29. Fitnah.

2.3K 162 26
                                    

Kevin dan lia berjalan menuju kantin, mereka menghampiri meja dimana putri, gita, jerry dan yoga duduk.

Baru beberapa menit lia duduk, ada adik kelas menghampiri lia. "Kak, dipanggil bu cici diruang BK" ucap adik kelas itu pada lia. Lia mengernyit bingung, ada urusan apa dia dengan bu cici? Seingat dia, dia tidak pernah membuat masalah apapun disekolahnya.

"Gue?" Tanya lia memastikan, adik kelas itu hanya mengangguk lalu pamit pergi. Semua yang ada dimeja itu menatap lia penasaran. "Gue ga ngelakuin apa-apa sumpah" ujar lia membela diri. Memang benar kan dia tidak melakukan apa-apa.

"Yaudah gue ke ruang BK dulu ya, nanti gue kesini lagi" lia bangun dari duduk nya, dia menatap kevin bingung melihat kevin ikut berdiri. "Lo ngapain berdiri?mau kemana?" Tanya lia pada kevin. Sedangkan kevin hanya menatap lia polos. "Mau nemenin lo" ucap nya kelewat santai.

"Gausah, gue sendiri aja. Nanti gue kesini lagi kalo sempet." Lia langsung pergi dari hadapan kevin dkk, kevin berdecak kesal lalu kembali duduk.

Lia berjalan santai sambil menerka-nerka apa yang akan diucapkan bu cici. Ia menghentikan langkahnya didepan toilet perempuan saat melihat seorang perempuan yang memakai kacamata dengan rambut penuh tepung. Ia menghampiri perempuan itu.

Lia terlonjak kaget saat melihat wajah perempuan didepannya ini, zahra menatap lia tak kalah terkejut. Badannya bergetar hebat, zahra mulai ketakutan. "Lo kenapa ra?siapa yang giniin lo?" Tanya lia pada zahra. Belum sempat zahra berbicara, sebuah suara sudah memotong nya terlebih dulu.

"Wah gila, lia lo ga boleh ngebully zahra! Woy anak-anak, liat nih nathalia ngebully zahra. Haduh parah banget kasian zahra." Yap, siapa lagi kalau bukan resti? Anak-anak yang berada dekat ditempat lia dan zahra berdiri pun mulai mengerubungi lia dan zahra. Segala caci maki terlontar dari mulut mereka yang tak suka dengan kelakuan lia.

Jangan mentang-mentang cantik lo ngebully anak orang dong!

Di SMA Angkasa tuh gaada sejarah ngebully orang, mending lo pindah sekolah sono!

Dan masih banyak caci maki lainnya, lia yang mulai mengerti situasi ini pun bingung ingin berbicara apa, keringat dingin mulai bercucuran dipelipisnya.

"Natha ga ngebully gue kok, kalian salah paham." Ucap zahra membela lia, lia langsung menengokkan kepala kearah zahra. Tidak percaya dengan ucapan zahra yang memang benar ada nya.

"Aduh zahra, lo gausah takut gitu sama lia sampe bohong gini. Lo takut dia makin ngebully lo kan kalo lo jujur? Tenang aja ada kita-kita kok yang belain lo, ini cewek emang harus dikeluarin dari sekolah biar ga ngerusak nama baik SMA Angkasa" ucap resti dengan tatapan sinis nya.

Lia ingin berbicara, tapi lidahnya seolah kelu. Dia ingin membela diri, tapi tidak ada kata-kata yang pas diotaknya. Sampai akhirnya, kevin dkk datang menghampiri nya. "Ada apaan nih rame-rame?" Tanya jerry polos.

"Oh ini, cewek nya kevin lagi ngebully cewek culun disekolah kita. Jahat banget ya? Yaampun gue ga percaya lia tega ngelakuin ini" resti berucap dramatis. Siapapun yang melihatnya saat ini pasti ingin melemparkan tomat busuk kewajahnya.

"Dia bohong jer, sumpah bukan gue yang ngelakuin ini. Put, git, vin lo percaya kan sama gue?" Lia gelagapan sendiri. Mata nya mulai berkaca-kaca.

Zahra yang melihat itu pun sedikit iba, dia yakin pasti nathalia sudah berubah. "Iya, bukan natha yang ngelakuin kok"

Resti bersorak senang dalam hati melihat lia seperti ini, apalagi melihat raut wajah kevin yang tak bisa diartikan. Tiba-tiba, bu cici datang menghampiri kerumunan itu. Resti semakin menampilkan smirk nya. Dia yakin, rencana nya kali ini pasti tak akan gagal lagi. Jenifer memang cerdas!

"Ada apa ini? Zahra kamu kenapa? Ulang tahun?" Tanya bu cici yang tak mengerti dengan kejadian didepanya.

"Iya bu sa-" perkataan zahra langsung dipotong oleh resti. "Ini bu, nathalia ngebully Zahra. Kasian banget bu zahra dibully kaya gini, dari dulu disekolah lama nya juga katanya dia sering di bully sama lia. Tega banget ya." ucap resti sambil memegang bahu zahra, ia memasang wajah kasihan.

"Engga bu, bukan saya yang ngelakuin sumpah" ucap lia gelagapan. Dan Putri yakin, saat ini sahabat nya pasti sedang difitnah. "Iya bu, saya yakin bukan lia yang lakuin ini bu." Bela putri. Dia tak tega melihat sahabat nya seperti ini.

Bu cici terlihat tidak percaya dengan ucapan nathalia dan putri, dia menatap lia dari atas sampai bawah.

Mereka sampai tidak sadar bahwa Kevin dan Yoga sudah tidak ada disana.

"Nathlia, Zahra. Ikut ibu ke ruang BK sekarang" lia pasrah, dia dan zahra melangkah mengikuti bu cici ke ruang BK. Putri, gita dan jerry hanya bisa menatap lia kasihan. Setelah lia sudah tak terlihat, putri langsung menengok kesamping dimana resti berada. Dia menatap resti sengit.

"Lo ga ada cape-cape nya ya res gangguin lia?! Hidup lo ga menarik? Maka nya cari temen biar lo ga kesepian! Ohiya, mana ada yang mau temenan sama orang kaya dia." Ucap putri sarkastik. Ia semakin membenci orang disampingnya ini.

Resti mengepalkan tangannya kuat, dia tidak terima dengan omongan putri. Putri tidak mengerti bagaimana kehidupannya dirumah, putri hanya bisa melihat luarnya saja. Kalau putri bilang dia kesepian, yap itu benar sekali. "Lo gatau apa-apa tentang hidup gue! Gausah sok tau!" Setelah mengucapkan itu, resti pergi meninggalkan putri dkk.

Lia dan Zahra duduk dibangku yang ada diruang BK menghadap bu cici. Lia sungguh ketakutan saat ini, ia takut diri nya akan dikeluarkan dari sekolahnya.

"Lia Jelaskan duluan apa yang terjadi" ucap bu cici dengan tatapan mengintimidasi. Lia menelan ludahnya yang tiba-tiba terasa sangat pahit.

"Eumm itu bu,, tadi saya lagi jalan, terus ngeliat zahra lagi berdiri. Pas saya lewat tuh rambut zahra emang udah banyak tepungnya bu, bukan saya yang ngelakuin." Lia menundukkan kepalanya tidak berani menatap bu cici.

"Zahra sekarang kamu jelasin kamu kenapa" Zahra juga menunduk ketakutan.

"Bukan natha yang ngelakuin ini bu, tadi pas saya lagi baca buku tiba-tiba ada cewek narik saya depan toilet perempuan, tapi kayanya cewek itu bukan murid sekolah kita bu. Saya ga kenal, nah pas udah di depan toilet. Dia nyiram saya pake tepung ini, dia bilang saya harus ngomong ke anak-anak yang sekolah disini kalo yang ngelakuin ini nathalia, waktu itu juga resti pernah nyuruh saya kaya gini bu tapi saya ga mau." ucap zahra panjang lebar.

Pintu ruangan tiba-tiba terbuka. Lia, zahra dan bu cici serempak menoleh kearah pintu. Disana, kevin dan Yoga berdiri. "Ada apa?" Tanya bu cici.

Kevin dan Yoga mendekat kearah bu cici. Dia memberikan flashdisk berwarna hitam ke bu cici. Terlihat sekali diwajah bu cici bahwa sekarang dia sedang bingung.

"Itu CCTV ditempat Zahra disiram tepung bu. Bukan lia yang ngebully zahra." Ucap kevin menjawab kebingungan bu cici. Akhirnya, lia bisa bernafas lega.

Setelah melihat rekaman CCTV yang diberikan kevin, lia bisa dinyatakan tidak bersalah. (Anjay udh kaya lg disidangwkw)

Lia tidak bisa mengenali perempuan yang melakukan itu karena dia memakai tudung jaket nya dan masker.

Saat ini lia, kevin, putri, gita, jerry dan yoga sedang berada dikelas lia. Bel pulang sudah berbunyi sedari tadi tapi mereka tetap sibuk berbicara dimeja putri dan lia. Mereka sedang membicarakan perempuan yang ada direkaman CCTV itu. Wajah mereka semua terlihat sangat serius

"Pokok nya kita harus cari tau siapa cewek direkaman ini"

-0-0-0-

Sebentar lagi tamat kok serius hehe.
Banyak silent readers ya disini🙈
Maafkan banyak typo bertebaran.

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang