Sejak tadi sehun hanya mondar mandir di dalam kamarnya lukanya sudah diobati oleh saudara saudaranya,namun masih terasa ngilu dan perih.Akhirnya sehun duduk di ranjang dan mulai menekan ponselnya untuk menghubungi yoona.
"Yeoboseyo, yoona"
"Nde, ada apa sehun"
"Aku ingin-"
"Bisa tidak tolong sehari... saja tanpa kau,apa kau tidak puas sejak ta-"
"Dengarkan aku dulu,jangan banyak bicara!"
Yoona terdiam
"Yoona, dengarkan aku,ada hal yang aku ingin tanyakan padamu"
Yoona tidak menjawab
"Apa kau lupa dengan jaejoong, yoona"
"Memangnya kenapa"
"Kau lupa soal ahjussi dan ahjumma yang hampir di bunuh itu,di jalan Raya sepi saat aku kehabisan bensin"
Yoona tidak menjawab
"Masa kau lupa,aish... aku hanya bercanda waktu menyuruhmu melupakannya,hanya agar kau tidak terus terfikirkan,tapi kau malah memang benar benar melakukannya"
'Apa ada yang aku lupakan,atau ini efek dari obat yang dokter berikan kemarin' batin yoona.
"Yoona,apa kau masih disana"
"Nde,aku nasih disini, aku ingat sehun"bohong yoona.
"Lalu kenapa reaksi kau hanya seperti itu"
"Memangnya apa tentu aku terkejut,baiklah berarti aku harus menjauhi pria itu"
"Iya kau ha-"
"Baiklah sehun gomawo,annyeong "
Sambungan terputus, yoona memutuskan sambungannya sebelum sehun menyelesaikan kalimatnya.
"Aishh... kebiasaan, selalu seperti itu"
Sehun menggelengkan kepalanya,lalu meringis memegangi pipinya yang biru.
Di samping itu yoona tengah mencoba mengingat sesuatu.
"Kenapa aku tidak bisa mengingatnya,apa benar obat itu mulai bereaksi"
Kemarin malam yoona pergi ke dokter yang akan menangani dia saat operasi nanti.
Dokter bilang ia harus minum obat dulu selama seminggu dan rutin,tidak boleh tertinggal,atau dia akan sesak nafas.
Dan efek sampingnya,dia akan kehilangan ingatannya sebagian kecil.
Yoona menepuk nepuk kepalanya.
"Aku harus bisa mengingatnya,apakah yang di bilang sehun itu benar atau tidak"
Masih menepuk nepuk kepalanya,ia berjalan mondar mandir.
Tiba tiba kepalanya sakit,sangat sakit
Hingga Yoona terjatuh duduk di lantai, menyandar ranjang tidur miliknya, ia meremas seprai dan menjambak rambutnya.
tiba tiba ia mengingat semuanya.
"Jadi..." Yoona menutup mulutnya dengan tangan.
"A-aku harus menjauh darinya,si-siapa tau di-dia ingin membunuhku juga,a-aku harus menjauh"
Yoona tidak menyangka,orang yang dia kira baik,setelah mengingatnya ia mengetahui kebenarannya.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU [Revisi]
Fanfictionkeberuntungan bisa memihak kepada orang yang baik dan buruk,takdir akan membawanya ke jalan yang baik walau itu rumit untuk dilewati -hun