"Do you think it's easy for me to see you with somebody else?"
[Nathalia POV]
Aku sedang berada di alam mimpi saat gedoran pintu kamarku menganggu tidur lelapku.
Setelah menangis berjam-jam, aku terlelap karena lelah menangis.Menangis memang tidak menyelesaikan masalah, tapi menangis bisa membuatku merasa lebih baik. Begitu prinsipku.
Aku melihat kearah pintu, disana mamah sedang menyumbulkan kepalanya dari balik pintu. "Udah bangun dek?" Tanya nya.
Tidak mungkin aku membiarkan mamaku melihat mata sembab ini. Yap, setelah menangis lalu tertidur, mata ku menjadi bengkak seperti habis dikencingi kecoa. Walaupun aku gatau gimana mata orang kalau habis dikencingi kecoa.
"Udah mah, mamah tunggu bawah aja. Lia mau mandi" ah suaraku serak.
"Yaudah mamah tunggu bawah ya."
.....
Hari ini aku berangkat sekolah diantar oleh bang vanno, kevin tidak menjemputku lagi. Bahkan sms dan telfon ku diabaikan. Hah!apa sekarang aku dicampakkan?
Tunggu dulu, kemarin kevin pulang dengan resti kan? Atau jangan-jangan resti sudah memberi tahu semua nya pada kevin? dan sekarang kevin sudah jijik denganku? Ah sudahlah aku pusing jika memikirkan itu.
Aku menyusuri koridor sekolah dengan earphone ditelingaku. Aku bergedik ngeri, kenapa hari ini orang-orang menatapku sinis sekali?
"Luarnya doang cakep, ternyata asli nya busuk. Kok kevin mau sih sama cewek kaya gini?" Apa orang itu baru saja membicarakan ku? Aku tidak terlalu buruk kok untuk kevin! Kenapa dia berbicara seperti itu?
Alisku bertaut ketika melewati mading, tidak biasa nya mading sangat ramai dikelilingi anak-anak. Karena biasanya isi mading hanya acara-acara dari organisasi osis, jadi sangat jarang ada murid yang tertarik melihat mading.
Karena penasaran, aku pun melangkahkan kaki ku kearah mading. Aku sedikit mendorong orang yang sedang melihat mading agar bisa maju kedepan untuk melihat isi mading itu.
Orang-orang yang sedang melihat mading langsung menatap ku sinis, sumpah mereka menatapku seperti ingin menerkamku sekarang juga. Dan aku risih, padahal biasa nya aku tidak perduli dengan tatapan aneh orang-orang.
Saat melihat papan mading, mataku melotot seperti ingin keluar dari tempatnya. "Gue kira lo orangnya baik, ga macem-macem. Tapi ternyata lo lebih buruk dari si resti!" Ujar salah satu anak yang ada disana.
Dengan refleks aku mencabut foto yang ditempel disebuah kertas karton dengan tulisan yang sangat besar dan tebal hitam pekat, aku yakin orang yang mata nya min juga masih bisa melihatnya dari jauh. dikertas karton berwarna putih itu terdapat foto disaat aku membully salah satu cewek culun disekolahku dulu. Dan terdapat tulisan "NATHALIA TERNYATA TUKANG BULLY" besar sekali.
Aku meremas kertas karton itu dan menyobek-nyobek foto itu dengan kesal. Kenapa disaat aku ingin berubah dan mengubur masa lalu kelam ku itu ada saja yang mengganggu?
[Author]
Lia terlihat sedang menyobek-nyobek kertas didepan tempat sampah. tidak jauh dari tempat lia, resti melihat nya dengan senyuman kemenangan. Dia menghampiri lia "Whoaaa apaan tuh?kok disobek-sobek?"
Lia memejamkan matanya mendengar suara disampingnya itu, dia berbalik lalu tersenyum dengan manisnya. "Eh resti, gimana kabarnya?" Tanyanya dengan senyum yang tak pernah hilang.
"Kabar gue? kabar gue baik banget. Ohiya, denger-denger ada tukang bully ya di SMA Angkasa? Lo tau gak siapa tukang bully nya?" Tanya nya dengan wajah sok terkejut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crush
Teen Fiction[SELESAI] Nathalia sudah melupakan masa lalunya. Dia sudah berusaha mati-matian untuk melupakan masa lalu nya. Dia fikir dia sudah berhasil membuang masa lalu nya yang menurutnya sangat menyedihkan itu saat dia pindah ke SMA Angkasa. semua sudah...