21. First Hurt.

2.7K 172 11
                                    

"Jika ingin merasakan bahagia. Maka harus siap merasakan sakit juga."

[author]

Lia sedang mengerjakan PR nya dengan buru-buru. Setelah seminggu dirawat di rumah sakit, akhirnya lia sudah kembali kerumah.

Karena dia tidak sekolah seminggu, PR nya sudah sangat menumpuk. Rosa sudah bilang pada lia, dia tidak usah masuk sekolah dulu karena baru pulang dari rumah sakit. Tapi lia menolak, dengan alasan 'lia gamasuk seminggu aja tugas udah pada numpuk mah, apalagi ditambah lagi gamasuknya. Lia udah sehat kok'

Padahal guru-guru nya sudah tau bahwa lia habis mengalami kecelakaan, jadi walaupun lia belum mengerkan PR nya pasti guru-guru nya mengerti.

Saat sedang serius-seriusnya mengerjakan PR, pintu kamar lia diketuk seseorang. Belum sempat lia menyuruh orang itu masuk, pintunya sudah dibuka duluan.

Dan ternyata itu vanno, dia terlihat membawa kantung plastik bertuliskan salah satu logo toko kue terkenal diIndonesia.

"Rajin banget adek gue." Ucap nya seraya menaruh kantung plastik itu dimeja belajar lia.

"Wih, buat gue? Aaa makasih abang yang paling ganteng." Lia langsung bangun dari duduknya lalu mencium pipi vanno.

Vanno hanya tersenyum lalu mengacak rambut lia. "Kapan sembuhnya sih dek?gue pengen jitak pala lo nih." Senyum lia yang tadi sudah mengembang dengan manis langsung tergantikan dengan delik kan tajam.

Vanno yang menyadari perubahan mimik wajah lia pun langsung gelagapan. "Yaudah makan kue nya yang banyak ya, abangmu yang ganteng ini mau ngerjain tugas" vanno langsung ngacir keluar. Lia tersenyum lalu memakan kue nya.

.....

seperti biasa, lia berangkat sekolah bersama kevin. Tapi hari ini sifatnya kevin tidak seperti biasa nya, dia jadi lebih diam dan agak ketus. Kalau biasanya dia mengantar lia sampai kekelasnya, hari ini tidak. Dia langsung berbelok kekelasnya saat dibelokkan menuju kelas lia. Bahkan Saat istirahat pun dia tidak mau diajak lia kekantin.

Hati lia seperti teriris melihat sifat kevin hari ini. Dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri apa dia melakukan kesalahan hingga kevin seperti itu? Kalau memang iya lia melakukan kesalahan seharusnya kevin bicara baik-baik. Tidak seperti ini!

Lia membereskan buku-buku nya saat bel pulang berbunyi. Putri yang melihat lia tidak sesemangat biasanya mengernyit bingung. "Lo kenapa li?masih sakit kepala lo?"

Lia hanya senyum sebagai jawaban. Putri semakin takut melihat lia seperti ini. Ini bukan lia yang biasa.
putri mencekal pergelangan tangan lia saat ingin pergi keluar kelas.

"Lo kalo ada apa-apa cerita aja li jangan dipendem sendiri. Apa guna nya gue sebagai temen lo?" Putri tertegun saat melihat mata lia sudah mulai berkaca-kaca.

Tanpa aba-aba, lia langsung memeluk putri hingga membuat putri hampir terjatuh, untung putri sudah makan tadi saat istirahat jadi dia bisa mengatur keseimbangannya.

Tangis yang sejak tadi ditahan oleh lia pun akhirnya tumpah dipelukkan putri. Putri mengelus-elus punggung lia menenangkan. "Lo kenapa li?lo bisa cerita sama gue." Ujar putri.

"Kevin put" lia berkata sambil menangis, untung keadaan kelas sudah sepi, hanya tinggal mereka berdua. Jadi lia tidak usah takut cerita nya didengar orang lain.

Lia melepaskan pelukkannya. Tatapannya sendu, pipi nya sudah basah oleh air mata. "Kevin berubah put, dia kayanya udah ga sayang sama gue"

Setelah menceritakan semua ny dengan putri, lia dan putri berjalan bersama menuju gerbang sekolah.

Hati lia terasa seperti ditusuk Saat melihat pemandangan ditempat parkir. Disana, kevin sedang berjalan dengan resti yang terus saja memeluki lengannya.

Tanpa pikir panjang, lia langsung menghampiri kevin dan resti dengan hati yang sudah sangat panas.

"Kevin!" Lia mencekal tangan kevin yang hendak masuk kedalam mobil. Kevin menatap lia datar, tatapannya dingin dan menusuk.

Lia berusaha mati-matian menahan airmatanya yang berdesakkan ingin keluar. "Kenapa?" Tanya kevin dingin.

"Maksud lo apaan kaya gini?! Ngapain lo sama nih cewek?!" Ah, lia merutuki airmata nya yang tidak bisa diajak kerja sama. Dia menghapus airmata nya secepat kilat.

Resti melihat lia dengan senyum kemenangan, putri yang melihat itu dari jauhpun menghampirinya.

"Udah ngomongnya?gue buru-buru, ayo res." Kevin memasuki mobilnya begitupun resti, dia pergi meninggalkan lia dengan hati yang sakit.

Putri menatap lia kasihan, dia menepuk-nepuk punggung lia berharap dengan begitu lia bisa melupakan apa yang terjadi tadi.

Lia berjongkok sambil menutupi wajahnya, dia menangis sejadi-jadinya. Putri juga ikut berjongkok sambil mengatakan kata-kata menenangkan. Tetapi percuma, lia tetap saja menangis tersedu-sedu.

"Sabar ya li, mungkin kevin lagi banyak masalah kali." Ujar putri sambil mengelus-elus punggung lia.

"Sakit put."

Dan hari ini, untuk pertama kalinya, lia merasakan sakit hati. Kevin berhasil membuatnya merasakannya.

-0-0-0-

Yeay i'm back, sesuai janji aku kalo udah 50 vote bakal update part21.
Maaf ya pendek😂
Udah pada bosen ya sama Crush? Apa aku cepetin aja tamatnya terus lia sama kevin putus?😁
Aku butuh semangat dari kalian gengs😂

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang