34. Dinner

2.2K 127 7
                                    

Aku tambahin satu part ini ya.

Kevin berjalan dengan santai menuju kelas lia dan sesekali memberikan senyuman pada beberapa orang yang menyapa nya. Jika dulu orang-orang tidak berani hanya untuk tersenyum padanya, berbeda dengan sekarang, sekarang mereka bahkan tidak sungkan-sungkan menyapa kevin.

Dari luar kelasnya terlihat lia sedang merapi kan buku nya sambil berbincang dengan putri. Kevin menghampiri lia yang masih memasukkan barang-barangnya. "Heh tuan putri. Lama banget si masukkin buku doang." Kevin membantu lia memasukkan barang-barangnya.

Lia hanya mencebikkan bibirnya, lalu memakai tas nya saat barang-barangnya sudah masuk ke tas nya semua. "Duluan ya put." Pamit lia pada putri, putri mengangguk. "Silahkan menunggu pangeran berkuda ungu ya putri" ledek kevin lalu menarik tangan lia agar berlari bersama nya saat ia melihat putri sudah mengangkat tempat pensil kramat nya untuk dilempar ke wajah tampan kevin.

"Kok berkuda ungu vin? Kan biasanya berkuda putih." Tanya lia polos.

"Iya jerry gasuka warna putih, dia suka nya warna ungu." Lia mengangguk-angguk kan kepalanya mengerti.

Saat sedang asik berjalan menuju parkiran sekolah, tiba-tiba kevin berhenti berjalan membuat lia otomatis menghentikan jalannya juga. "Kenapa vin?"

Kevin tidak menjawab pertanyaan lia, ia malah menjongkok kan badannya menghadap lia lalu mengikat tali sepatu lia yang terlepas.

Lia hanya bisa senyum-senyum sendiri menatap kevin yang sedang mengikat tali sepatunya. Setelah selesai mengikat tali sepatu lia, kevin berdiri lalu menatap lia dengan wajah yang sengaja diganteng-gantengin. "Gimana? Udah kaya kapten yoo yang di film drama jepang itu belom gue?"

Senyum yang tadi terus menghiasi wajah lia langsung terganti dengan wajah datar, lia menjitak kevin membuat kevin meringis sambil memegangi kepalanya. "Drama korea bukan jepang bege!" Setelah mengatakan itu, lia pergi menuju parkiran meninggalkan kevin yang sedang menggerutu.

"jepang sama korea sama aja, sama-sama sipit matanya." Gerutu kevin kesal. Ia lalu mengejar lia yang sudah berjalan jauh didepannya.

Kevin melepaskan seatbelt lia saat mereka sudah sampai didepan rumah lia. "Li, nanti malem gue jemput ya?" Tanya kevin.

"Mau kemana?"

"Udah pokonya nanti malem gue jemput jam tujuh harus udah rapi oke? Udah gih sana masuk istirahat" lia memandang kevin aneh, ia mengangkat bahu nya acuh lalu keluar dari mobil dan memasuki rumahnya.

....

Lia memoleskan lip blam di bibirnya, ia sudah siap dengan dress berwarna biru dongker selutut dan lengan seperempat dipadukan dengan tas tangan berwarna merah yang mempermanis penampilannya.

Rambutnya ia kepang menyamping memberikan kesan feminim. Lia sudah lebih dari kata cantik saat ini!

Diruang tamu kevin sudah siap dengan baju nya yang terlihat santai. Saat ini kevin mengenakan celana jeans selutut dipadukan dengan sweater berwarna hitam dan sepatu yezzy yang membuatnya terlihat sangat tampan.

"Lah kok lo pake baju santai?mau kemana si?gue ganti baju dulu deh biar ga salah kostum." Baru saja lia ingin kembali ke kamarnya untuk berganti pakaian, kevin menahan tangannya.

"Gausah diganti, kaya gitu aja cantik." Lia mengumpat dalam hati. Kevin memang paling berbakat membuat lia tersipu malu. "Lo pake blush on ya? Kok pipi lo merah gitu?" Kevin memang jago membuat lia terbang lalu jatuh begitu saja.

"Ini gue malu bukannya pake blush on! Udah deh gausah gombal-gombal lagi, ngeselin!" Lia menghentakkan kakinya dengan keras berharap yang ia injak itu adalah kaki kevin. Kevin hanya terkekeh, ia tak pernah bosan untuk menggoda lia.

Diperjalanan lia diam seribu bahasa, kevin hanya bisa mengumpat. Ternyata lia beneran ngambek. "Li ngomong ke, masa digodain pacar sendiri ngambek" ucap kevin dengan nada merajuk, lia mendelik geli. Sejak kapan kevin berubah menjijikan seperti ini?

"Jijik banget suara lo tau ga" kevin hanya bisa menghela nafas lelah. Ya sudahlah, cowok selalu salah.

Kevin memberhentikan mobilnya saat lampu lalu lintas berwarna merah. Baru beberapa detik kevin memberhentikan mobilnya, ia dan lia tersentak ke depan karena ada yang menabrak mobilnya dari belakang.

Kevin turun dari mobilnya untuk melihat siapa yang menabraknya.
"Loh arya, tumben bawa mobil?" Ucap kevin saat melihat orang yang keluar dari mobil yang menabraknya adalah arya.

Arya menggaruk tengkuk nya yang tak gatal itu. "Ehmm itu .. gue mau jemput temen gue dibandara." Jawab arya kikuk.

"Temen apa temenn?" Goda kevin membuat arya bingung ingin menjawab apa. Baru saja arya ingin bersuara lagi, lampu lalu lintas sudah berubah warna menjadi hijau. Mobil-mobil dibelakang mereka pun sudah mulai mengklakson mobilnya.

"Yaudah gue duluan ya ar."

"Iya, maaf ya vin mobil lo."

....

Mereka pun sampai didepan sebuah restoran eropa, kevin keluar dari mobil lalu membukakan pintu untuk lia.

Lia turun dengan wajah bingung. "Tau aja gue belom makan hehe mau eskrim yang banyak pokonya" ucap lia riang. Kevin hanya diam tak menjawab pertanyaan lia.

Kevin menggenggam tangan lia dengan erat. Berdoa supaya ayahnya akan menerima lia dengan baik.

Mereka memasuki restoran dengan tangan kevin yang masih menggenggam tangan lia erat. "hai yah, mah." Sapa kevin saat mereka sampai di meja dimana fira dan farhan duduk.

Fira langsung tersenyum senang melihat lia, ia selalu ingin dekat dengan pacar anaknya itu tetapi selalu tak sempat. "Eh lia sini duduk." Ujar fira bersemangat, sedangkan farhan hanya diam dan sesekali tersenyum memandangi interaksi para perempaun dihadapannya.

"Yah, kenalin ini lia." Lia langsung menyalimi tangan farhan dan tersenyum canggung. "Lia, om"

Mereka pun makan malam bersama dan sesekali mengobrol. Ternyata farhan bisa menerima lia dengan baik. Lia bisa berbicara dengan santai dengannya, ia tidak terlihat kaku dan juga lia enak diajak ngobrolnya.

Setelah kurang lebih satu jam mereka mengobrol, lia pamit pulang. Sebenarnya bukan lia yang ingin pulang, tetapi kevin yang mengajaknya untuk segera pergi dari tempat itu.

"Gaseru ah orang masih pengen ngobrol juga" protes lia saat mereka sudah berada didalam mobil.

"Lagian gue dilupain. Jadi obat nyamuk. Mending sekarang kita ke beli permen kapas gimana?"

-0-0-0-
Maaf ya bukan maksud php tapi aku lagi di garut disini klo malem gaada sinyal banget😢 terus juga maaf part ini aneh😂 *mintamaapmulu kaya lg lebaran😂

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang