Yoona tidak bisa menjawab pertanyaan sehun dan yang lainnya secara bertubi tubi. semua orang sudah berkumpul mengerumuni tum cheers, termasuk yeoja yang sengaja menumpahkan minumannya tadi. Yoona ingin menjambak rambut itu rasanya, sayang keadaannya tidak memungkinkan.
Yoona hanya bisa memegangi pundak dan kakinya yang terasa sangat nyeri. karena yoona jatuh di posisi pundak kiri nya yang mengantam tanah Duluan dan kaki kanannya terpelintir karena berusaha menahan tubuhnya
"Sa...kit..."
Rintih yoona yang berusaha bangkit terduduk dibantu yang lain.sehun yang ikut khawatir lantas memegang pundak yoona untuk memastikan keadaannya.
yoona tidak menangis jika terjatuh selerti ini. Menurutnya ini hal biasa dalam cheers dulu ketika ia dan timnya masih belia dalam club cheers.
Para petugas kesehatan sekolah segera menghampiri mereka dengan tandu yang sudah tersedia di sekolah. Di angkatnya tubuh yoona secara perlahan. Karena keadaannya yang paling parah saat ini ketimbang anggota lain yang masih bisa bangkit dan berjalan. Meski ada yg tertatih.
"Lepaskan aku!! " perkataan yoona menegas ketika yeoja yang menumpahkan air itu hendak membantunya.
"Lepaskan aku irene!!" Bentaknya ketika irene menghiraukan peringatan sebelumnya.
"Yoona dia ingin membantumu, kenapa kau menolaknya " sehun menengahkan perdebatan tak berguna itu menurutnya. Sampai yoona serius akan perkataannya "dia yang membuatku jatuh!!"
Irene menggeleng dengan ekspresi kaget seraya kaku. Picik sekali sampai yoona pun berdecih sinis menanggapi si perempuan itu. Anak baru sudah berulah pikirnya.
"Yoona gwenchana? " cemas guru jung yang pertanyaannya juga di ajukan oleh beberapa guru lainnya.
Yoona mengangguk meski merasakan nyeri yang mulai semakin terasa di bahu dan kakinya. Diangkatlah tandu yang membawa tubuh yoona menuju uks sekolah.
Disana para petugas kesehatan membantu yoona untuk membersihkan lukanya, ada juga ada sehun, chanyeol ,seohyun dan krystal. Sejujurnya disini yang berdarah hanya yoona dan krystal pada bagian tempurung lututnya . Sedangkan sisanya hanya menemani, seohyun juga hanya memar serta nyeri sedikit pada kakinya karna sempat terkilir saat jatuh.
Namun itu tidak masalah katanya, jadi petugas uks hanya memberinya gel pendingin agar kaki seohyun tidak bengkak.sehun menyodorkan sebotol air minum pada yoona, yang harusnya semula diminumnya, tapi karena ia pikir yoona masih panik karena ia jatuh. Jadi ya ia berikan saja untuk wanita itu.
Yoona menerima tanpa bertanya apapun ia langsung meneguk air minum itu. Juga, ia tidak mengucapkan terimakasih. Ingatkan sehun kalau yoona memang jarang berterimakasih atau mengeluarkan suaranya secara cuma-cuma pada hal yang tidak penting menurutnya.
Sehun menatap yoona yang memejamkan matanya karena menahan perih ketika obat merah ditumpahkan pada lututnya menggunakan kapas. Membuat sehun menggeleng dan mendengus pelan. Hal itu tentu membuat yoona yang ingin minum lagi tapi tidak jadi karna lebih memilih menatap sehun aneh.
"lucu? Terjatuh sampai seperti ini kau anggap lucu? "
Sehun malah mencubit hidung yoona singkat tapi cukup keras, hingga sang empu berteriak kesakitan bersamaan dengan plester yang di tempel di lukanya.
"Kalian tuh pacaran ya?" Ucap sang petugas kesehatan, yang ternyata teman sekelas mereka.
"Tidak" jawab sehun dan yoona secara bersamaan. Sedangkan si petugas kesehatan hanya menghela nafas melihat kedua manusia yang sangat aneh menurutnya. Ia lantas pergi juga bersama teman teman sehun.
Timnya harus menerima selebrasi dari pelatih dan juga piala kemenangan. Sedangkan sehun akan menyusul.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU [Revisi]
Fanfictionkeberuntungan bisa memihak kepada orang yang baik dan buruk,takdir akan membawanya ke jalan yang baik walau itu rumit untuk dilewati -hun