Kaktus

4.8K 220 59
                                    


"Aku menyukai kaktus yang penuh duri itu."

"Maa...Mama?" Panggil Keysa pelan membangunkan mamanya yang tertidur di sofa depan ruangan Tv.

"Aduhhh, mama ketiduran, maaf ya nak," ucap parau mamanya, Keysa tersenyum ke mamanya.

"Mama lnjut tidur di kamar ya, Keysa udh siapin teh hangat di kamar mama.”

Mamanya tersenyum diantara wajah lesu lelahnya, Mama Keysa seorang dokter bedah di salah satu rumah sakit di kotanya, sering pulang malam, berangkat tengah malam, ataupun tidak pulang semalaman. Menjadi single mom tentu Keysa tau itu tidak mudah, apalagi ada gelar yang menjadi tugas dan kewajiban mamanya yang cukup besar. Karena itu, Keysa selalu berusaha menjadi si paling mengerti untuk mamanya, karena keluarganya hanya tinggal mamanya.

"Mau maen?"

"Mau ke Budhe Rere, Ma."

"Sama Roy?"

Keysa mengangguk sambil tersenyum, "mama mau dibeliin bunga apa? Mawar putih lagi?"

Mamanya menggeleng, "udah penuh taneman di belakang, mama titip buah aja buat Tante Ike ya, kemaren mama beli semangka, ada di kulkas. Kasih ke Tante Ike, kemarin katanya tensinya naik lagi."

"Iya ma."

Memakai kaos oblong warna putih, celana jeans skyblue dengan tas selempang hitam yang penuh dengan pin berbentuk kaktus. Keysa berjalan ke arah rumah Roy untuk mengantar semangka ke Mamanya Roy.

"Keysa?"

"Boni?"

Tiba-tiba Boni berhenti di samping Keysa dengan motor vespa berwarna kuning.

"Lo cantik, mau ke mana?"

"Gak harus gue jawab kan?"

"Mau keluar sama Roy ya?"

"Hmm, lo ngapain di sini?"

"Gue habis antar laundryan pelanggan," jawab Boni yang memang orang tuanya memiliki usaha laundry.

"Kenapa lo yang anterin? Bukannya ada kurirnya?"

"Karena deket sama rumah lo, jadi gue anter aja siapa tau gue ketemu lo. Eh  bener kan ketemu."

"Udah modusnya?" tiba-tiba Roy datang.

Boni hanya menoleh Roy dengan datar, lalu kembali tersenyum menatap Keysa. "Ya udah gue duluan ya Key."

"Hati-hati,Bon."

Boni langsung pergi seolah malas jika sudah berurusan dengan Roy.

"Hati-hati Bonnnn... bisaa ga sih ga usah ramah gitu?" sewot Roy.

"Lah emang salah?"

"Apaan tu?" Roy mengubah topik menunjuk buah semangka dipelukan Keysa.

Keysa menyodorkan kresek berisi semangka itu ke arah Roy, "buat Tante Ike dari mama."

Roy tersenyum dan mengambilnya, "tunggu sini ya, gue taruh dulu di dalem." Keysa mengangguk nurut.

Tapi Roy masih diam berdiri, "udah Sono cepet,keburu panas nih" gertak Keysa.

"Lo ga mau bilang hati-hati ke gue juga gtu? Berat ini."

"Bodo," jutek Keysa yang menyahut kembali semangka di tangan Roy, Keysa langsung masuk begitu saja untuk memberikannya sendiri sekalian berpamitan.

ANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang