10. Genggaman?

3.6K 194 14
                                    

"Kau tahu?sedingin apa pun sifat mu. Saat kau menggenggam tangan ku, itu selalu menghangatkan hatiku."

[Nathalia POV]

Setelah kejadian di hutan mangrove, aku dan kevin semakin dekat. Ahh, aku selalu tersenyum saat mengingat kejadian di hutan mangrove, saat dia menggendongku hingga mobilnya. Lalu membawaku ke tukang urut langganan mamahnya, lalu membelikan ku es krim. Hal kecil tapi mampu membuat ku senyum-senyum bak orang tidak waras. Dia selalu punya cara tersendiri untuk membuatku tersenyum, apakah jatuh cinta semudah ini? Aku memang sempat beberapa kali berpacaran, tetapi saat berada didekat kevin. Dia berbeda dengan para mantan ku dulu, walau aku belum berpacaran dengannya.

Lamunanku terganggu saat putri menarikku untuk menemaninya ketoilet. Yap, aku sekarang sedang berada di sekolah. Jangan ditanya aku berangkat dengan siapa, karena kalian pasti sudah tau bahwa aku berangkat dengan kevin. Ahh, mengingat namanya saja sudah mampu membuatku tersenyum.

Saat ini aku sedang berada didepan wastafel ditoilet perempuan.
"Put masih lama?" Tanya ku

Setelah aku mengatakan itu, putri keluar dari bilik toiletnya.
"Gasabar." Dumel putri.

Aku menoleh saat pintu kamar mandi terbuka, memperlihatkan seorang perempuan yang waktu itu pernah mengatakan bahwa dia pacarnya kevin. Aku ingin tertawa didepan wajahnya saat ini.

"Bisa tinggalin gue berdua sama dia?" Tanya nya ke putri. Aku mengernyitkan alis bingung, mau ngapain cewek ini?tanya ku dalam hati.

"Lo mau ngapain?" Tanya putri judes, sepertinya putri mengenalnya.

"Gue mau ngomong sama dia sebentar, udah gausah sok jadi pahlawan deh lo. Mending lo balik ke kelas." Jawabnya tak kalah judes.

"Gabakal. Kalo lo mau ngomong sama lia, ngomong aja sekarang." Putri tetap berdiri disampingku.

"Udah put gapapa, lo balik ke kelas aja nanti gue nyusul." Kata ku menenangkan, aku penasaran apa yang ingin dikatakan cewek ini.

"Serius gapapa?" Tanya putri dengan wajah khawatirnya

"Gapapa" kataku sambil tersenyum ke arahnya.

"Yaudah gue kekelas, kalo kenapa-kenapa bilang sama gue."
"Awas lo macem-macem!" Putri menunjuk cewek ini dengan tatapan tajamnya, sesungguhnya aku ingin tertawa melihat wajahnya seperti itu tapi aku tahan karena situasi tidak memungkinkan untuk tertawa.

"Tck. Banyak gaya, udah sana keluar." Putri pun keluar meninggalkan ku dengan cewek ini.
Dia melihatku merendahkan, hih ingin aku colok mata nya yang berwarna biru menyala itu. Tentu saja itu kontak lensa bukan mata aslinya.

"Kan gue udah pernah bilang sama lo. Jangan deketin kevin, sok cantik banget si lo." Dia mulai berbicara

Aku memandangnya menantang.
"Hahahahah. Emang lo siapa nya kevin?larang-larang gue deket sama dia?"

"Gue pacarnya kevin, jangan jadi perusak hubungan orang deh."

"Pacarnya?gasalah?kevin sendiri kok yang bilang dia gapunya pacar, dasar setan aku-aku."

Bisa ku lihat muka nya memerah menahan amarah dan malu.

"LO!!!"

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang