12. Terungkap. part(2)

3.2K 192 5
                                    

"Sebenarnya dia hangat, tetapi memilih menjadi dingin karena takut terluka lagi."

[Author]

"Kamu lagi main game ya?sudah berapa kali saya bilang jangan main game saat pelajaran saya!" Kata pak rasdi dengan nada tinggi nya itu.

"Gatau berapa kali pak, saya ga ngitungin." Jawab kevin acuh tak acuh.

"KELUAR KAMU! BERDIRI DIDEPAN TIANG BENDERA SAMPAI ISTIRAHAT!" Pak rasdi sudah sangat kesal dengan kevin. "Yah bapak mah.."
"KELUAR!" "Oke pak oke selaw aja pak gausah ngegas." Kevin nyelonong pergi meninggalkan pak rasdi yang sedang mengelus-elus dada nya sabar, sementara anak-anak kelasnya hanya bisa menahan tawa. Mereka bersyukur kevin sudah tidak bersifat dingin lagi.
"Apa kalian senyum-senyum?!" Tanya pak rasdi kesal.
"Engga pak" jawab mereka kompak.

.....

Kevin berjalan dengan malas dikoridor sekolah, dia lupa membawa ponselnya. Ah kenapa dia bisa lupa, kalau begini dia tidak bisa melanjutkan game nya. Kevin menoleh kebelakang saat mendengar suara orang berlari, senyumnya mengembang melihat lia berlari kearah nya. "Li.. " perkataan kevin langsung dipotong oleh lia.
"Tar dulu vin mau ke toilet panggilan alam." Lia langsung berlari melewati kevin yang menganga tidak percaya.

Saat lia kembali dia mengerutkan keningnya bingung, kenapa kevin cemberut seperti itu? "Lo kenapa vin?" Tanya lia penasaran sambil duduk disamping kevin.
"Gapapa." Jawab kevin dengan muka bete nya.
"Dih aneh." Kevin mendelik tak suka kearah lia, kenapa perempuan didepannya ini sangat tidak peka?!
"Ih gapeka bnget sih lo!" Ucap kevin jengkel, jika biasa nya di meme-meme cowok yang tidak peka, itu tidak berlaku untuk lia dan kevin.
"Yaampun vin tadi udah ditanya kenapa, lo jawab gapapa. Sekarang gue yang dikatain aneh, salah makan lo ya tadi pagi?" Lia gondok sendiri dengan kevin.
"Ih bukan gitu li.." kevin memasang muka sesedih mungkin, sedangkan lia hanya bisa menahan tawa nya melihat kevin yang seperti anak kecil itu.

"Terus kenapa?"
"Lo tadi gue panggil malah asal nyelonong pergi aja, bete gue jadinya" jawab kevin jujur.
"Kan udah dibilang, panggilan alam gasabar banget sih." Gerutu lia. "Oh iya lo ngapain disini bukannya belajar?"
"Dihukum pak rasdi, ganggu aja tuh orang lagi seru-seru main candy crush juga."
Tiba-tiba suara dari lantai dua mengaget kan mereka berdua.
"KEVIN, LIA. NGAPAIN KALIAN DISITU?!" "LARI KELILINGI LAPANGAN SEPULUH KALI SAYA LIATIN DARI SINI!!"

"Lo si ah gue jadi kena hukum juga kan" kata lia sambil melototi kevin
"Gapapa deh kalo dihukumnya berdua sama lo hehe" jawab kevin cengengesan, lia menonjok pelan bahu kevin.

.....

Saat ini lia dan kevin sedang ada di mobil kevin menuju rumah lia. "Vin, ke taman kota dulu yu sebentar?" Pinta lia ragu-ragu.
"lo ga cape emang?" Tanya kevin masih dengan pandangan fokus kejalanan.

"Engga vin, sebentar aja yaa ya" lia memasang puppy eyes nya berharap kevin mau ke taman kota dengannya, sebenarnya lia mengajak kevin ke taman kota ingin menanyakan perihal tentang kevin dan resti.
"Yaudahh, tapi sebentar aja ya lo harus istirahat capek kan tadi lari sepuluh putaran?"
"Okeee" jawab lia senang.

Kini mereka sudah berada diparkiran taman kota, banyak anak kecil bermain disana. "Beli es krim yu vin" lia kebanyakan mau-_-

Setelah duduk dikursi didekat air mancur sambil memakan es krim, lia dan kevin berbincang-bincang.
"Vin?" Lia memandang kevin takut-takut. "Kenapa?" Tanya kevin bingung.
"Boleh nanya?" Tanya lia.
"Boleh, mau nanya apa?"
"Emmm... lo, pernah pacaran sama.. resti?" Tanya lia terputus-putus.

Tubuh kevin membeku mendengar pertanyaan lia, jadi lia sudah tau?
kevin terdiam beberapa detik. "Lo tau?" Hanya kata itu yang bisa diucapkan kevin. Lia mengangguk.
"Lo berapa lama pacaran sama dia?" Tanya lia semakin penasaran.

Sedangkan kevin masih berfikir, apakah dia ceritakan saja yang sejujurnya?toh lia pasti akan tau suatu saat nanti bukan?
Kevin menghela nafas berat. Baiklah dia akan menceritakannya pada lia

"Gue pacaran sama resti hampir mau setahun, tapi gue kenal dia dari pas kelas satu smp. Gue sekelas sama dia dari smp, nah dari situ gue mulai deket sama resti. Tiga tahun kita bareng-bareng, sampe gue ngerasa kalo gue sayang sama dia. Kebetulan pas SMA kita satu sekolah lagi di SMA Angkasa, gue masih tetep deket sama dia. Kita pacaran, gue akuin gue bahagia sama dia. Dia selalu bikin gue senyum,gue selalu percaya sama dia. Sampe suatu hari dia bikin gue kecewa banget, dia bikin kepercayaan gue runtuh. Dia bikin gue jatuh sejatuh jatuhnya, dia patah hati terbaik gue."

Flasback on

Kevin sedang berada di toko bunga, dimobil nya sudah ada kotak besar yang berisikan boneka winnie the pooh ke sukaan resti.

Setelah selesai membeli bunga, kevin menuju rumah resti dengan senyum yang tak pernah hilang dari bibirnya. Saat sudah didepan rumah resti, dia memegangi jantung nya yang terasa sangat tidak terkendali itu.

Dia mengetuk pintu rumah resti, tapi tidak ada yang menjawab, dia terus saja mengetuk pintu itu dengan sabar. Sudah sepuluh menit kevin menunggu di depan pintu rumah resti tidak juga ada yang menjawab. Akhirnya kevin membuka pintu itu sambil mengucapkan salam. Dia memang sudah sering kerumah resti.

Saat melihat pemandangan diruang tamu rumah resti, jantung nya seperti ditusuk pedang tak kesat mata. Boneka dan bunga yang semula dipegangnya terjatuh begitu saja. Didepannya, resti sedang berpelukkan dengan lelaki yang tak dikenalnya.

Dia belum menyadari kehadiran kevin, saat dia menoleh kearah kevin, mata nya membulat. Dia langsung melepaskan pelukannya dengan lelaki itu, dia menghampiri kevin dengan perasaan takut. "Vin ini semua ga kaya yang lo fikirin" jelas resti gelagapan.
"Siapa dia res?" Tanya lelaki tadi.
"Kita putus res." Kata kevin singkat lalu pergi meninggalkan resti yang sudah kalang kabut itu.

Flashback off

"Jadi gitu ceritanya li, lo bayangin ga sih?gue kesana buat ngasih kejutan dan pas udah disana gue malah liat resti peluk-pelukkan sama cowo lain?" Tanya kevin, terlihat jelas kekecewaan di wajah tampan nya itu.
Melihat kevin seperti itu, lia merasa hati nya perih.

"Iya vin gue tau kok rasa nya, yaudah lupain aja. Itu cuma masa lalu oke? Lo harus bisa mulai sesuatu yang baru lagi." Lia berusaha menyemangati kevin walau hati nya sedikit sakit.

"Iyaa, gue mau mulai yang baru lagi... Sama lo."lia terlihat sangat terkejut. "li gue suka sama lo, lo selalu bawa perasaan aneh dihati gue, lo doang yang bisa buat perasaan gue ga karuan gini. Kalo lo mau, gue mau mulai sesuatu yang baru lagi sama lo. Lo mau ga jadi pacar gue?"

Lia membuka menutup mulutnya, bingung ingin berbicara apa. Lidah nya kelu, hati nya membuncah bahagia, apa ini mimpi? Tanpa disangka lia mencubit pipinya sendiri, sakit. Berarti ini bukan mimpi!

"Lo. Gabercanda kan?" Tanya lia memastikan
"Emang muka gue ada tampang lagi bercanda?" Jawab kevin serius.
Lia salah tingkah sendiri, wajah hingga telinga nya memerah.
Lia mengangguk malu-malu.
"Apa?kok ngangguk-ngangguk?" Goda kevin.
"Iyaa." Wajah lia masih memerah seperti kepiting rebus. "Iya apa?yang jelas dong, gangerti nih" kevin semakin gencar menggoda lia yang terlihat sangat menggemaskan itu.
"Iya gue mau jadi pacar lo"
"YESSS" kevin bersorak bahagia.
setelah mengatakan itu lia berdiri dari duduk nya. "Ayo pulang gerah gue mau mandi." Alibi lia, dia langsung pergi meninggalkan kevin yang terkekeh.

-0-0-0-

Gatau mau bilang apa, cerita udah gajelassss, gadantaa, absturd.
Tp aku bakalan selesaiin cerita ini sampai tuntas tas tas. Karena aku orang yang bertanggung jawab *loncat kesumur
Okee see you in next chapter. Jangan lupa vote dan komen❤

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang