Jauh Dan Hilang

1.8K 106 9
                                    

"Apa egois kalau aku bilang, aku tidak ingin kehilangan keduanya?"

....

Keysa duduk sendirian di kursi depan perpustakaan, lorong tersepi di sekolahannya. Dia menyeka tiap air mata yang berusaha turun dari matanya yang sudah memerah itu, kali ini dia benar-benar tidak bisa membendung rasa kesalnya.

Tiba-tiba, sebuah sapu tangan berwarna beige ada dihadapannya. Keysa menyeka cepat air matanya dan menatap ke arah orang yang memegang sapu tangan itu.

"Anant?"

Ananta dengan wajah dingin, datar, sulit ditebak entah apa yang ada dipikirannya. Dia meletakkan sapu tangan yang ak kunjung Keysa terima, di samping Keysa tanpa mengatakan apapun.

"Ananta!" Keysa memanggilnya saat Ananta mau pergi begitu saja, kali ini tatapannya lurus ke arah Keysa dengan plester di pelipisnya.

"Maaf soal Roy." 

Ananta masih diam, tapi akhirnya beberapa detik kemudian dia mulai bicara.

"Aku gak mau berurusan lagi sama dia, jadi lebih baik sekarang, berhenti menggangguku."

"Bagimu aku mengganggu?" Keysa bertanya getir, Ananta mengatup rapat mulutnya.

Mereka saling menatap beberapa saat, sampai akhirnya Ananta mulai bicara lagi.

"Thanks buat yang kemaren, tapi setelah ini urusi urusanmu sendiri," ucapnya yang kemudian pergi.

Pergi tanpa peduli sesakit apa ucapannya itu untuk Keysa, dan punggung Ananta yang semakin jauh hanya bisa Keysa tatap dengan air matanya yang berhasil jatuh lagi, lalu dia melihat ke arah sapu tangan di sampingnya itu, "terus untuk apa ini?"


...

Keysa memegangi susu kotak di atas pangkuannya sambil meneliti langit yang dikuasai awan cerah, membayangkan tiba-tiba ada unicorn di atas sana.

Dia melirik jam tangannya sekali, menunggu Shinta dan Ulfa yang masih ngurusin uang kas bersama wali kelasnya. Keysa yang tak bergabung apapun di komite kelas hanya bisa menunggu sendirian. Di sebelahnya juga ada satu buku novel yang baru saja selesai ia baca, judulnya "Sedih Tak Berujung". Sama seperti suasana perasaannya sekarang, rasa sedih yang tak jelas kemana arahnya berhasil menguasai isi hatinya beberapa hari ini setelah kejadian pertengkaran Roy dan Ananta.

Tiba-tiba, Keysa melihat Roy lewat di lorong sekolah sambil membawa bolas basket di tangannya.

"Baru juga tangannya sembuh, mau maen lagi?" Gerutu Keysa sendiri, terakhir kali dia bicara dengan Roy waktu di UKS, iupun perdebatan. Keysa rasa dia perlu bicara dengan Roy, entah kenapa sekarang rasanya Roy malah menjauhinya.

Keysa mengikuti Roy. Setelah melihat punggung Roy yang sudah dekat, dia coba memanggilnya.

"Royyy?"

Langkah Roy terlihat melambat, tapi dia sama sekali tak menoleh. Pasti dia tau siapa yang memanggilnya sekarang, dan melihat sikapnya ini, Roy terlihat sedang menjauhi Keysa.

"Royyy?" Panggil Keysa lagi saat Roy tidak menghentikan langkahnya.

Keysa ingin mempercepat langkahnya, tapi tiba-tiba di belokan lorong Keysa berpas-pasan dengan Naura. Langkah Keysa terhenti saat itu juga.

ANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang