13. Kevin Real Life

3.2K 157 6
                                    

"Tapi kesedihan itu pasti akan hilang."

[Author]

Kevin masih memeluk gulingnya dengan sayang, dia masih berada di alam mimpi meski jam sudah menujukan pukul 7 pagi. Tidurnya terganggu saat mendengar suara ribut, kevin menggeliat, mata nya sudah terbuka walau masih setengah. Dia berjalan menuju suara ribut itu, ternyata suara ribut itu berasal dari mamah dan ayah nya, kevin memutar bola mata kesal. Kenapa mereka selalu seperti ini?

Dia melotot tidak percaya saat ayah nya menampar pipi mamahnya itu, dia memang tidak pernah perduli dengan keributan yang mereka ciptakan, tapi tidak ada yang boleh menampar mamah nya seperti itu!

Dia melangkah cepat menuju ayah dan mamah nya, mamah nya sedang memegangi pipi nya yang memerah karena tamparan ayahnya.

"Mah gapapa?sakit?" Tanya kevin seraya memegangi bahu mamahnya itu. Mamah nya tersenyum, entah kenapa melihat senyuman mamahnya seperti itu hati kevin seperti teriris.

"Gapapa kok, kamu ga sekolah?"
Kevin rasa nya ingin menangis, kenapa mamah nya bisa sekuat ini? Dia bertahan selama dua tahun ini dengan perlakuan ayahnya.

"Engga mah, udah telat juga. Yuk kevin anter ke kamar." Kevin berjalan sambil memegangi tangan mamahnya yang terasa sangat lembut, tangan yang selalu mengurusnya dari kecil. Saat melewati ayahnya, kevin memandang ayahnya dengan tatapan kecewa. Terlihat sekali dimatanya kekecewaan.

Saat sudah di kamar mamahnya, kevin duduk di kursi disamping ranjang queen size mamahnya itu.

"Mamah udah makan?mau kevin ambilin makan?" Tanya kevin lembut, dia sedang berusaha mati-matian menahan rasa ingin menonjok wajah ayah nya itu.

Fira- mamah nya kevin. Tersenyum manis sekali "engga vin mamah udah makan tadi."

Kevin tidak bisa menahan air mata nya lagi, dia langsung memeluk mamahnya yang sedang duduk di ranjang sambil menangis. Fira terkejut dengan perlakuan anaknya itu. Dia membalas pelukan kevin dan mengelus rambut kevin dengan sayang.

"Maafin kevin mah gabisa jagain mamah, maafin kevin gabisa bikin ayah sadar sama perbuatan nya. Kenapa mamah bisa kuat banget kaya gini?" Kevin berbicara sambil menangis, bahu nya naik turun seiring dengan tangisannya.

"Ih kok kamu yang minta maaf?justru mamah yang harus minta maaf sama kamu, mamah gabisa kasih kehidupan normal kaya temen-temen kamu, mamah selalu bikin kamu ke ganggu sama masalah mamah sama ayah kamu, maafin mamah gabisa bikin kamu bahagia dirumah ini." Mata Fira mengeluarkan cairan bening dengan sangat mulus tanpa diperintah.

Kevin terus menangis dipelukan mamahnya, dia adalah anak terbodoh, dia tidak bisa hanya untuk menjaga mamahnya, dia tidak bisa membuat ayah nya sadar akan perbuatannya. Kevin selalu mendengar mamah nya menangis di balkon kamarnya, tangis yang sangat memilukan, tapi setiap didepan nya mamahnya selalu bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Dia selalu tersenyum meski hati nya terasa sangat sakit. Benar kata orang, lelaki memang kuat difisik, tetapi wanita lebih kuat di hati.

.....

Kevin dan Fira sedang berjalan di pinggir pantai taman impian jaya ancol . Dia memutuskan berjalan-jalan dengan mamahnya berdua saja.

"Mah duduk situ yu." Ajak kevin sambil menunjuk bangku panjang.
Mamah nya hanya mengangguk, merekapun duduk dibangku tersebut.

"Vin, mamah seneng deh suasana kaya gini. Ramai tapi tenang." Mata Fira menatap kedepan, pikiran nya sedang berkelana. Raga nya sedang disamping kevin, tapi pikirannya tidak disana.

Kevin hanya tersenyum getir. Ia sangat salut pada mamah nya ini, mungkin kalau kevin yang berada diposisi nya dia tidak akan sanggup bertahan selama ini, dua tahun bukan waktu yang singkat kan?

"Mahh" kevin berucap seraya menggenggam tangan Fira.
"Mamah tau?mamah itu perempun terhebat yang pernah kevin kenal." Fira terkekeh, tapi bukan kekehan bahagia, melainkan kekehan menyedihkan.
"Mamah mau sampe kapan tahan sama sikap ayah yang kaya gini?"

"Sampai mamah udah gakuat vin, selagi mamah kuat mamah bakal terus bertahan, mamah ga akan ninggalin ayah kamu kalo bukan dia yang ninggalin mamah." Mata fira berkaca-kaca.

Kevin tidak bisa berkata-kata lagi, dia sangat salut dengan cinta mamahnya. Dia berjanji dia tidak akan menyakiti wanita seperti yang ayahnya lakukan kepada mamah nya. Ahh, dia jadi teringat lia. Apa dia bisa menjaga lia?apa dia yakin tidak akan menyakiti lia?

"Mahh." Kevin ingin memberitahu mamahnya bahwa dia sudah berpacaran dengan lia. Mamah nya menoleh. "Iya kenapa vin?"

"Mamah inget lia? Yang sering kevin ceritain kemamah."

"Iya inget, kenapa?" Wajah fira mengisyaratkan kebingungan.

"Kevin udah pacaran sama dia." Jelas kevin dengan cengiran khas nya.

"Ha?serius?kok bisa?" Mamah nya terlihat sangat terkejut, melihat ekspresi mamahnya kevin langsung merubah mimik wajahnya dari bahagia menjadi datar tanpa ekspresi.

"Mah kok gitu sihh ekspresi nya, kevin kesinggung nih."

"Ehh.. bukan gitu vin, maksud mamah kok bisa udah pacaran? Kamu aja belum ajak dia ketemu sama mamah"

"Hehe iya nanti kevin ajak lia kerumahh."

Kevin tidak tau bahwa lia disekolah sedang mengkhawatirkan nya karena tidak masuk sekolah.

-0-0-0-

Holaaaa.
Maaf ya kemarin kepencet publish yang part14 padahal belum selesai ditulis😂 dan seperti yang kalian liat, cover Crush aku ganti karena kemarin aku liat dicerita sebelah covernya sama, sama cover Crush yang sebelumnya.
Maafkan ya part ini pendek bgt😅
Vote dan komen yaa biar tambah semangat.

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang