Keputusanku

2.2K 103 11
                                    



6 Bulan kemudian.


Haruskah kugantung resah dalam kerinduan? Keysa-

..............................💔..................................

Krekkkkk… Keysa menutup pintu kaca itu dan menguncinya, dia juga menggembok pagar lalu mengenakan topi jaketnya itu. Berjalan sendiri di tengah senja, terus melangkah di samping samudera yang tak jauh dari posisinya. Shonan memang terkenal dengan pantainya, karena itulah tempat ini di sebut surganya para peselancar.

Keysa menatap layar ponselnya, dia terus menatap angka jam itu dengan penuh harapan. Malam ini Ananta akan kembali, inilah yang selama ini Keysa tunggu.

Dengan tumpukan harapan ia berjalan lenggang dengan sekantong takoyaki di tangan kirinya, Keysa memang sengaja membelikan Ananta makanan kesukaannya ini. Mulai timbul bayangan-bayangan yang telah direncanakan, seperti memakan takoyaki ini bersamanya di bawah pancaran bulan. Ia rasa itu akan menjadi hal manis sebagai obat mujarab atas semua rindunya.

NNDRTTTT… tiba-tiba ponselnya bergetar, keysa memelankan langkahnya. Satu pesan masuk rupanya dari Ananta.

-si Beku-
“Aku tidak jadi pulang malam ini, badanku tiba-tiba drop. Kasih tau mama mungkin aku akan pulang kira-kira seminggu lagi”

Keysa menghentikan langkahnya, harapan itu melenyap seketika dalam angannya. Dia segera menelpon Ananta

“Hallo, Anant?”

“Ya, hallo?” tiba-tiba terdengar suara seorang perempuan yang mengangkat teleponnya, tapi lagi-lagi telepon itu terputus. Ini bukan untuk pertama kalinya seperti ini. Keysa semakin kawatir, apa yang sebenarnya terjadi?

Dia kembali menelpon nomor itu, tapi kali ini akhirnya dia mendengar suara Ananta.

“Apa semua baik-baik saja?”

“Ya, aku sedang dirawat inap sekarang.”

“Apa terjadi sesuatu?”

“Tidak, hanya kesehatan tubuhnku saja yang down. Mungkin karena kelelahan dan kurang istirahat saja, jangan kawatir.”

“Jadi kau tak jadi pulang?”

“Maaf,”

Hufftttt…. Keysa menghela nafas mendengar kata maaf itu, dia rasa dia harus menunggu lagi.

“Aku akan istirahat, telfon lagi besok. Kasih tau mama juga soal hal ini, tapi pastikan agar mama tidak terlalu mengkawatirkanku.”

“Baiklah, jaga dirimu.”

“Hmmm…”

Tutttttt… panggilan terputus, dengan kecewanya dia menuju rumah. Apa yang bisa Keysa lakukan jika jarak sudah berbicara, dan keadaan telah berkehendak lain?

❄❄❄❄

“Kalau begitu, mama hubungi Kanata-kun saja. Biar dia yang menjemput Ananta di sana,”

“Jangan, ma,” tiba-tiba Keysa melarang.

“Oni-chan tidak mungkin meninggalkan Onee-chan dan bayinya, apalagi Haru-chan masih sangat kecil. Aku tak ingin merepotkan mereka lagi. Biar Keysa yang menyusul Ananta?” lanjut Keysa membuat mata mama Ira terbelalak terkejut.

“Jangan, jangan sangat jangan,” larang mama Ira sambil menggelengkan kepalanya.

“Ma, Ananta sedang sakit. Siapa yang mengurusnya di sana?” kesal Keysa mulai bertekad.

“Okinawa tidak dekat sayang, jangan mengambil keputusan yang terlalu nekad.”

“Ma, Keysa harus ke sana. Perasaan Keysa tidak enak,” seru Keysa mengingat suara gadis yang sudah ke sekian kalinya mengangkat teleponnya.

“Mama percaya sama Keysa, semua akan baik-baik saja.”

Mama Ira bingung berpikir dengan keputusan Keysa ini.

“Kalau begitu kita ambil uang di ATM untuk tiket pesawat,” ucap mama Ira sambil menggandeng tangan Keysa mengajaknya bergegas.

“Tidak usah, ma. Itu terlalu mahal, Keysa akan lewat jalur darat.” Keputusan cepat yang Keysa simpulkan membuat mama Ira mengerutkan keningnya lagi.

“Itu terlalu jauh, nak.”

“Mama percaya sama Keysa, kan?” dengan dalam Keysa menatap dua manik mata mama Ira, mencoba menyalurkan kesungguhannya. Hingga akhirnya mama Ira menganggukkan kepalanya, Keysa juga melarang mama Ira untuk memberi tahu Kanata-kun sebelum dia benar-benar berangkat. Lantas akan sangat merepotkan Misaki-san jika Kanata-kun yang pergi.

Antara kawatir, dan takut. Entah keputusan ini baik atau tidak, dengan uang yang tak begitu mencukupkan Keysa mencoba bertekad untuk benar-benar pergi. Tak ada yang ia fikirkan selain Ananta.

Perjalanannya akan sangat panjang, apalagi Keysa memilih untuk lewat jalur darat menggunakan kereta. Ini akan menjadi pengalaman pertamanya menjelajahi negara orang sendirian, tentu Keysa ragu dengan keberaniannya. Tapi hanya beruang kutubnyalah itu yang kini ia kawatirkan lebih dari dirinya sendiri.

Sudah cukup baginya untuk kehilangan, kali ini ia tak ingin kehilangan lagi untuk ke sekian kalinya.

.......................................

hallo, ketemu lagi akhirnya
Maaf jika terlalu lama

Anggap aja baru muncul setelah 6 Bulan.. Kyk Ananta  😂😂😂

Btw, bgaimana nih part ini??
Terlalu pendek?

Akhhh gomemasai, pinginnya sih panjang, tpi waktunya yg gk nutut..

Penasaran gak sama kelanjutannya?
Kira-kira, akan seperti apa perjalanan Keysa??
Dan apa yg sebenarnya terjadi di Okinawa??
Apa yg terjadi setelah Keysa sampai di sana?

Pingin tau?  Tunggu info selanjutnya yakkk...

Thanks bagt buat pembaca Setia ANANTA
makasih buat vote kalian semua  😊😊😊
Terus jadi saksi dari kisah beruang kutub dan gadis cup cakenya ini ya..

See you. 😍😊😍😊

ANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang