Sehun dan yang lainnya pun sampai di tempat yoona berada. Melalui ponsel yang yoona bawa sehun bisa melacaknya tanpa bantuan baekhyun atau d.o sekalipun. Mereka bertiga memasuki sebuah rumah tingkat yang sudah tidak terpakai. Sepertinya untuk waktu yang cukup lama. Begitu gelap dan kusam.
Butiran keringat yang mengalir di pelipis sehun menandakan ia sangat khawatir pada yoona. Telinga sehun yang selalu terjaga setiap detiknya waktu telah mendengar teriakan dari lantai atas. Firasatnya yang tau bahwa itu adalah suara yoona lantas berlari dengan langkah lebar mengikuti kaki jenjangnya.
Suara teriakan dari kedua saudaranya tidak membuat sehun berhenti berlari di tingkatan anak tangga yang sudah ia pijak. Tatapannya yang hanya melihat ke atas berisi harapan bahwa yoona baik baik saja. Sebuah pistol hitam yang selalu menjadi perbekalannya dalam misi seperti ini menjadikan itu sebuah senjata perlindungan dirinya.
Penglihatan yang menelusuri setiap sisi setelah sampai di lantai dua tidak melihat satu pun sosok penculik maupun seseorang di sana. Sehun berjalan dengan genggaman pistol yang ia todongkan untuk berjaga.
Apakah dia sudah salah melacak yoona atau memang mereka sudah pergi dari sini. Begitu gelap setiap sisiruangannya. Matanya berhenti di satu titik terang tepat pada lampu yang menyorot ke bawah. Sehun melihat yoona.
Yoona terikat di kedua sisi tangannya yang digantung. Yoona berdiri seakan begitu letih, keadaannya begitu berantakan meski ia baru hilang sekitar dua jam yang lalu. Matanya yang memejam dengan sisi wajahnya yang sedikit lebam.sehun langsung berlari menghampirinya begitu menggumamkan nama yoona di mulutnya.
"Yoona, bangunlah"
"Ini aku sehun, kau akan baik baik saja aku janji"
Sehun melepaskan ikatan yoona dan kain yang mengikat membekap mulutnya. Yoona yang sudah sadar begitu sehun membantunya ia sangat lega, begitu lega.
"Apa kau sendirian? " tanya yoona setelah melihat sehun yang datang sendiri menghampirinya.
"Aku tadi bersama kai dan chanyeol hyung tapi aku tidak tau mengapa mereka tidak juga menyusulku ke atas sini" jelas sehun.
"Siapa yang melakukan ini"lanjut tanyanya.
"Kau tidak akan percaya jika aku bilang padamu"
"Baiklah lupakan, kita harus pergi dari sini" sehun menarik tangan yoona. Namun seseorang mengeluarkan suaranya di belakang sana ,membuat sehun dan yoona berhenti untuk melihat siapa dia. Namun saat mereka berbalik hanya ada kegelapan yang mereka lihat di sisi itu.
DOR!!
Tanpa mereka sadari ternyata dia membawa pistol di tangannya. nafas yoona dan sehun tertahan. Mereka melihat satu sama lain. Dan merasakan sesuatu yang ganajal. tangannya meraba dada.perlahan ia tau bahwa peluru itu telah menusuk dadanya yang sudah mengeluarkan cairan merah. Segenggam darah memenuhi tangannya. Tidak mampu berkata kata lagi. Yoona terjatuh.
"YOONA!! " sehun berteriak.
"SIAPA KAU!! ,apa kau sadar kau baru saja menembak seseorang menggunakan senjata" ucap sehun.
Nafas yoona yang sudah terputus putus hanya bisa menatap sehun yang memangku kepalanya. sudah tidak karuan menatapnya.rasa gelisah menyelimuti sehun pastinya.
"Se-sak.. " gumam yoona.
Perasaan marah memenuhi sehun. Perbekalan pistol yang ia bawa. Meraih dan menggenggamnya kuat kuat Penuh tekad kemudian ia bangkit dan mengarahkan langsung kepada seseorang di balik kegelapan itu. Dengan fikiran ia juga ingin meloloskan tembakannya kepada orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU [Revisi]
Fanfictionkeberuntungan bisa memihak kepada orang yang baik dan buruk,takdir akan membawanya ke jalan yang baik walau itu rumit untuk dilewati -hun