kenapa lo ga pacaran sama gue aja? Kenapa lo pacarannya sama si batu es ?" Setelah mengatakan itu, jerry langsung mendapat tatapan paling mematikan dari kevin dan putri. Dia meringis, tatapan putri dan kevin saat ini sangat menakutkan.

"Bercanda kok" ucap jerry dengan senyum termenyebalkan yang dia miliki.

Mereka pun menghabiskan waktunya dengan mengobrol, bercanda, dan berfoto. Saat sedang asik berbincang, mata lia tidak sengaja melihat kearah meja yang berada ditengah-tengah kedai. Dimeja itu terlihat resti yang masih memakai baju seragam sekolahnya sedang berbincang serius bersama seseorang. Lia tidak bisa melihat siapa yang sedang berbicara dengan resti karena posisinya yang membelakangi lia.

Namun, saat orang yang bersama resti berdiri untuk pergi. Jantung lia mencolos, jantungnya langsung berdetak tidak karuan. Keringat langsung memenuhi dahi lia, dia ingat orang itu, orang itu adalah musuh bebuyutan lia saat disekolah lamanya. Orang itu adalah orang yang sering di sebut geng badut ancol oleh lia, dia adalah ketua dari sebuah geng yang dulu adalah rival dari lia.

Setelah resti dan jenifer pergi, lia jadi sedikit pendiam dan sering melamun. Putri, jerry dan kevin menyerngit bingunh melihat lia tiba-tiba diam. "Hey?lo kenapa sih?" Tanya kevin sambil menggenggam tangan lia.

"eh? Kenapa?" Tanya lia dengan wajah polosnya.

Putri memutar bola mata nya malas. "Kevin nanya, lo kenapa? Mikirin apasih? Kok tiba-tiba jadi pendiem gini?" Tanya putri.

"Oh, emm.. itu tadi, gue liat resti" jerry langsung mengedarkan pandangannya keseluruh kedai eskrim. Tapi dia tidak melihat resti. "Mana?gaada" ucap jerry, entah kenapa dia sangat membenci resti.

"Iya mana gaada?" Lanjut putri.

Wajah lia terlihat kebingungan, sedangkan kevin sudah fokus pada ponselnya memainkan game candy crush nya yang tidak tamat-tamat itu.

"Aduh gue ceritain ke mereka ga ya?" Batin lia. Dan pilihannya jatuh kepada menceritakannya saja.

"iya udah pergi barusan, dia tadi sama musuh gue disekolah gue dulu put, jer. kayanya dia lagi ngerencanain sesuatu deh" ucap lia, ada sedikit nada cemas. Dia tidak bisa berbohong jika dia sedikit takut kali ini.

Kevin yang melihat raut wajah cemas lia langsung memasukan ponselnya kesaku seragamnya lalu menggenggam tangan lia, mencoba menyalurkan keberanian untuk diri lia. "Lo tenang aja, gue ga akan biarin lia nyakitin lo oke?" Ucap kevin santai. Kevin melihat jam dipergelangan tangannya, sudah menunjukkan jam tiga sore. Dia harus segera pulang untuk menemani mamahnya.

"Udah sore nih, pulang yuk." Ucap kevin seraya berdiri dan mengambil tas nya.

Setelah jerry membayar, mereka jalan bersama menuju parkiran. "Gue pulang ya put, jer. Hati hati lo bawa temen gue. Lecet kena lo sama gue!" Ancam lia dengan wajah dibuat semenyeramkan mungkin. Sedangkan kevin hanya terkekeh.

"Iya selow aja sama babang jerry." Ucap jerry sambil membusungkan dada nya sombong. Setelah mengatakan itu jerry mendapatkan jitakkan kasih sayang dari putri.

"Banyak gaya lo! Udah cepetan ambil motor nya!" Jerry hanya meringis sambil memegangi kepalanya yang menjadi sasaran empuk putri.

-0-0-0-
Weh maap part ini ngebosenin banget😢tp suerr ini mentok cuma bisa segini aku ga boong wkw.(yg penting updatewkwk)
Setelah nulis part ini, kayanya aku kepikiran buat nulis ceritanya putri sama jerry deh. Gimana? Ada yang tertarik? Plis komen yaa.
Ohya, sebentar lagi Crush tamat. Mungkin beberapa part lagi tamatnya.
Jangan lupa vote ya. Terus komen, kalo bisa komennya jangan cuma minta next doang😂

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang